Aku menyalakan aplikasi live di ponsel dan menaruhnya di atas meja. Beberapa orang mulai berdatangan dan meninggalkan komentar. Ini pertama kalinya aku menyapa mereka setelah berita konfirmasi hubunganku dengan Seungwoo. Selama hampir satu bulan, aku pun tak bertemu dengannya. Kami mencoba mencari waktu yang tepat, setelah berita tentang kami cukup mereda.
"Selamat malam semuanya," sapaku sambil melambaikan tangan.
"Maafkan aku karena baru hari ini bisa menyapa kalian. Maafkan aku juga dengan berita yang sangat mengejutkan beberapa waktu lalu." Aku tersenyum lalu menyelipkan rambut ke telinga dan membaca beberapa komentar.
Kebanyakan mereka mengetikkan kata-kata positif dan memberi semangat. Beberapa waktu lalu, ada yang dengan jahatnya mengatakan bahwa aku hanya memanfaatkan Sunhwa eonni untuk mendekati adiknya. Juga menghinaku dengan mengungkit cedera kaki dan masa promosiku yang singkat.
Aku kesal. Sungguh. Tapi aku tahu tak semua penggemar baik Seungwoo maupun aku seperti itu. Mereka bahkan menyembunyikan identitas mereka hanya untuk menyebarkan hate comment.
Untung saja, Sunhwa eonni selalu menemaniku. Ia bahkan mengunggah foto kami berdua setelah makan bersama dengan caption 'Dongsaengku tersayang' dan mematikan kolom komentar. Kurasa itu cukup untuk membuktikan bahwa persahabatan kami memang terjalin murni, bukan karena aku mendekati Seungwoo.
Beberapa dari komentar itu juga berbunyi 'Jaga Seungwoo kami' atau 'Tolong bahagiakan Captain!', membuatku terus tersenyum sepanjang membacanya. Tentu saja. Aku akan menjaganya lebih dari apa pun di dunia.
"Ah, apakah kalian sudah makan malam? Aku akan memainkan permainan," ujarku sambil meraih gitar di dekat sofa.
"Katakan menu makan malam kalian, maka aku akan menyanyikannya."
Banyak dari mereka yang langsung mengetikkan nama makanan. Aku memetik senar gitar dan mulai merangkai nama-nama makanan itu menjadi sebuah lagu acak. Tiba-tiba banyak emotikon tertawa yang muncul, membuatku ingin tertawa juga.
"Kerja yang bagus, Soul!" Aku mengacungkan telapak tangan ke arah kamera ponsel.
"Bukankah ini seru? Kalian menikmati laguku?" tanyaku, lantas dibalas dengan serangan komentar mengiyakan.
"Kalau begitu, aku akan terus berkarya untuk kalian. Apa pun itu, meski aku sudah menikah sekalipun, aku akan terus berusaha membuat musik yang bagus untuk kalian." Aku menghela napas dan tersenyum. "Kalian adalah Soul, jiwa dalam setiap laguku. Tanpa kalian, itu semua bukan apa-apa."
"Terima kasih untuk tetap berada di sisiku, walau aku tak berbuat banyak untuk kalian. Sarangahae!" Aku membentuk hati dengan kedua tangan.
Ada beberapa komentar yang memintaku untuk comeback, pun dengan kata-kata penyemangat. Kalau comeback seperti dulu mungkin akan sulit. Tapi, seseorang menghubungiku beberapa hari lalu dan bersedia memproduseri semua laguku. Zico sunbaenim. Entah mengapa rasanya akan sangat menyenangkan jika bekerja sama dengannya.
"Oh, lain kali aku akan menyapa kalian lagi. Semoga kalian menjalani hari yang baik. Juga, semoga kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti. Bye, bye!"
Aku melambaikan tangan dan mematikan live. Ada rasa lega dalam hati saat bisa berkomunikasi dengan para penggemar lagi. Seungwoo pun saat ini pasti masih sibuk dengan jadwalnya. Syukurlah skandal itu tak membuat mereka kesulitan terlalu lama karena agensi bertindak cepat. Lagi pula, netizen Korea saat ini sudah lebih menghargai saat seorang idol mempunyai sebuah hubungan.
***
"What's your ideal type?"
"She's already has a boyfriend."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Captain | Han Seungwoo
Fanfiction[Completed] Sesulit itukah memiliki sebuah hubungan dalam dunia idol? "Bagi kami, berdiri di atas panggung adalah sebuah anugerah. Ia selalu menyemangatiku agar mau berusaha dan menunggu untuk kembali melakukannya. Padahal, ia sendiri mengalami kesu...