44.

159 19 0
                                    

Haaiiiii....
readers ku tersayang, aku balik lagi.

Maaf ya sebulan ini nggak up, habisnya ku lagi sibuk-sibuknya. Tapi sekarang tenang aja, selama libur ini bakalan aku usahain buat selalu up, OK

Happy reading...

______________________________________

Yoga meletakan kembali komik yang telah selesai dibacanya ke lemari bukunya, mengambil dua komik lainnya, lanjutan dari yang dibacanya barusan. Cowok itu kembali tiduran di sofa, mulai membaca misi yang akan dipecahkan di dalam komiknya. Sebelum membuka buku itu mata Yoga tertarik melihat Adith yang melamun dengan kepala yang disandarkan ke kursi, matanya tertuju menatap langit-langit kamar Yoga. Yoga mengikuti arah mata Adith tapi tidak ada apapun di atas sana yang dia temukan, hanya langit kamar dengan warna cat putih.

Yoga beralih melihat Billy yang asik dengan PS di depannya, memang rutinitas sehari-hari jika sudah datang ke rumah Yoga yang pertama kali disentuh kalau bukan makanan ya PS. Yoga memilih meletakan komiknya kembali ke atas meja, duduk dengan benar memperhatikan Adith yang melamun dengan deru nafas tertahan.

“Dith!”

“Hmm..” gumam Adith.

“Lo udah dapetin Azura ‘kan?” Adith mebalasnya dengan anggukan tapi sama sekali tidak melihat Yoga “Terus apa lagi yang lo pikirin? Kangen tinggal chat atau telephone, kurang? ya samperin sana tinggal peluk, dia nggak bakalan ngehindar dari lo lagi ‘kan..”

“Nggak! bukan itu..” Adith menghembuskan nafas berat.

Yoga mengangkat kedua bahunya, habis pikir dengan sikap sahabatnya yang satu ini “Nggak pacaran, lo uring-uringan karna dijauhin. Lah... giliran udah pacaran malah diem nggak jelas! kenapa sih lo, ada yang salah?”

“Lo lihat ndiri deh!” Adith mengeluarkan ponselnya, lalu menyalakan dan mencari sesuatu di dalam sana lantas melemparnya ke arah Yoga.

Tak acuh Yoga memutar video di dalam ponsel yang Adith tunjukan padanya. Yoga mendengus tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jarang sekali seorang Yoga menyaksikan tontonan seperti ini.

“Oi! Bill, lihat nih!!”

“Jangan ganggu gue!” Billy tidak memperdulikan Yoga.

“Kalo lo ngelihat ini, gue pastiin deh lebih seru ketimbang PS lo!” akhirnya Billy penasaran juga, mendekati Yoga dan ikut melihat apa yang Yoga saksikan.

“Parah nih...” ujarnya dengan kepala yang menggeleng.

“I’M COMING GUYS.....” teriakan itu terdengar bersamaan dengan pintu kamar Yoga yang dibuka dari luar, terlihat Ridho yang tersenyum memperlihatkan deretan giginya. Sayangnya tidak ada seorangpun dari mereka bertiga yang tertarik untuk melihat kehadiran Ridho. Terlalu membosankan!

“Wah, ngapain nih... nonton bokep ya... masa nggak ngajak gue?” Ridho melempar tasnya ke kasur lalu ikutan nonton video di ponsel Adith yang dikiranya Film bokep. Alhasil mulut Ridho berhenti berkoar.

Setelah mereka selesai melihat video durasi tiga menit itu, Yoga mengembalikan ponsel itu ke Adith. Tontonan itu membuahkan hasil, kamar Yoga yang biasanya berisik karena kedatangan mereka, tawa terbahak, PS yang sengaja suaranya dibuat sekencang mungkin, belum lagi alunan musik  dan tentunya itu akibat mereka semua, sekarang berubah hening –udah kayak kuburan, pas lagi! malam hari–

“Tangan gue gatel nih..” suara Yoga memecah kesunyian.

“Apa bedanya sama gue?!” giliran Adith yang menyahuti.

“Kalo gue mulut yang gatel nih!” sambung Billy, perkataannya berhasil membuat tiga pasang mata itu meliriknya dengan sinis “Maksud gue, kesebar gitu!” ralatnya.

“Lo punya rencana Dith?” Ridho mengangkat sebelah alisnya.

   Adith hanya mengangkat kedua bahunya “Belum! Tapi kalo dia macem-macem, nggak bakalan gue biarin!” mereka bertiga tahu betul jika sudah mendengar suara Adith yang serius itu, pertanda jika saatnya jaga-jaga –bukan pos ronda!–

Adith melihat ponselnya, memperhatikan wallpaper yang menunjukan Azura yang sedang menumpukan wajanya pada kedua tangan dengan bibir manyun, meskipun manyun tetap cantik di mata Adith.

“Mending kalian main sono, jangan duduk deket gue mulu! dasar jomlo!” ledek Adith dengan tertawa kecil.

“Sorry ya, gue nggak jomlo tuh!” sanggah Yoga.

“Lo mana pernah jadi jomlo sih Yo, setiap sisi aja udah ada yang nungguin!” rutuk Ridho.

“Nah itu lo tahu..” Yoga tersenyum penuh kemenangan, tentunya Billy dan Ridho akan jengah melihat senyum itu terukir di wajah raja Playboy mereka.

Billy memperhatikan Adith yang senyum-senyum sendiri melihat ponselnya lalu mengetikan sesuatu di sana dan tersenyum lagi “Adith mah udah pensiun jadi Playboy. Tinggal lo doang Yo!”

**

Azura memiringkan tubuhnya, membelakangi Helly dan Nadya yang sudah tertidur duluan. Memang teman-temannya ini sudah janjian dengan Azura kalau mereka akan menginap di sini. Azura mengangkat ponselnya yang menyala, pertanda ada pesan masuk. Azura tidak ingin membangunkan teman-temannya makannya jadi diam-diam seperti ini. Azura tersenyum itu chat dari Adith.

  Adith : Udah tidur?

  Azura : Belum, baru tiduran doang..

  Adith : Aku gangguin kamu?

  Azura : Nggak lah, lagian sejak kapan kamu perduli aku keganggu ataupun nggak?

  Adith : Oh iya, lupa! Kalo udah pacaran mana ada rasa kegangu?

Azura tersenyum kecil, menutup mulutnya agar tidak tertawa. Aneh rasanya membaca chat Adith yang 180 derajat berubah dari yang sebelumnya terkesan dingin dan kasar, tapi tetap saja ini menyenangkan.

“Lo belum tidur Ra? Tidur! Udah jam berapa nih..” suara serak Helly membuat Azura kaget refleks memejamkan matanya dan menyembunyikan ponselnya. Azura menggigit bibir bawahnya “Jangan main HP mulu..” Azura dapat mendengar jelas Helly yang menguap di sampingnya. Setelah dirasa aman Azura kembali melihat ponselnya.

  Adith : Kok diem Ra..
  Adith : Ara...

  Azura : Iya, kamu tidur sana! Udah malem.

  Adith : Baru juga chat-an, udah disuruh tidur aja.. udah ngantuk?

Azura manyun melihat pertanyaan Adith yang satu ini, tadinya Azura mengantuk tapi jika sudah seperti ini dia tidak mengantuk lagi. Sampai pagi saja mata Azura tahan asal chat-nya sama Adith terus. Belum ngantuk.. batinnya.

  Azura : Udah..

  Adith : Ya udah, kalo gitu tidur sana
  Adith : Oh ya, jangan lupa mimpiin Babang Adith!

  Azura : Terus, Babang Adithnya mimpiin Dedex Billy gitu?

  Adith : Ya kali mimpiin simujaer, ogah!

Azura jadi terpaksa menahan tawa, salah sendiri memancing gurauan Adith. Azura mengerutkan dahinya, merasakan ponselnya kembali bergetar. Azura pikir Adith sudah tidur tetapi malah tetap mengiriminya pesan. Azura diam sesaat, Adith mengirimi Azura satu pesan suara. Azura menjangkau hendset di atas nakasnya segera mendengarkan pesan dari Adith.

Tidur yang nyenyak ya.. aku bakalan dateng ke mimpi kamu. Jangan mikirin yang aneh-aneh, jangan nangis sendirian lagi, jangan nanggung semua beban sendirian lagi Ra, sekarang ada aku! Kita sama-sama. Kamu nggak sendirian, ada cowok dengan nama Adith yang bakalan setia dengerian semua keluh kesal kamu, karena apa? Karena Adith ini sayang kamu! Good night my love..
    
Azura tersenyum, mengusap pelan setetes air mata yang sempat jatuh ke pipinya. Perlahan Azura memejamkan mata, membawa senyuman merekah ke alam bawah sadarnya.

""'"''"""--------

Jangan lupa vote sama komen ya, yang banyak komennya, bebas kok😊

Azura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang