Comeback Home -Side Story 2-

149 18 2
                                    

"Aku akan mengantarmu ke rumah," ujar Seungwoo setelah kami berdua keluar dari bandara Lester B. Pearson Toronto pagi tadi.

"Bukankah kau akan pergi mengambil barang di hotel?"

"Kita bisa lakukan itu setelahnya." Seungwoo menggenggam tanganku lalu menghentikan sebuah taksi.

Kami berdua melaju menuju North York, tempat di mana ayahku tinggal. Distrik ini lebih terkesan modern dibanding dengan distrik lainnya di kota. Sepanjang jalan dipenuhi gedung-gedung tinggi pencakar langit. Pun dengan jalanan yang tampak sangat sibuk dari pagi hingga malam.

Kami berhenti di depan sebuah rumah merah marun berlantai dua dengan pagar putih di sekelilingnya. Menaiki beberapa anak tangga, aku menekan bel berkali-kali hingga seseorang membukakan pintu.

"Oh, Yuri. Bagaimana kabarmu?" tanya seorang wanita paruh baya dengan sebuah senyuman. Ia langsung memelukku meski sejenak.

"Baik. Bagaimana denganmu, Maria?"

"Not really," jawabnya sambil mengangkat sebelah alis.

"Ayahku?"

"Masuklah!" Ia bergeser dan membukakan pintu lebih lebar. Sekilas kulihat ujung matanya melirik Seungwoo yang ada di belakangku.

"Akan kupanggilkan sebentar."

Aku hanya mengangguk lalu menarik Seungwoo duduk di sofa abu-abu di ruang tamu. Ini pertama kalinya Seungwoo akan bertemu dengan Ayah. Entah apa yang membuatnya bersikeras untuk datang kemari.

Deg. Deg. Deg.

Apa ini? Mengapa aku gugup? Heol, Seungwoo mungkin saja lebih gugup dari ini.

"Ibu tirimu?" bisik Seungwoo.

"Um! Mengapa tanganmu berkeringat?" tanyaku, merasakan genggaman tangan kami semakin lama kian basah.

"Tidak, aku tidak apa-apa," gumamnya.

Aku tersenyum kecil. Ia terlihat sangat menggemaskan saat ini. Tak lama kemudian, sosok Ayah terlihat berjalan menuruni tangga dan menghampiri kami berdua. Ia masih sama sejak terakhir kali aku mengunjunginya.

"Yuri-ah!" serunya lalu berjalan cepat ke arahku.

Aku beranjak dan langsung memeluknya. "Bagaimana kabar Appa?"

"Aku baik-baik saja. Kau mewarnai rambutmu? Sangat cantik." Ayah melepaskan pelukan dan menoleh ke arah Seungwoo. "Lalu ...."

Pria tinggi itu segera berdiri dan membungkukkan badan. Ayah balas membungkuk lalu mengulurkan tangan. Mereka saling berjabat.

"Saya Han Seungwoo."

"Sepertinya aku sering melihat wajahmu," gumam Ayah. Alisnya berkerut, seperti tengah mengingat sesuatu.

"Dia adik Sunhwa eonni," jelasku.

"Ah, pantas wajahnya tidak asing. Kalian sangat mirip." Ayah menepuk-nepuk pundak Seungwoo, sementara yang ditepuk hanya tersenyum malu-malu.

"Dia pacarku."

Senyum di wajah keduanya langsung hilang. Ayah berdeham lalu duduk di sofa dan memalingkan wajah ke arah lain. Sementara Seungwoo tampak terkejut karena aku mengakui statusnya di depan ayahku.

Aku tersenyum melihat mereka. Dasar laki-laki! Aku mengerti walau ayah mengizinkanku hidup mandiri sejak remaja, ia masih belum siap saat aku bahkan memperkenalkan orang yang kusukai padanya.

"Kalian berbincanglah," ujarku lantas beranjak.

Tiba-tiba tangan Seungwoo menahanku untuk pergi. Ia pasti kebingungan dan merasa canggung bila harus ditinggalkan berdua bersama Ayah.

My Sexy Captain | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang