XIX

152 21 0
                                    

[2 last part]

"Apa kau yakin?" tanya Manajer Oppa.

"Um, aku sudah memikirkannya semalaman."

Manajer Oppa menatap, aku tak bisa mengartikan ekspresi wajahnya saat ini.

"Aku mengerti, kau membuat keputusan yang baik." Ia kemudian tersenyum dan beranjak dari kursi. "Istirahatlah, kita bicarakan esok hari. Aku akan menjemputmu ke lokasi syuting jam sepuluh," sambungnya.

"Baik, terima kasih, Oppa."

***

Sudah beberapa minggu aku tak bertemu dengan Seungwoo. Selain karena ia menghabiskan waktu seminggu di Thailand dan agensi memulangkan semua member setelah mereka kembali ke Korea, aku juga sibuk merampungkan drama.

Ini sudah memasuki bulan Desember. Setelah drama selesai dan melakukan konferensi pers tepat sehari yang lalu, aku mengunjungi kantor agensi untuk mengambil beberapa hadiah sebagai ucapam selamat.

Baru saja memasuki gedung, aku melihat Hyeongjun hendak berjalan ke luar. Ah, kebetulan sekali!

"Hyeongjun-ah!" panggilku.

"Omo! Noona!" Ia melambaikan tangan dan segera berlari ke arahku. Aku bisa melihatnya tersenyum meski tertutup oleh masker.

"Bagaimana kabarmu? Kau sudah kembali lagi ke Seoul?"

"Iya, aku harus sekolah."

"Ah, benar juga. Oya, selamat ulang tahun, Hyeongjun-ah!"

"Noona tahu aku ulang tahun?"

"Tentu saja! Aku mendengarnya dari ... ehm." Aku segera menghentikan ucapanku, hampir saja aku menyebut nama Seungwoo di sini. "Dari Manajer Oppa, haha."

"Terima kasih, Noona. Selamat juga atas dramanya."

"Um, maaf aku tidak membawa hadiah untukmu. Nanti akan kukirimkan."

"Tidak usah, tidak apa-apa."

"Tidak! Jangan menolak pemberianku, atau aku akan sedih."

"Baiklah," gumamnya sambil tersenyum. Ah, gemas sekali!

Tiba-tiba seseorang memanggilnya dari pintu keluar, pun dengan Manajer Oppa yang baru saja memasuki gedung setelah memarkirkan mobil. Aku membungkuk ke arah pria yang memanggil Hyeongjun itu, ia balas membungkuk sambil tersenyum.

"Ayo!" ajak Manajer Oppa.

Aku segera melambaikan tangan ke arah Hyeongjun dan beranjak pergi. Baru saja berbelok ke ruangan tempat semua hadiah berada, tiba-tiba ponselku berbunyi dan menunjukkan nama 'Sexy Captain'. Aku menggeser tombol hijau dan meletakkannya di telinga.

"Nona, kau sedang sibuk?" tanyanya.

"Aku sedang di kantor agensi, kenapa?"

"Aku akan menggunakan kuponku."

"Kupon?" Aku terdiam sejenak mencoba mencerna kata-katanya. Kupon? Ah, aku ingat. Kupon yang waktu itu, ya?

"Apa permintaanmu?"

"Liburan sehari, di rumahmu." Ia lalu tertawa, entah apa yang lucu.

"Kau mau ...." Aku melirik Manajer Oppa yang sedang membereskan semua hadiah itu. "Berlibur di rumahku?" sambungku dengan suara yang lebih pelan.

"Um, aku merindukanmu."

"Baiklah, aku juga sedang butuh rekan untuk membereskan rumah."

"Hey! Aku ingin berlibur, bukan membereskan rumah!"

My Sexy Captain | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang