Chapter 33: When It All Just Comes Rushing Back

9.4K 1K 227
                                    

(Song by Soyou ft. Sung Shi Kyung - I Still)

 Sung Shi Kyung - I Still)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepuluh tahun kemudian...

Jennie berdiri di sebuah taman bunga yang berada diatap gedung sembari memandangi sang surya yang siap untuk kembali menerangi sisi dunia lain nya. Cahaya senja yang berwarna jingga membuatnya merasa damai, hembusan angin yang lembut mengelus halus surainya.

"Disini kamu rupanya..." suara bariton membuyarkan kedamaian sementaranya.

Jennie hanya tersenyum.

"Apa yang kamu lakukan disini, dear?" Pria itu kini melangkahkan kaki menuju dirinya. Lalu meletakkan tangannya dan memegang pinggang Jennie.

"Aku tidak tahu jika diatas gedungmu ini pemandangannya sangat... breathtaking" jawab Jennie seraya tersenyum dihadapan pria itu.

"Makanya kau harus sering-sering berkunjung kesini, dear" Pria itu lalu mencium tangan Jennie.

Kesunyian kini menghiasi suasana mereka.

"Bukankah ini sudah waktunya?" ucap pria itu tiba-tiba. Jennie pun langsung menoleh kearah pria itu dengan keheranan.

"Untuk apa-" Jennie lalu menutup mulut dengan kedua tangannya. Pria itu sudah memundukkan tubuhnya sembari memegang kotak kecil berwarna hitam berisi cincin yang berhiaskan berlian.

"Will you marry me?"

Jennie menangis lalu mengangguk cepat.

"Yes! Yes I will marry you!"

.

.

.

.

.

"AND... CUT! Kerja bagus! Bagus sekali" teriak sutradara seraya bertepuk tangan bersama kru mereka.

Jennie menunduk sopan kelawan main nya. "Kerja bagus, Min Hoo sunbae"

"Kerja bagus, Jennie. Tidak terasa kita sudah berada di episode terakhir" ucap pria itu.

Jennie tersenyum. "Benar, Sunbae. Aku merasa sangat lega"

"Jennie-ssi, Min Hoo-ssi..." sutradara mereka menghampiri. "Akhirnya kita berada dipenghujung. Kerja bagus selama ini. Oh iya dan nanti ada farewell party. Sekalian untuk merayakan rating tinggi kita. Kalian pasti datang, kan?"

...

Keringat bercucuran membasahi tubuhnya. Pukulan berubi-tubi ia lemparkan kearah boneka figur itu dengan berbagai teknik taekwondo yang sudah dari dulu ia kuasai.

"Apa yang dilakukan figur itu sehingga kau memukulnya tanpa ampun, Letnan Lisa?"

Ketika Lisa mendengar suara itu, ia langsung memberhentikan kegiatan nya dan berdiri tegap lalu member hormat salut ke seniornya itu.

Love Ends Hate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang