Chapter 7: Pluviophile

11.1K 1.2K 136
                                    

(Song by Jonghyun & Taeyeon - Breath)

Lisa yang sangat gerah setelah mengikuti kelas P

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa yang sangat gerah setelah mengikuti kelas P.E segera berlari melampaui teman-temannya yang lain. Ketika ia sampai di kamar ganti ia tanpa ragu melepas baju yang penuh keringat itu. Chaeng yang baru saja masuk langsung terkejut melihat Lisa hanya menggunakan sport bra nya. Lisa duduk dikursi sembari minum air, ia meneguk habis untuk membasahi kerongkongannya yang kering itu.

"Hei, Lisa. Apa sepanas itu hawanya?" tanya Chaeng yang mulai duduk disamping Lisa.

"Uh please, Chaeng. Hari ini kita lari estafet dan itu outdoor"

"Kau berlebihan" canda Chaeng.

"Wow, hold on there. Kamu hanya duduk dikursi bleacher. Memandang kami yang beraktifitas" protes Lisa sambil mengipasi tubuhnya.

Terdengar para gadis sudah mulai memenuhi ruang ganti dan melakukan urusan mereka masing-masing. Termasuk Jennie.

"Maafkan pada disminore yang kumiliki sekarang"

Lisa mulai berdiri.

"Jika kau sedang menstruasi, seharusnya kamu tidak ikut dari awal saja, Chaeng. Apa masih sakit?"

"Sedikit"

"Apa mau aku antarkan ke UKS?"

"Oh... aku terharu. Terima kasih, Lisa. Tapi sepertinya masih bisa aku tahan. Sini cium dulu" bibir Chaeng bersiap mencium Lisa.

Lisa memutar matanya.

"Ew Drama queen" ucap Lisa.

Chaeng tertawa lalu ia baru menyadari ada bekas memar biru diperut Lisa. Ia pun berdiri dan melihat lebih dekat.

"Lisa, apa yang terjadi dengan perutmu? Kenapa membiru seperti ini?" tanya Chaeng polos.

Jennie yang tidak jauh berdiri dari mereka, mendengar percakapan antara Chaeng dan Lisa. Dirinya sibuk mengelap keringatnya dengan handuknya.

"Wow, aku tidak tahu jika Lisa memiliki abs seperti itu" Irene yang tiba-tiba berada disamping Jennie seketika membuatnya kaget.

Jennie mengabaikan perkataan Irene. Ia sedang memikirkan bekas cubitan yang ia berikan tempo hari. Ia tidak menyangka akan meninggalkan bekas seperti itu.

Apa sekeras itu kemarin aku mencubitnya? pikir Jennie.

Lalu ia mengingat kejadian itu dan ia menjadi tersipu malu. Jennie langsung menggelengkan kepalanya.

"Jennie!" panggil Irene membuyarkan pikiran Jennie.

"Apa?!" balas Jennie kesal.

"Aku dari tadi memanggilmu. Aku mau mandi duluan, kau bawa sabun tidak? Aku minta"

Love Ends Hate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang