Jatuh cinta terbaikku adalah mencintaimu
-Jennie Kim
***
Sepuluh tahun lalu
Jennie mendengus sebal, dia menatap bayangan dirinya dicermin kamar mandi keluarga Jo Manoban. Malam ini ada acara makan malam untuk menyambut kepulangan putra pertama uncle Jo. Namun sudah satu jam berlalu, putra pertama uncle Jo belum menampakkan dirinya. Jennie bosan berada disini, ditambah lagi kehadiran Taehyung, putra kedua uncle Jo yang selalu ingin berdekatan dengannya. Membuat Jennie risih dengan kelakuannya.
Gadis berusia dua belas tahun itu merapihkan dress putih selututnya. Jennie membuka pintu kamar mandi, dia terpaku saat seorang pemuda berdiri di depan pintu.
'Astaga, apa dia seorang pangeran' lirih Jennie dalam hati.
Pemuda dihadapan Jennie berdecak kesal.
"Permisi, saya mau ke toilet." Ucap pemuda itu.
"Yaa... apa kau pangeran?" Tanya Jennie pelan. Pemuda itu mengernyitkan dahinya heran.
Dengan kesal pemuda itu menarik bahu Jennie agar menyingkir dari pintu toilet.
Brak!
Jennie terhenyak kaget mendengar pintu kamar mandi dibanting dengan keras. Gadis itu menggeleng tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan. Pahatan tuhan yang sangat indah.
'Apa dia anaknya uncle Jo?' Tanya Jennie dalam hati. Jika iya, mungkin ia harus meminta uncle Jo untuk mengenalkannya.
Jennie melangkah dengan riang menuju ruang makan. Dia tidak sabar untuk menanyakan tentang pemuda tadi pada uncle Jo.
"Uncle Jo." Panggil Jennie saat sudah sampai di meja makan.
Jo Manoban yang sedang asik mengobrol dengan Papanya, mengalihkan atensinya pada Jennie.
"Tadi aku melihat pangeran di kamar mandi. Dia sangat tampan, apa dia putramu?" Tanya Jennie.
Mama Jennie yang sedang mengunyah makanan tersedak karena mendengar pertanyaan sang putri.
Pangeran di kamar mandi?
"Putraku pangeran semua sayang." Sahut Jo Manoban menanggapi kepolosan Jennie.
"Tapi Taehyung bukan pangeran uncle, dan yang tadi di kamar mandi itu benar-benar pangeran. Dia sangat tampan." Adu Jennie pada Jo Manoban.
Mereka semua tersenyum geli mendengar cerita Jennie. Sang mama yang duduk disampingnya mengelus rambut hitam gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY LILI
Любовные романыTerima kasih sudah mengizinkan saya masuk ke dunia kamu. Walaupun saya tidak tau akhirnya akan seperti apa, tapi saya yakin rencana Tuhan luar biasa.