🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋🌋
Selamat bermain~
Semua pasukan tengah bersiap. Hanya menunggu dalam waktu beberapa menit saja, peperangan besar akan terjadi. Peperangan yang dilakukan oleh seluruh makhluk Immortal demi mendapatkan kekuatan suci pada diri Albertine.
Kini gadis tersebut duduk dengan penyesalan didalam sebuah tempat tersembunyi. Rafael meminta agar gadis tersebut bersembunyi untuk sementara. Rencana yang selama ini dibuat para kaum WereWolf berubah tiga ratus enam puluh derjat. Saat ini mereka bangsa WereWolf memilih untuk melindungi Albertine daripada menyeranginya mengingat Albertine adalah matenya Rafael.
Seluruh pasukan dari berbagai makhluk mempersiapkan diri. Saat ini dihamparan wilayah yang luas. Tempat yang biasanya digunakan untuk peperangan kini kembali terisi. Suasana hawa dingin karena angin kencang pada malam tersebut tak menggugahkan semangat mereka akan peperangan ini.
Rafael dengan pasukannya menatap tajam kepada makhluk-makhluk lain yang kini menjadi musuhnya. Tatapan tajam pria tersebut seakan menusuk setajam pedang dan menelisk keseluruh penjuru wilayah untuk melihat sang musuhnya.
Sesaat sebelum kepergiannya ke medan perang. Rafael telah memerintahkan kepada para pengawal untuk menjaga Albertine, begitu juga dengan beberapa pelayan yang telah disiapkan untuk keperluan Albertine. Para pengawal yang bertugas untuk menjaga jantung kota para WereWolf terutama pada kediaman Albertine. Ratusan pasukan ditinggalkan demi menjaganya.
Rafael menggeram tak suka sesaat ada seseorang yang mendekatinya. Hawa gelap yang mengelilingi pria tersebut membuat Rafael berwaspada mengingat pria yang saat ini berada dihadapannya adalah sosok iblis.
Iblis tersebut tersenyum remeh sesaat melihat Rafael. Lucifer mendecak tak suka dan beralih melihat pasukan Rafael. Lucifer tahu benar bahwa Rafael adalah matenya Albertine. Akan tetapi ia juga memiliki ikatan kuat akan dirinya pada Albertine dan Lucifer tidak ingin membagi Albertine pada siapapun.
"Cih, lebih baik kau mundur! Dan serahkan Albertine kepadaku! Gadis itu milikku!" Lucifer meludah ditanah dan menatap remeh Rafael.
Rafael mengepal kuat tangannya. Ingin sekali ia melemparkan tinjunya kepada pria yang berada dihadapannya ini, akan tetapi sekarang bukan waktu yang tepat.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan Albertine kepadamu iblis hina!" Rafael menyunggingkan senyum sinisnya sesaat melihat ekspresi marah Lucifer. Ia merasa menang akan pria tersebut.
"Sepertinya kau lupa. Aku juga punya hak atas Albertine! Dia telah mengikat janji kepadaku! Dia milikku!" Penengasan Lucifer akan haknya kepada Albertine membuat pria tersebut marah. Sesaat akan hendak menyerang Lucifer terdengar suara terompet keras yang menandakan peperangan sudah dimulai.
Rafael tersenyum sinis dan menatap Lucifer rendah. "Kan kupastikan kau mati ditanganku Lucifer! Kau tidak berhak atas mateku!!!" Tekan Rafael dan langsung melempar serangan kepada Lucifer.
⌚⌚⌚
Albertine merasa bersalah. Saat ini peperangan pasti sudah dimulai, mengingat suara terompet yang telah ditiupkan. Gadis tersebut meringkuk memeluk kedua lututnya menenggelamkan kepalanya didalam pelukannya. Seketika sekelebat ingatan tentang Rafael mengingatkan dirinya.
Gadis tersebut menangis dan tertawa sekaligus mengingat kelakuan Alrick yang posesif akan dirinya. Sikap Rafael yang menurutnya terlalu tertutup. Ingatan Albertine seakan berputar kembali, hingga kemarin malam saat ia memberikan dirinya kepada matenya.
Tangis Albertine seakan terhenti. Gadis tersebut melihat kearah gerbang yang telah terbuka dan menampakkan Gracia sahabatnya.
"Albertine kita harus pergi! Saat ini Rafael sedang sekarat!" Ujar Gracia yang panik membuat Albertine terkejut dan tak bisa berpikir jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINKARNASI (END)
Genel KurguSebuah rencana yang berawal ingin mengubah masa lalu berubah menjadi bencana besar!!! Kini ia dicari oleh seorang iblis yang mengaku sebagai pasangan hidupnya. Dirinya yang dimasalalu ternyata memiliki kisah yang begitu rumit! Terlibat dengan makhlu...