Prolog

2.2K 78 4
                                    

Hiiiiii guysss....
Aku comeback

Cerita AZURA lagi tahap revisi ya, jadi berkemungkinan ada beberapa bagian yang kosong :)
Ditunggu yaa

So ... have fun

___________________

Tempat ini begitu bising, banyak orang berlalu lalang ke sana-kemari. Kebanyakan dari mereka menarik kopernya dengan tergesa-gesa membuat suara roda yang berputar berperang dengan hiruk pikuk gerombolan manusia yang berbicara. Jauh berbeda dengan gadis yang masih duduk di kursi tunggu itu.

Matanya terus menatap tajam benda pipih yang ada di tangannya, kaki kanannya tak henti menepuk-nepuk permukaan lantai. Rasa risau dan takut seolah menghantui, jika dia memilih tinggal masalah tidak akan pernah selesai dan rindu akan selalu merajai, jika dia memilih pergi akan seperti ini jadinya takut akan hayalan yang berterbangan dan mungkinkah dia kembali diterima dan dimaafkan.

Gadis berparas lembut itu mengangkat kepalanya, memperhatikan setiap orang yang terus berlalu lalang di depannya. Kembali hembusan nafas berat itu ia keluarkan. Gadis itu kembali terfokus ke ponselnya, tersenyum kecil melihat sebuah nama tertera di sana.

Love is calling..

"Halo? Azura.. kamu udah nyampe bandara?" tanya orang di seberang telephone.

Azura terkekeh "Udah, dari setengah jam yang lalu."

"Maaf ya.. aku nggak bisa nganterin kamu, kerjaan aku lagi numpuk banget. Tapi aku janji seminggu lagi aku bakalan nyusul kamu ke Padang!"

"Aku tahu! Emangnya mau berapa kali lagi sih kamu minta maaf? Bosen tahu!"

"Mau gimana lagi? kamu kapan berangkatnya?"

"Satu jam lagi."

"Kamu udah yakin 'kan?!" terdengar keraguan dari suara itu
Azura terdiam sesaat, membasahi bibir bagian bawahnya.

"Aku udah yakin kok.. aku harus ke sana! Aku harus kelarin ini semua. Ini udah delapan tahun dan aku nggak mau nunda-nunda waktu lagi! Semuanya harus selesai!" ucap Azura yakin.

"Ok, kamu harus hati-hati, tenang dan jangan gegabah! Aku nggak bakalan ada di sana, aku nggak bakalan bisa bantuin dan jagain kamu."

"Kalo kamu ada di sini aku kapan mandirinya? Aku nggak bakalan bisa kelarin masalah kalo kamu bantuin terus. Kamu harus percaya kalo aku pasti bisa kelarin ini semua!" Azura tersenyum lebar, tersadar bahwa selama ini hanya pria ini yang selalu ada untuknya, bahkan hampir semua masalah yang membelit Azura, dia-lah orang yang menyelesaikannya.

"Kalo gitu kamu harus hati-hati, aku tutup dulu."

"Iya.." ucap Azura sambil menganggukan kepalanya.

"Bye ... love."

Azura mematikan dan memasukan ponselnya ke dalam tas, kembali melihat orang-orang di sekeliling. Kenangan delapan tahun yang lalu kembali membayang di penglihatan, saat-saat gadis kecil 15 tahun keluar dari pesawat, duduk di kursi sambil menangis dan menggenggam erat koper yang dibawa tidak tahu apa yang harus dia rasakan apa harus senang atau malah sedih, yang ada malah rasa takut, takut dengan jalan yang telah diambilnya.

Azura mengusap pelan pipinya, mendapati sebuah air bening menetes dengan mulus. Setelah terdengar suara pemberitahuan, dia berdiri menguatkan hati dan menarik koper besar itu dengan perlahan. Saatnya menghadapi masalah bukan melarikan diri lagi!

Semangat! Kamu harus bisa Azura! Harus bisa!...

_________________


11 Oktober 21

Azura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang