Chapter 29: Love Only Tear Us Apart

8K 994 84
                                    

(Song by Urban Zakapa - I Don't Love You)

Dengan lemah ia berjalan kedalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan lemah ia berjalan kedalam rumahnya. Setelah kejadian itu, Jennie merasa benar-benar tidak bernyawa, semua kebahagiannya terbang begitu saja. Bagaikan api yang membakar tisu, semua lenyap tanpa sisa. Jennie sadar sekali ia sudah menyakiti Lisa, dan kali ini adalah kesalahan yang sangat fatal. Tubuhnya bermandikan rasa penyesalan, ini semua karena dilema. Masih ingat dikepalanya tatapan jijik yang para siswa berikan saat ia menatap foto dimading itu. Dan suara Ibunya yang terngiang-ngiang bahwa ia akan segera tidak mengakui Jennie menjadi anaknya. Ditendang dari keluarganya dan berbagai macam rasa takut lainnya.

Setetes air mata kembali jatuh dipipinya.

Saat Jennie melewati ruang tengah ia terkesiap melihat Ibunya sudah berdiri dengan melipat kedua tangan didadanya. Ia tidak menyangka Ibunya akan pulang, karena setahunya wanita tua itu tidak akan pulang sampai minggu depan.

Jennie segera menghapus bulir bening yang membekas dipelupuk matanya.

"Mom? Apa yang kau lakukan disini?"

"Jika kau tidak tahu, Jennie. Ini adalah rumahku juga"

Jennie diam sejenak

"Kenapa kau pulang?" Tanya Jennie.

"Aku mendapat kabar dari sekolah" Ibunya lalu melempar sebuah foto diatas meja.

"Jelaskan apa ini, Jennie? Apa ini benar?"

Jennie menutup matanya, ia menarik napas dalam. Seolah skenario disekolah terulang kembali, ia dihakimi oleh sepasang banyak mata itu. Ia bisa saja berkata bahwa itu adalah editan dan segala macam. Setidaknya itu yang Chahee katakan dimuka umum. Dan kali ini adalah pengakuan terhadap Ibunya. Lalu terbesit dikepalanya kata-kata cinta dari Lisa. Bahwa apapun yang terjadi ia akan terus mencintainya. Namun nyatanya Jennie sudah menyakiti Lisa lagi dan lagi untuk sekian kalinya, entah Lisa sadar apa tidak tetapi bukan hanya dirinya saja yang terluka, Jennie jauh lebih tersayat dalam. Dan disini Jennie berdiri dengan sepenuh keberaniannya. Jika ia berbohong dipublik namun tidak untuk kali ini.

"Benar" jawab Jennie singkat.

Ia bisa melihat wajah Ibunya yang tidak suka dengan pernyataannya.

"Apa kau bilang?"

"Itu semua benar! Apa yang Mom lihat itu benar. Dia adalah kekasihku"

"Apa kau gila, Jennie!"

"Tidak, Mom. Aku tidak gila. Aku mencintai Lisa. Dia yang selalu ada untukku, tidak seperti kalian! Kau dan Ayah tidak ada disana, saat aku membutuhkanmu. Lisa yang mengerti aku, Lisa yang menyayangiku apa adanya, terlepas dari diri ini yang sudah rusak. Ia ada disana, menggenggamku dikala badai. Lisa mengajarkanku hidup bersyukur diatas dari segalanya. Sedangkan kau dan Ayah? Kau mungkin memberiku semua materi! Tapi kau lupa, Mom! Aku tidak butuh semua itu, karena yang aku inginkan hanyalah kasih sayang kalian! Kau sudah berhenti menjadi seorang Ibu bagiku saat Oppa meninggal, kau salahkan aku atas kejadian itu!"

Love Ends Hate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang