°4

376 53 1
                                    

"Cukup sudah, kau sakiti aku lagi."

Baru saja kemarin ia berkata dan bertekad untuk melepaskan Fathur. Namun, kini semuanya hancur berantakan, hanya menyisakan serpihan-serpihan yang melukai.

Dinding yang dengan susah payah ia bangun, harus runtuh dengan mudahnya.
_________________________________________________
Fathur (IPS-1)
_________________________________________________

Rei, Gue udah punya pasangan
Lo cari aja lagi
Semoga dapet
Maaf juga nggak bisa jemput malem ini
Lo juga pasti bakal dijemput sama pasangan lo kan ?
Lagian gue juga bakal jemput Nata
_________________________________________________

Reina tersenyum sinis, siapa lagi Nata? Apa saja yang sudah ia lewatkan ?

Bukan, kali ini ia bukan sakit hati karena sikap dingin yang Fathur tunjukan, kali ini ia sakit hati, justru karena dirinya sendiri tak mengetahui apa-apa perihal lelaki satu itu.

Ia berharap, Fathur bisa mengajaknya pergi ke Prom Night sekolah, persis seperti dua tahun yang lalu, awal keduanya menjalin hubungan.

Hari Kamis, mereka pulang bersama, diiringi rintik air hujan yang berlomba jatuh ke bumi. Acara itu tinggal 2 hari lagi, dan mereka baru bisa bertemu setelah berhari-hari sibuk dengan urusannya masing-masing.

Dan di tengah derasnya hujan, mereka justru asik berteriak dengan lantang, melawan suara klakson kendaraan dan juga hujan yang terdengar bersamaan.

Namun, tepat pada hari pelaksanaan acara, keduanya memutuskan tak datang. Mengingat Fathur yang jatuh sakit, dan Reina yang menemani pasangan prom nightnya itu.

Fathur bergelung nyaman dengan selimut, di atas kasur, dengan paha Reina sebagai bantalnya, lengkap dengan elusan halus di kepalanya yang dijadikan sebagai kambing hitam, dirinya mengeluh pusing.

Dan Reina? Ia hanya bisa tersenyum canggung, lengkap dengan pipinya yang memerah, mengalahkan merahnya buah jambu.

Ternyata benar, kekecewaan didatangkan dari harapan yang sebatas angan.

Sebatas angan yang tak pernah diketahui, di manakah ujungnya.

Sebatas angan yang bahkan tak pernah terlintas dalam pikiran Reina.

Ia tak pernah memikirkan seorang laki-laki, dalam tanda kutip seseorang yang spesial. Tak pernah sekalipun masuk dalam otaknya, bahwa ia akan sesakit ini hanya karena seorang lelaki.

Hatinya kian terpukul, lalu mulai retak, dan kini ia rasa hatinya sudah patah, menuju remuk lebih tepatnya.

Fathur adalah orang pertama yang berhasil merebut segala atensinya. Ia adalah orang pertama, yang berhasil membuat Reina membuka sebuah lembaran, yang justru harus berakhir terbakar.

Orang yang berhasil memenuhi hatinya, yang awalnya dingin, lalu menghangat, dan kian memanas, lalu sepertinya akan kembali dingin sebentar lagi.

Reina tak menyalahkan Fathur, ia mengerti laki-laki itu juga butuh sebuah interaksi. Dan Reina tak membatasi hal itu.

Ia tak memberikan sebuah batasan, sebuah janji yang akan berubah menjadi dengki, juga sebuah ikatan-ikatan yang justru akan berakhir putus, jika keduanya sama-sama egois.

Semua ketakutannya akan bayangan berakhirnya sebuah hubungan, justru mendorongnya pada jurang penyesalan.

Kata seadainya akan terus berputar dalam kepalanya, dan rasa sakitlah yang harus diterima hatinya, juga berbagai benda harus rela menjadi saksi bisu, akan isakan tangis Reina yang terdengar begitu pilu.

Tak pernah sekalipun ia berpikir untuk menyerahkan separuh dari semestanya, pada seorang laki-laki yang datang ke dalam hidupnya secara tiba-tiba, dan pergi secara tak disangka-sangka.

Kapan dirinya akan terlihat? Sampai kapan dirinya harus terjebak dalam sebuah kepura-puraan? Kapan ia akan mendapatkan kembali sang pengisi hati yang telah lama pergi?

Satu lagi, kata kapan juga akan terus ada dalam kepalanya, memenuhi segala memori tentang gambaran hubungan Reina dan Fathur.

Dan kembali, ia sekali lagi menangis. Kali ini, air mata yang jatuh itu diiringi dengan seulas senyuman, namun itu terasa lebih menyakitkan.
_________________________________________________
Fathur (IPS-1)
_________________________________________________

Iya, aku berangkat sama yang lain
Doain aja semoga dapet
Aku belum dapet pasangan nih
Hehe

      (Dibaca) 13.08
_________________________________________________

08_________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
[TBC]

10 November 2019

Serpihan Hati [Song Story] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang