Aku terus memperhatikan para model yang berlalu-lalang, sesekali mengambil gambar mereka untuk beberapa gaya yang kusukai. Berusaha tetap fokus pada pementasan peragaan busana, dari pada harus terus menoleh untuk melihat apa yang sedang dilakukan Seungwoo di sebelah sana.
"Oh, blazermu sama dengan miliknya," gumam Oh Hyunjoong yang duduk di sampingku.
Ia adalah seorang aktor yang sebaya denganku. Kami pernah bermain dalam sebuah drama bersama, ia juga yang akan menjadi lawan mainku di drama selanjutnya. Aku menoleh ke arah model yang ditunjuknya, benar saja, blazer yang kami kenakan dari desainer yang sama.
"Ah, kau benar." Aku mengarahkan ponsel dan memotretnya.
"Tapi kurasa kau ...." Hyunjoong terlihat mengatakan sesuatu, tapi suaranya tak terdengar.
"Apa? Aku tak bisa mendengarmu," ujarku sambil menggelengkan kepala. Di sini cukup bising dengan suara musik yang keluar dari pengeras suara.
"Kau terlihat lebih cantik!" serunya, sambil sedikit berbisik ke telingaku lalu tertawa.
"Heol." Aku mengangkat sebelah alisku sambil tertawa kecil. "Tentu saja."
"Ish, aku tak akan memujimu lagi." Dia diam dan kembali fokus pada para model sambil menyilangkan kaki panjangnya.
Kami memang tambah akrab sejak pembacaan naskah pertama dan memulai syuting seminggu yang lalu. Ia orang yang ramah dan baik, juga mudah untuk diajak berdiskusi dalam setiap adegan. Pasalnya kami sama-sama belum lama menggeluti dunia akting. Walau begitu, kemampuan beraktingnya bisa diacungi jempol.
Aku kembali memotret beberapa model, terkadang mengikuti arah mereka berjalan hingga aku bisa mencuri pandang ke arah Seungwoo. Tiba-tiba, tak sengaja aku melihat ia yang sedang menatap ke arahku dan pandangan kami bertemu. Membuat ponsel dalam genggamanku terjatuh begitu saja.
Saat hendak mengambilnya, Hyunjoong sudah lebih dulu meraih benda itu dan memberikannya padaku.
"Terima kasih," gumamku.
Ah, apakah Seungwoo melihat ini semua? Apakah ia mungkin akan salah paham? Atau mungkin malah bersikap biasa saja? Meski aku tak menginginkan ia salah paham, tapi di hati kecilku berharap ada sedikit rasa cemburu dalam dirinya.
"Apa setelah ini kau langsung pulang?" tanya Hyunjoong.
Acara baru saja selesai dan kami berdua sedang menunggu jemputan masing-masing.
"Um, aku tidak ada jadwal lagi."
"Kalau begitu sampai ketemu lusa." Ia merapikan pakaiannya sambil melambaikan tangan dan beranjak pergi.
Aku hanya tersenyum melihat sosoknya yang menjauh, kemudian kembali menatap keramaian di mana selebriti lain sedang saling berbincang dan mengambil foto.
"Noona!"
Menoleh, aku mendapati Seungyoun sedang berjalan sambil membungkuk ke arahku. Sementara di belakangnya, Seungwoo hanya tersenyum kecil sambil ikut membungkuk.
"Oh! Seungyouni! Sudah mau pulang?" tanyaku.
"Iya. Noona masih menunggu?"
Aku mengangguk sambil melirik ke luar, memastikan Manajer Oppa memang benar belum datang.
"Kalau begitu kami duluan," ucap Seungwoo sambil menyentuh pundak Seungyoun dan keduanya membungkuk.
Aku sedikit terkejut dan balas membungkuk. Mereka berdua melambaikan tangan lalu berjalan menjauh.
Heol! Mungkinkah hanya perasaanku saja atau memang Seungwoo bersikap terlalu biasa? Ah, aku tidak tahu lagi!
***
![](https://img.wattpad.com/cover/203667645-288-k463721.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Captain | Han Seungwoo
Fiksi Penggemar[Completed] Sesulit itukah memiliki sebuah hubungan dalam dunia idol? "Bagi kami, berdiri di atas panggung adalah sebuah anugerah. Ia selalu menyemangatiku agar mau berusaha dan menunggu untuk kembali melakukannya. Padahal, ia sendiri mengalami kesu...