Jangan Rubah Takdirku

5K 473 8
                                    

Tuhan, Kucinta diaKuingin bersamanyaKuingin habiskan nafas iniBerdua dengannyaJangan rubah takdirkuSatukanlah hatiku dengan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuhan,
Kucinta dia
Kuingin bersamanya
Kuingin habiskan nafas ini
Berdua dengannya
Jangan rubah takdirku
Satukanlah hatiku dengan hatinya

***

Pintu kamar rawat Jennie dibuka, Jennie yang sibuk dengan buku bacaanya menoleh. Chaeyoung berdiri kaku dibalik pintu. Tak lama senyum canggung mereka berikan satu sama lain.

"Siang Nona." Sapa Chaeyoung canggung.

"Kamu."

"Apa aku mengganggu Nona?" Tanya Chaeyoung. Jennie menggeleng seraya tersenyum.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Chaeyoung.

"Lebih baik. Terima kasih sudah mengantarku ke rumah sakit." Ucap Jennie tulus.

Chaeyoung tersenyum canggung.

"Ah iya sama-sama Nona."

"Jangan memanggilku Nona, panggil saja Jennie. Bukankah kita seumuran?" Jennie meraih tangan Chaeyoung lalu menyuruh gadis itu untuk duduk dikursi samping tempat tidurnya.

"No- ah maksudku Jennie. Maksud kedatanganku ke sini, aku mau menjelaskan kejadian di apartemen Limario. Aku dan Limario tidak punya hubungan spesial. Kami berdua saudara, ib-"

"Ibumu adik Mama Limario?" Tanya Jennie memotong ucapan Chaeyoung.

"K..kamu sudah tau?" Bukannya menjawab, Chaeyoung malah balik bertanya.

"Lim sudah menjelaskannya Chaeng."

"Tapi Jen, hubungan kamu dan Limario?"

"Aku dan Limario baik-baik saja. Jangan khawatir. Oh iya, kapan kamu pulang ke Incheon?" Jennie bertanya penuh antusias, pikirannya sudah dipenuhi kejutan yang akan ia berikan pada Limario.

"Nanti sore." Jawab Chaeyoung. Jennie mendesah kecewa. Pasalnya dokter baru mengizinkannya pulang besok siang.

"Apa harus sore ini?"

***

Jam menunjukan pukul sepuluh malam waktu Korea Selatan. Limario tidur dengan nyenyak di rumah peninggalan Luci, Ibunya. Rumah sederhana di kawasan Yonsei University International. Rumah ini juga yang akan ditempati Limario ke depannya.

Tidur pemuda tampan itu terusik saat sesuatu menggelikan menyapa indera penciumannya. Ia hendak bersin namun tak jadi. Masih dengan mata terpejam pemuda itu mengusap kasar hidungnya.

Sesuatu yang menggelikan itu kembali terasa. Dengan kesal ia membuka mata.

Yang pertama kali ia lihat saat membuka mata adalah gadis cantik yang tersenyum manja ke arahnya. Gadis itu terkekeh melihat Limario yang terpaku melihatnya.

OH! MY LILI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang