Emosional banget cyin :( awas marah-marah pas ngeread wkwkwk
***
Jiheon memijit pelipisnya kesal. Sambil menahan emosi yang ada di kepalanya, dia mengobrak-abrik meja yang ada di ruang tamu.
Bukan tanpa alasan dia seperti ini. Hidupnya rumit, malah makin rumit gara-gara kesalahannya sendiri.
Jiheon menangis. Sambil menahan sesak di dadanya, gadis itu menekuk kedua lututnya dan menyembunyikan kesedihannya.
"Kenapa sih hidup gue selucu ini?" Isaknya.
Flashback
"Jiheon, boleh ngomong sebentar gak?" Jiheon baru aja keluar kelas dan sumpek banget abis dengerin ceramah dosen, terus sekarang disamperin sama orang yang dia hindari beberapa minggu ini.
Jiheon mencoba tersenyum manis,"loh? Choerry? Udah lama gak ketemu. Gimana kabar lo?"
"Gue baik. Sorry ji, ini penting banget. Gue mau ngomong cepet-cepet sama lo." Selama ini jiheon gak pernah ngeliat choerry seserius ini. Palingan kalo ketemu jiheon cuma ngomongin daily activity aja.
"Oh, okeh. Mau ngomong apa?"
"Jangan disini, terlalu rame. Di tempat sepi aja."
Perasaan Jiheon mulai gak enak.
"Ji, selama ini gue nganggep lo sebagai sahabat gue yang paling baik dan ngertiin gue. Tapi nyatanya apa? Lo malah ngekhianatin gue. Lo malah main di belakang gue," ucap choerry sambil menahan kekecewaan di wajahnya.
"M-maksudnya?"
"Gue udah liat semuanya, gue udah tau semuanya. Lo dan jeongin. Gue tau lo sama jeongin ada something kan? Kenapa sih lo gak pernah bilang ke gue? Kenapa lo malah harus menyembunyikan semuanya? Gue bingung sama lo yang tega mengkhianati gue. Kenapa lo gak jujur?" Choerry terisak.
Jiheon merasa badannya mulai kaku dan bibirnya kelu untuk sekadar berbicara.
"Lo gak jujur sama gue kalo lo selama ini suka sama jeongin. Kenapa sih lo gak pernah cerita sama gue, sedangkan gue sering cerita sama lo tentang masalah gue." Lanjut choerry.
"M-maaf..."Hanya itu yang bisa diucapkan dari bibir jiheon. Meskipun itu tidak cukup menurutnya.
"Gue udah suka sama dia sejak lo waktu itu putus sama lo. Jeongin bener-bener terpukul banget... dan saat itu dia dateng ke gue... maaf ry... seharusnya pas kalian udah balikan gue sebaiknya berhenti..."
Choerry terdiam.
"Demi gue."
"..."
"Demi gue, lo bisa kan relain gue sama jeongin? Plis... berhenti suka sama jeongin dan biarkan gue bahagia, ji. Cuma dia yang gue punya di dunia ini." Choerry berucap lirih. Gadis itu memegang kedua bahu jiheon.
Berat.
Bisa tidak dia bersikap egois untuk saat ini? Bisa gak dirinya mengutamakan kebahagiaannya sendiri? Bisa gak dia melepaskan orang yang ia sayang?
Jiheon berusaha untuk tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Gue bakalan ngejauhin jeongin dan melupakan jeongin kok ry. Lo tenang aja, gue... bakalan pergi dari kehidupan kalian. Lo baik-baik ya. Semoga lo bahagia sama jeongin." Ucap jiheon sambil menepuk pundak choerry. Sebelum choerry berbicara, jiheon lebih memilih untuk pergi, daripada dia menahan emosi yang ada di dalam dirinya, mending dia menjauh.
Ya... pada akhirnya dia lebih mengutamakan kebahagiaan orang lain dibandingkan dirinya sendiri.
End of flashback
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Amore ✓
ФанфикFeat. Jeongin Jiheon [Random Stories] Cerita couple uwu yang membawamu ke keadaan yang tidak terduga. ©2019 by Leejeki_