(Song by Lyn - Love Story Instrument)
"Jennie, bagaimana dengan yang ini?" tanya Irene sambil memegang dua tas Channel edisi baru. Melihat tidak mendapat respon dari kawan nya itu, Irene hanya bisa menghembuskan napasnya pelan.
"Ini tidak baik" ujar Irene pada dirinya sendiri. "Sudah dua hari kau begini, Jen. Kau baru saja pulang dari Amerika dengan membawa kebanggaan untuk sekolah kita, wait... bukan hanya sekolah tapi juga untuk negara kita! Seharusnya kau senang dan bangga"
"Aku hanya tidak mood, Irene. Maafkan aku" ucap Jennie yang hanya duduk tidak jauh dari posisi Irene. Gadis bermarga Bae itu pun meletakan kedua tas yang ia pegang di etalase lalu duduk disamping Jennie. Irene sebenarnya sadar apa yang kawan nya itu rasakan. Setelah kepulangan nya dari ajang itu Jennie menjadi tidak bersemangat. Jennie memang menceritakan apa yang terjadi, namun ia tidak memberitahunya secara detail apa yang membuat gadis dingin itu tampak rapuh.
"Justru aku membawamu kesini, untuk menyemangatimu. Channel kan adalah separuh jiwamu dan lihatlah kau justru sekarang terlihat seperti mayat hidup. Apa ini ada hubungannya dengan Lisa?" Tanya Irene dengan sedikit hati-hati. Ia tidak ingin membuat mood Jennie yang sudah jelek menjadi semakin buruk.
Jennie hanya mengangguk.
"Tidak apa jika kau tidak ingin cerita dahulu, kau tahu aku selalu ada untuk mendengarkanmu"
Jennie tersenyum tipis mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Begini saja, bagaimana kita makan siang dulu. Aku sangat lapar, kali ini aku yang traktir, anggap saja ini hadiah kemenanganmu. Bagaimana?" ucap Irene dengan semangat.
Selang beberapa waktu kemudian mereka berdua duduk dengan santai dengan menikmati makan siang mereka di sebuah restaurant Jepang.
"Jika kamu menyayangi seseorang, lalu orang itu juga menyayangimu tetapi kalian tidak bisa bisa bersama. Apa yang harus kamu lakukan, irene?" Jennie yang tiba-tiba bertanya dengan pertanyaan yang bagi Irene sangat mengejutkan.
Irene yang tengah mengunyah sashimi pun tersedak. Jennie langsung memberinya segelas air.
"Wah... sudah kuduga pasti ada sesuatu yang terjadi dengan kau dan Lisa. Kau tahu aku bersabar selama dua hari ini, menunggu kau memberitahuku. Aku bahkan ingin menyidangmu langsung, tetapi ketika aku menjumpai wajahmu seperti itu aku menjadi iba. Sekarang kau lebih baik memberitahuku secara rinci tanpa ada yang terlewatkan. Karena pertanyaanmu tadi itu benar-benar mengejutkan, Jen" Irene yang mengatakan dengan cepat.
Jennie menatap kearah lain "Siapa yang bilang ini tentang Lisa?"
"Itu... itu kau itu bohong. Sudahlah, Jen. Kamu tidak perlu menyembunyikan apapun dariku"
Jennie lalu melepaskan napas kasarnya.
"Ceritanya panjang, Irene"
"Kita memiliki banyak waktu. Dan jika kau takut orang lain akan mendengar, aku rela membayar restaurant ini hanya untuk kita berdua" Irene yang menatap Jennie dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ends Hate (JENLISA)
Fiksi Penggemar"We used to be happy, not until..." Apa yang begitu membuat Jennie benar-benar membenci Lisa sebegitu jahatnya? Lisa dan Jennie adalah siswi-siswi yang saling bersaing dalam hal akademik maupun non-akademik disekolah. Apakah ada alasan tertentu meng...