Chapter 23: My Heart is Taken by Someone I Can't Call My Own

9.4K 1K 73
                                    

(Song by 2BiC ft Kassy - Close to You)

Pengunjung tidak terlalu ramai pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengunjung tidak terlalu ramai pagi ini. Lisa dan Haruto membantu menjual ramen mereka. Lisa sangat senang membantu dikedai Bibinya, selain karena sebuah kewajiban, baginya bertemu dengan banyak orang adalah hal kesukaannya. Apalagi saat melihat kepuasan diwajah pelanggan saat mereka menghabiskan ramen mereka. Namun kali ini pula Lisa harus berlaku ekstra karena kondisi Bibinya. Walaupun Bibinya masih mampu, Lisa sekeras mungkin untuk membantu dan meringankan pekerjaan Bibinya. Lisa juga sudah berhasil membujuk Bibi nya untuk melakukan treatment kemoterapi.

Kini Lisa membersihkan meja yang telah ditinggalkan pembelinya. Lalu ia mendengar bel pintu berbunyi menandakan ada pelanggan baru masuk. Ia pun melihat kearah itu.

"Selamat datang dikedai ramen Shinohara!" ucap Lisa ramah.

Setelah selesai membereskan meja, Lisa lalu mendatangi meja pelanggan yang baru saja datang itu. Ia memberi buku menu kepada pelanggannya yang terlihat dua pria dengan pakaian yang cukup rapi, dan berbau seperti pria-pria bisnis. Salah satu pria nampak membaca seluruh menu, dan satunya sudah siap dengan pesanannya. Lisa tersenyum selagi menunggu dengan sabar.

"Saya baru pertama kali kesini, Nona. Apakah ada rekomendasi apa yang harus saya cicipi?" tanya pria itu.

Lisa membalasnya dengan senyuman. "Semua menu kami tentu saja enak, Tuan. Tapi saya bisa rekomendasikan ramen Zetaiku-uma. Karena selain porsi besar isinya juga lengkap. Yang ini..." Lisa sembari menunjukan gambarnya.

Pria itu tersenyum. "Baiklah, jika seperti itu. Saya pesan ramen Zetaiku-uma satu . Dan untuk minumnya hanya air putih saja"

Lisa pun menuliskan pesanan itu dan mengucapkan kembali pesanan dua orang itu.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Lisa kembali dengan nampan besar yang berisi pesanan pelanggannya.

"Selamat menikmati" ucap Lisa ramah.

Setelah itu Lisa meninggalkan meja itu, dan beralih ke pelanggan lain.

"Bagaimana Tuan rasanya?" tanya Seung-hoo.

"Kau benar, Seung-hoo. Rasa nya tidak kalah seperti ramen yang ada di Jepang. Dan mengenai gadis itu, ternyata dia... dia sungguh ramah, cekatan, dan sangat baik dalam melayani"

"Tempat ini berdiri cukup lama, Tuan. Dan pemiliknya adalah orang Jepang asli. Bibi dari gadis itu sendiri" Seung-hoo sembari melihat kearah Lisa tengah sibuk dengan pelanggan lain.

"Jadi kau mengatakan gadis itu keturunan Jepang?" tanya William bingung.

Seung-hoo melihat sedikit lama ke wajah William. "Saya meragukan hal itu, Tuan. Tadinya saya ingin memberitahu anda nanti dikantor saja. Namun karena anda menyinggung itu sekarang- hm... seperti yang anda tahu Tuan, nama panjang gadis itu Lalisa Manoban" Seung-hoo sambil berbisik mengatakannya. "Setelah saya telusuri, pohon nama keluarga Manoban itu sendiri asli dari Thailand. Dan arti nama Lalisa dalam bahasa Thailand yaitu, Anugerah dari Tuhan. Dan saya berani bertaruh, Tuan. Saya yakin dia hanya bukan darah asli Thailand namun melainkan perpaduan. Dan saya sangat meragukan ada darah Jepang didalam nya"

Love Ends Hate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang