21 : D a d a h!!

5.3K 185 0
                                        

~Selamat membaca~

🍬🍬🍬

Savaro diam memandang makanan yang hanya diaduk-aduknya itu dengan tatapan kosong.

Isi fikiran nya mengarah pada Akina dan -anak yang perempuan itu kandung.

Mereka sedang berkumpul di kantin Gonzaga. Lagi istirahat.

"Varo? Kamu kenapa?" tanya Asana sembari mengelus tangan nya lembut.

Savaro tersenyum tipis, "Gakpapa, makan gih kamu,"

Asana menurut.

Dan Savaro kembali menenggelami fikirannya.

Naluri seorang ayah-mungkin.

———Ia merasa, yang di kandung Akina itu anak nya. Hanya merasa.




-Naughty-

"

Jaga diri baik-baik ya? Kirim alamat lo kalo udah sampe disana. Kalo ada waktu gue kesana." Vano masih memeluk Akina erat.

Ia tak rela sekali sebenarnya Akina pergi.

Namun, memilih mengerti. Wanita ini butuh waktu sendiri. Entah sampai kapan, ia tak tau.

"Iya. Gue baik baik aja kok Van. Gue bukan Akina kecil yang sering ngadu segala hal ke lo kayak dulu,"

Vano terkekeh, "Gue lebih suka Akina kecil yang ngadu segala hal. Bukan Akina yang sok kuat begini," ujar Vano.

Akina menghela nafas, dan tersenyum, "Gue pergi gak akan lama,"

"Lo pergi dalam hitungan tahun Kin! Itu lama!"

"Gue janji gak bakal lama Van. Gue juga bakal baik-baik aja. Kan ada baby," ia mengelus perut rata nya.

Vano tersenyum kecil, "Gue pasti rindu lo,"

Akina balas tersenyum, kemusian berkata, "Van. Titip Robert ya?"

Vano mencebik, "Situasi mellow gini lo masih mikirin motor butut lo itu? Herman gue."

Akina terkikik, "Udah ya. Gue masuk ruang tunggu. Jaga diri lo baik baik disini."

"Aman. Yaudah, masuk gih."

Sebelum Akina masuk, ia mengecup pipi Vano, dan Vano pun balas mengecup.

Tak ada perasaan lawan jenis. Hanya perasaan tulus seorang kakak pada adik dan sebaliknya.

"Gue sayang lo, hati hati."

"Gue juga sayang lo, jaga diri,"

———Dadaaah!!!


Tbc

Naughty {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang