XI

160 24 0
                                    

Setelah kejadian itu, aku memutuskan untuk kembali ke rumah lamaku meski jaraknya lumayan jauh dari pusat kota. Di sana ada Pak Noh dan keluarganya yang akan menjagaku, juga Manajer Oppa yang bertugas untuk mengantar jemput ke manapun aku pergi. Aku belum berani ke luar rumah sendiri, juga sedikit trauma untuk bertemu fans lelaki.

Manajer Oppa mencoba menjelaskan kondisinya pada agensi tanpa menyebutkan nama Seungwoo. Mereka tetap mengambil jalur hukum dan mencoba mencari pelakunya tanpa menimbulkan kehebohan.

Aku tak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Tak kusangka sasaeng fans benar-benar mengerikan. Jika aku tak beruntung hari itu, entah apa yang sudah terjadi kepadaku.

Tiba-tiba ponselku bergetar dan sebuah pesan masuk.

[Hey, Nona. Apa kabarmu hari ini?]

Aku menyimpan kembali ponsel ke atas meja. Sudah beberapa hari ini, Seungwoo kembali mengirim pesan dan bertanya tentang keadaanku. Namun, aku tak pernah membalasnya meski aku sangat berterima kasih. Aku tak ingin membawanya ke dalam masalah.

Kali ini ponselku berbunyi dan terlihat nama Sunhwa eonni di sana. Aku langsung menggeser tombol hijau dan meletakkan ponsel di telinga.

"Halo, Eonni," sapaku.

"Kau langsung mengangkatnya kalau dari noonaku, dasar pilih kasih!" Terdengar suara Seungwoo di seberang sana.

Apa ini? Ia menggunakan ponsel kakaknya? Sepertinya dia sudah pulang ke Busan. Padahal baru beberapa hari yang lalu aku menonton Vlive mereka yang sedang membuat Songpyeong.

"Baiklah, aku minta maaf," gumamku.

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya pelan, hampir terdengar berbisik.

"Uh, aku tidak apa-apa. Setidaknya aku aman di sini. Oya, terima kasih untuk yang waktu itu."

"Oh, Seungwooya! Sudah tersambung? Sini berikan padaku!" seru seseorang, suaranya seperti Sunhwa eonni.

"Ya, ini baru tersambung," jawab Seungwoo.

Ternyata dia hanya bertugas untuk menyambungkan telepon saja. Kemudian, terdengar suara ponsel seperti terbentur sesuatu disusul teriakan Sunhwa eonni.

"Halo, Saengiya! Aish, dasar Seungwoo! Bagaimana kabarmu? Selamat chuseok, ya."

Aku tertawa kecil mendengar suaranya yang tampak kesal. "Selamat chuseok juga untukmu, Eonni. Kenapa dengan Seungwoo?" tanyaku.

"Dia menjatuhkan ponselku."

Aku menutup mulut dan menahan tawa. Dasar, adik kakak yang satu ini memang sama-sama jahil. "Bagaimana kabar Eomoni, Aboji dan Jihyeong eonni?"

"Kami semua merindukanmu! Sayang sekali tahun ini kau tidak bisa datang."

"Um, aku baru saja selesai membereskan barang-barangku. Kau harus mampir ke rumah lamaku, Eonni!"

Aku memang beralasan akan pindah ke rumah lama padanya, saat Sunhwa eonni mengajakku pergi ke Busan lagi beberapa hari lalu.

"Call! Aku akan membawakan sesuatu yang enak untuk kita makan."

Sunhwa eonni selalu saja menawarkan makanan, apakah aku ini teman yang paling asyik untuk diajak makan? Haha.

"Sampaikan salamku pada semuanya, lain kali aku akan ke sana."

"Um, sampai nanti, ya!" Sunhwa eonni memutuskan sambungan teleponnya.

Mereka pasti sedang merayakan chuseok bersama. Kenangan dan kehangatan saat aku berada di antara mereka, terngiang satu per satu dalam ingatan.

My Sexy Captain | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang