27 | M a s a l a h S e l e s a i

5.3K 159 0
                                    

Selamat membaca...

🍁🍁🍁

P

LAK!!

"DASAR MURAHAN!"

PLAK!!

"TIDAK TAU DI SAYANG!"

PLAK!

"TIDAK TAU DI UNTUNG!"

PLAK!

"AIB! BODOH! PEMBAWA SIAL!"

Di ujung ruangan, Asana melipat tangan nya santai.

Melihat Akina berkali-kali di tampar, membuat nya merasa puas.

Karna ia yakin, dengan begini, Savaro pasti menjadi milik nya, hanya diri nya.

Akina meringis sakit kala rambut nya di tarik sampai mendongak, ingin menangis saja.

"Pembawa sial! Pembuat malu! Aib keluarga!"

Perlahan, setelah Akina mengumpulkan tenaga nya, ia melepas tarikan di rambut nya.

Menepis jauh tangan ibu nya.

Persetan dengan kutukan atau durhaka dan semacamnya.

Memang Akina anak kandung?

"Berani sekali menjambak saja nyonya." tukas nya, sumpah ini seram.

"Jaga bicara kamu sama orang tua Akina! Saya ibu kamu!"

"Orang tua? Hm, saya tidak pernah di ajarkan oleh orang tua saya untuk menghormati mereka. Dan apa tadi? Ibu? Waw, berani sekali mengaku-ngaku,"

"Saya yang melahirkan kamu! Jaga omongan kamu!"

"Saya akan menjaga omongan saya, jika Anda juga menjaga omongan Anda. Apa Anda fikir, karna saya ini anak yang terlihat lemah di mata Anda tak bisa berbuat apa pun? Jika saya mau, dalam 3 detik, Anda bisa bangkrut 7 turunan."

"Omong kosong! Gugur kan anak itu cepat!" bentak nyonya Barrnet.

"Tidak. Dan tidak akan pernah. Anak saya tidak berdosa. Saya lah yang berdosa. Saya ingin merawatnya. Dan Anda!" Akina menunjuk wajah nyonya Barrnet dengan telunjuk nya, "Tidak mempunyai, hak apapun."

"Oh, jelas saya punya. Saya ibu kamu, jika kamu lupa,"

Akina terkekeh, "Iya. Saya lupa. Saya lupa jika punya orang tua, terlebih lagi seorang ibu."

Deg.

"Saya peringatkan. Jangan berani mengusik hidup saya, jika tidak mau tertimpa sial!"

Nyonya Barrnet mulai takut.

Akina sudah beda. Dia sudah dewasa. Dan ini, tak bisa dibiarkan! Anak itu tak boleh maju!

"Kenapa Nyonya? Takut saya lebih tinggi dari Anda dan anak kesayangan Anda hm? Haha, kenapa tidak sadar dari dulu jika itu memang sudah terjadi."

"PERGI!" sentak Akina kemudian pada nyonya Barrnet.

Ibu nya itu langsung lari keluar, meninggalkan nya dengan Asana.

"Cara lo boleh juga. Pake ngadu gitu. Terus, kalo gue ngadu gimana ya?" tanya Akina.

Asana mendengus remeh, "Ngadu? Gak bakal di peduliin lah! Lo aja gak di anggap, sadar diri kek,"

Tanpa Asana sadar, Akina sudah menggenggam ponsel nya dan menekan beberapa digit angka. Dia terlalu fokus pada nafsu nya yang ingin memiliki Savaro. Memang menuju gila Asana ini!

(Aku malas translate ke gugel, jadi pake bahasa aja ya. Ini kan cerita lagi di London hehe)

"Halo pak. Saya ingin melaporkan tindakan pencobaan pembunuhan atas sodara Asana Xade Barrnet. Untuk bukti? Kami sudah ada. Dia berada di apartemen xxxxx, terimakasih."

Tut.

Asana melotot kaget.

"Brengsek, sialan!" umpat nya dengan desisan.

Akina mengangkat sebelah bahu kanan nya, karna yang kiri sakit.

"Kan gue bilang, gue mau ngadu,"

Tak lama polisi datang dan Akina berkata dengan nada ejekan.

"Selamat mendekam di penjara kembaram kuuu~ jangan mati dulu ya, tunggu gue bahagia,"






-Naughty-



"A-awwh! Pelan pelan bangsat! Sakit!"

Savaro kesal mendengar nya, "Ya tahan dikit bego! Lo sih, sok pahlawan banget nyelamatin gue,"

"Lah, gue fikirkan pisau nya tajam. Takut kena jantung lo, bisa janda gue."

Iya. Itu luka Akina akibat pisau tadi.

Terkena dibahu kiri.

Hanya tergores, cukup dikasi obat sedikit saja, seperti betadine.

"Lain kali, jangan lagi. Ingat. Disini......,




Mengelus perut Akina lembut.








———Ada baby Aro anak kesayangan Dadda dan Mamma."

Akina balas tersenyum, "Okeh, Dadda."

Tiba tiba, bel apartemen berbunyi membuat kedua nya menoleh dan mengernyit.

"Siapa Var? Temen lo mau datang?"

"Nggak ah. Coba gue liat ya,"

Begitu pintu terbuka, Akina mau pun Savaro kaget.

"HALOOOOOO!!!!!"


TBC.

Naughty {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang