Limario sampai di cafe yang ia janjikan bersama Taehyung. Pemuda tampan itu menghampiri Taehyung yang duduk dengan angkuh. Mata tajamnya tak lepas dari Limario.
"Apa yang mau kamu bicarakan?" Tanya Limario tanpa basa-basi.
"Duduklah dulu Hyung, mau memesan kopi?" Taehyung menunjuk kursi kosong dihadapannya.
Limario menghembuskan napas kasar, dia duduk dihadapan Taehyung. Mereka menatap tajam satu sama lain.
"Kamu tau Lim, Kesalahan terbesar Papa yang tak bisa ku maafkan? Dia selingkuh dengan wanita jalang itu dan melahirkanmu. Karena kehadiran kalian membuat Papa melupakan aku dan ibuku. Papa memberimu kekuasaan untuk mengelola perusahaan, dan kenyataan lainnya dia berniat menikahkan kamu dan Jennie, orang yang ku sukai. Kamu tau aku dan Jennie saling mencintai, tapi kamu tetap menerima tawaran Papa untuk bertunangan dengan Jennie. Apa sih yang dilihat Papa dan Uncle Kim darimu, selain statusmu sebagai anak haram Papa." Taehyung tersenyum sinis. Mata tajam itu masih menatap objek didepannya dengan penuh emosi.
"Apa kamu dan ibumu terlahir untuk merebut kebahagiaan orang lain?"
Ucapan Taehyung seperti sebuah pisau tajam yang menusuk hatinya.
"Kamu salah Tae, Papa sama sekali tidak melupakan kalian. Buktinya, sampai sekarang Papa masih mempertahankan pernikahannya dengan ibumu. Sejak papa menjemput saya dari rumah Bibi Park, Papa tidak pernah menanyakan kabar ibu saya. Bahkan setelah sepuluh tahun berlalu, Papa tidak pernah sedikitpun membahas mengenai ibu saya. Siapa yang lebih dilupakan? Ibu saya atau kamu dan ibumu?" Jelas Limario. Tak ada emosi dalam dirinya. Limario ingin segera menyelesaikan semuanya. Ia tak ingin Taehyung menyebut ibu kandungnya sebagai wanita Jalang lagi.
Limario tak ingin menyalahkan perbuatan ibunya, karena bagaimanapun juga ibunya masih mau mempertahankan dirinya dan membesarkannya seorang diri meski kebersamaan mereka hanya tujuh tahun. Tuhan lebih menyayangi ibunya.
"Mengenai semua yang kamu tuduhkan tadi tentang ibu saya sebagai selingkuhan Papa kamu, saya tidak akan menyangkalnya. Kamu benar, saya hanya anak haram dari perselingkuhan Papa dan Ibu saya." Limario menghela napas, ada jeda sebelum ia melanjutkan apa yang ingin ia sampaikan.
"Besok saya akan mengundurkan diri dari perusahaan. Dan mengenai Jennie, dia sudah memutuskan pertunangan kami. Kembalilah padanya Tae, jaga dia." Ucap Limario.
Taehyung tersenyum sinis. Lelaki itu membuang muka.
"Dan satu lagi Tae. Jangan menyebut ibu saya dengan sebutan jalang lagi. Kamu punya ibu, bagaimana kalau kamu diposisi saya. Apa saya harus menyalahkan tuhan karena saya dilahirkan dari rahim ibu saya?" Ucap Limario. Kabut mulai terlihat dari matanya, apalagi saat mengingat wajah ibu yang telah melahirkannya.
'Maafkan saya Ma, saya tidak bisa selamanya ada disamping Papa. Ada yang lebih berhak melindunginya.' Lirih Limario dalam hati.
***
Tuan Jo Manoban menatap tajam Limario, pasalnya putra sulungnya itu baru saja mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri dari perusahaan.
"Papa tidak akan mengizinkan kamu. Kamu berhak atas perusahaan Papa Lim." Tegas Tuan Jo. Pria paruh baya itu menghembuskan napas kasar.
"Saya akan tetap mengundurkan diri pa." Kukuh Limario. Ia tak akan luluh, barangkali dengan cara ini juga ia bisa melupakan Jennie.
Setelah mengundurkan diri dari perusahaan Papanya, Limario berencana pulang ke Incheon dan tinggal disana bersama Bibi Park yang merupakan adik dari mendiang ibunya, juga ibu kandung dari Park Chaeyoung sahabat yang merangkap sebagai sekretarisnya. Dia akan tinggal di rumah peninggalan sang ibu yang tak jauh dari rumah bibi Park.
Tuan Jo mengusap wajahnya dengan kasar, tak mengerti dengan jalan pikir Limario. Beberapa jam lalu Limario meminta izin mengundurkan diri dari perusahaan. Tuan Jo kurang setuju dengan tindakan mendadak Limario, namun putra sulungnya itu tetap ingin mengundurkan diri dari perusahaan.
"Lim, papa sebenarnya berharap agar kamu tetap memimpin perusahaan. Papa belum percaya pada Taehyung, anak itu masih ingin hidup bebas tanpa memikirkan perusahaan. Hanya kamu yang bisa papa andalkan." Tuan Jo kembali membujuk Limario.
"Taehyung harus belajar Pa. Bagaimanapun juga dialah pewaris sah Papa. Saya hanya anak yang lahir karena kesalahan kalian."
"Kamu anak papa Limario. Kamu tidak bisa mengingkari itu. Dan kamu juga berhak atas harta papa." Bentak Tuan Jo. Darahnya terasa mendidih karena untuk pertama kalinya si Putra sulung berbicara melewati batas.
"Saya tidak berharap itu semua Pa. Keputusan saya sudah bulat. Saya ingin mengundurkan diri dari perusahaan Papa. Maaf jika saya mengecewakan papa, tapi ini keputusan saya, tolong hargai keputusan saya." Ucap Limario. Pemuda itu bangkit dari duduknya. Lalu berpamitan karena beberapa jam lagi ia akan melakukan pidato pengunduran dirinya.
MN Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang elektronik rumah tangga. Saat ini MN Group menjadi perusahaan unggul dalam elektronik rumah tangga se Asia dibawah pimpinan Limario. Untuk perusahaan besar seperti MN Group, banyak media yang menyoroti MN Group. Ditambah lagi sang CEO muda yang tampan membuat MN Group semakin terkenal dikalangan masyarakat Asia.
Keberhasilan Limario dalam mengelola perusahaan bukan hanya pada produknya saja. CEO muda itu juga berhasil memimpin perusahaan dengan baik, karyawan yang bekerja dengannya merasa nyaman. Pembawaan nya yang positif menular ke seluruh karyawannya.
"Apa anda baik-baik saja tuan?" Tanya Park Chaeyoung sang sekretaris yang sudah menemaninya dari awal ia memimpin perusahaan.
Limario menoleh lalu tersenyum hangat, "Berhenti memanggil saya dengan sebutan Tuan, Chaeyoung. Saya bukan atasanmu lagi."
"Aih, kamu masih atasanku Lim. Tapi setelah pidato pengunduran dirimu nanti, bersikaplah sebagai sepupu yang baik."
"Tentu saja, tanpa perlu kamu minta saya sudah jadi sepupu yang baik untuk kamu dan Alice unnie." Jawab Limario.
Mereka berdua kini sedang berjalan menuju aula, di sana sudah berkumpul para karyawan MN Group.
Pemuda tampan itu berjalan dengan penuh wibawa dengan didampingi sekretarisnya. Chaeyoung mempersilahkan Limario untuk segera memberikan pidatonya.
"Selamat siang semuanya." Sapa Limario.
"Siang ini, ada yang ingin saya sampaikan kepada kalian semua. Terhitung mulai siang ini, saya resmi mengundurkan diri dari perusahaan." Ucap Limario, seketika aula dipenuhi dengan suara protes dari karyawannya.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Jika selama saya memimpin perusahaan ada perilaku saya yang kurang baik kepada kalian. Baik itu disengaja ataupun tidak. Saya harap kalian bisa bekerja lebih keras lagi bersama pemimpin yang akan menggantikan saya yang merupakan adik saya. Mohon kerja sama dan dedikasinya untuk kemajuan MN Group. Saya ucapkan terima kasih karena kalian sudah bekerja sangat keras untuk MN Group."
Limario membungkukan badannya penuh hormat kepada seluruh karyawan yang hadir di sana. Setelahnya ia segera meninggalkan aula, diiringi desahan kecewa dari karyawannya.
***
Pengunduran diri Limario menjadi perbincangan hangat di Seoul. Media mulai banyak memberitakan kabar mundurnya CEO muda MN Group itu yang secara tiba-tiba.
Chaeyoung menghela napas lega. Akhirnya ia terbebas dari segala urusan kantor. Setelah Limario mengundurkan diri ia akhirnya juga ikut mengundurkan dirinya.
"Matikan televisinya Chaeng. Dan bantu saya membereskan barang-barang saya." Suruh pemuda tampan itu. Chaeyoung berdecak kesal.
"Bereskan saja sendiri. Kamu sudah dewasa Lim."
Limario hendak mengumpat, namun urung saat pintu apartemen dibuka dengan paksa.
"J."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY LILI
RomanceTerima kasih sudah mengizinkan saya masuk ke dunia kamu. Walaupun saya tidak tau akhirnya akan seperti apa, tapi saya yakin rencana Tuhan luar biasa.