Chapter 46: Tangled In My Soul

11.1K 692 95
                                    

(song by Yesung - It Has To Be You)

(song by Yesung - It Has To Be You)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan yang lalu...

Terlihat dua pria dewasa tua tengah bersantai disebuah balkoni sembari menyeruput secangkir teh. Mereka berdua berbincang ria, itulah yang selalu mereka lakukan apabila bertemu satu sama lain. Persahabatan yang sangat kuat, walaupun jarang bertemu namun apabila bersama tidak ada kata canggung diantara keduanya.

"Rasanya waktu sangat cepat berlalu, William" ujar Dong-hyeon.

Willam mengangguk setuju. "Lihatlah kita berdua, sudah tua dan tinggal menunggu waktu..."

Dong-hyeon memutar matanya "Kau berkata seolah-olah kau akan mati besok"

"Dan jika itu pun benar, setidaknya aku akan mati dengan rasa bahagia"

Dong-hyeon tersenyum tulus. "Apa yang membuatmu berkata seperti itu, William?"

"Apa kau ingat aku pernah memberitahumu bahwa aku memiliki anak perempuan selain Somi?"

Dong-hyeon hanya mengangguk pelan. "Elizabeth?"

"Aku telah menemukannya, Dong-hyeon. Namun namanya sekarang adalah Lisa karena nama itu adalah pemberian Ibunya"

"Bagaimana bisa? Kenapa kau tidak pernah memberitahuku ini?" Dong-hyeon terpukau.

"Maafkan aku. Tetapi Lisa benar-benar tidak ingin diketahui publik bahwa ia adalah bagian dari keluarga ini. Ia ingin hidup biasa saja"

William pun mulai menceritakan semuanya. Dong-hyeon pun ikut bahagia. "Selamat, kawanku. Aku sangat bahagia mendengarnya. Tetapi aku sedikit tersinggung, sudah selama itu dan kau baru saja memberitahuku ini, bukankah kita adalah keluarga?"

Willam hanya tertawa mengejek sahabatnya itu.

"Terima kasih, dan tahukah kamu ia tumbuh besar menjadi wanita cantik dan sangat cerdas seperti Ibunya" Lalu ia tersenyum sendiri " Aku tahu aku sudah mengatakan ini berkali-kali tapi aku sangat bangga padanya, bisa kau bayangkan ia menjadi seorang Letnan tentara sekaligus seorang dokter" William berkata sembari matanya berkaca-kaca.

Dong-hyeon tiba-tiba teringat sesuatu. "Tunggu dulu, Will. Kamu juga pernah bilang bahwa anakmu itu seumuran dengan Jennie?"

"Iya, benar kurang lebih seperti itu. Ada apa memangnya, Dong-hyeon?"

"Ah... tidak apa-apa, Will" jawab Dong-hyeon dengan tersenyum lebar.

Aku akan memastikannya lebih dulu batin Dong-hyeon.

...

Dong-hyeon tengah duduk diruang tengah dikediamannya, sembari menunggu Jennie yang akan berkunjung hari ini. Jennie adalah anak yang sangat baik, walaupun ia sibuk dengan aktivitas keartisan ia selalu menyempatkan diri berkunjung kerumah orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Ends Hate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang