III

226 30 3
                                        

"Oh, Byungchan-ah!" panggilku saat melihat pemuda jangkung berlesung pipi itu berada tak jauh dariku.

"Oh, Noona! Kau ada jadwal di sini juga?" tanyanya sambil sedikit membungkuk.

Aku mengangguk. Hari ini aku ada pemotretan untuk sebuah majalah setelah merampungkan drama. Beberapa idol lain juga terlihat tengah dirias, termasuk Byungchan. Tubuhnya yang tinggi semampai dan visualnya yang tampan memang sangat cocok untuk menjadi model.

"Kau sendiri? Member Victon yang lain?" Aku melirik ke sana kemari tapi tak menemukan satu pun.

"Um, aku sendiri. Warna ini sangat cocok untuk Noona." Ia menunjuk ke arah rambutku yang kini berubah warna menjadi silver.

"Iyakah? Terima kasih. Nanti kutraktir kopi," ujarku sambil berlalu pergi saat salah seorang staff memanggil.

Giliranku untuk mengambil gambar dengan kostum musim dingin. Warna rambut ini hampir sama dengan nuansa salju, juga softlens berwarna kelabu yang menambah kesan dingin di wajah.

Setelah rehat, aku membawa dua cangkir kopi dan menghampiri Byungchan yang tengah duduk di spotnya. Ia pun sepertinya sudah selesai dan sudah berganti busana.

"Ini," gumamku sambil menyodorkan salah satu kopi kepadanya.

Ia menoleh sambil tersenyum. "Terima kasih, Noona," ucapnya sambil mengangguk.

"Sudah selesai?" tanyaku.

"Um, aku sedang menunggu manajer yang membereskan semuanya."

Aku menyesap kopiku lalu melihat ke sekitar. Tempat pemotretan sudah hampir kosong dan beberapa orang telah membereskan barang-barang yang ada di sana.

"Oh, aku sudah menonton drama Noona. Bagus sekali!" Byungchan mengacungkan jempolnya.

"Oya? Terima kasih. Kau tonton sampai habis?"

"Tentu saja, kami menontonnya bersama-sama setiap minggu."

"Kalian? Semuanya?" tanyaku. Ia hanya mengangguk.

Berarti Seungwoo juga menontonnya? Mengapa ia tak pernah membicarakannya saat mengirim pesan? Apakah ia takut aku malu jika tahu ia menontonnya juga?

Tentu saja aku malu. Dalam drama itu aku mendapatkan peran orang ketiga dalam sebuah percintaan. Meski tak sejahat karakter lain yang biasanya ada dalam drama, tapi ada adegan saat aku menangis karena patah hati. Ugh, mengingatnya saja membuat aku malu.

"Aku sangat menantikan Noona yang jadi peran utama," ujar Byungchan sambil beranjak dari kursinya.

Kulihat sang manajer tengah berjalan menuju kemari. Aku tertawa kecil.

"Wajah galakku sepertinya tak cocok sebagai peran utama."

"Tidak! Akting Noona itu yang terbaik."

"Untuk pujianmu itu, kapan-kapan kutraktir lagi sesuatu."

Ia kemudian tertawa dan menampakkan kedua lesung pipinya.

"Datanglah ke fanmeeting kami dua minggu lagi."

"Kalian mengadakan fanmeeting? Semoga saja aku bisa, semangat ya!" Aku mengepalkan tangan untuk memberinya semangat.

"Oke! Terima kasih." Byungchan balas mengepalkan tangannya.

Aku beranjak pergi setelah sang manajer datang dan menyapa, lalu melambaikan tangan.

Sesampainya di apartemen, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Aku melihat ponsel dan mendapatkan pesan dari Seungwoo. Kebetulan sekali, baru saja aku akan menghubunginya.

My Sexy Captain | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang