Jennie terperanjat kaget saat mendengar pintu ditutup dengan kasar. Ia segera mematikan kompor.
"Lili." Panggil Jennie.
Langkah Limario terhenti saat Jennie memanggilnya.
"Kamu mau kemana?"
"Saya harus ke Incheon."
"Ngapain?"
"Kamu gak perlu tau." Jawab Limario dingin. Tanpa menjelaskan apapun, ia pergi begitu saja.
"LIMARIO." Teriak Jennie
Jennie berusaha mengejar Limario, ia mengambil mantel yang tergantung dekat pintu lalu menyusul Limario. Ia berlari sekencang mungkin namun lift sudah tertutup. Jennie mengatur napasnya, menunggu Lift mungkin membutuhkan waktu lama lebih baik ia menggunakan tangga untuk mengejar Limario.
Setelah sampai di basement, Jennie berjalan perlahan menuju mobil Limario. Pemuda itu sudah menyalakan mobilnya, dengan tenaga yang tersisa Jennie berusaha menghadang mobil Limario. Tinggal beberapa langkah lagi, tapi Jennie merasakan perutnya sakit. Dengan tertatih ia berusaha menggapai bagian belakang mobil Limario.
"Lili." Lirih Jennie sebelum akhirnya mobil Limario melaju kencang meninggalkan basement apartemen.
Jennie terisak, ia terduduk sembari memegangi perutnya yang terasa semakin sakit.
***
Alis Jennie nyaris bersatu saat merasakan sakit yang terasa menusuk dibagian perutnya. Ia mengambil segelas air putih dari meja makan lalu meminumnya.
"Kenapa sakit banget." Jennie menggigit bibirnya. Ia mengatur napasnya agar sakit diperutnya hilang. Sakit perutnya berangsur mereda meski tidak sepenuhnya hilang, dengan susah payah Jennie pergi ke kamarnya hendak mengganti pakaian dan mengambil ponselnya.
"Angkat bodoh." Umpat Jennie, ia sudah berusaha menghubungi Limario namun sang suami menolak panggilannya.
Bel apartemen berbunyi, mata sembabnya menatap pintu.
'Lili'
Jennie segera membuka pintu.
"Taehyung."
"Oh, hai kakak ipar." Sapa Taehyung, pemuda itu menyeringai saat melihat penampilan Jennie.
"Kenapa wajahmu sembab? Menangis hmm?" Tanya Taehyung, tangannya terulur mengusap pipi Jennie.
Dengan kasar Jennie menepisnya, "Pergi dari sini." Usir Jennie.
Taehyung terkekeh, pemuda itu mendekatkan wajahnya lalu berkata,
"Aku punya kabar buruk untukmu."
"Kabar buruk? Aku yakin itu hanya omong kosongmu. Pergi dari sini sekarang atau aku akan panggil satpam buat ngusir kamu." Ancam Jennie.
"Oke baiklah-baiklah. Aku akan pergi setelah aku memberitahumu sesuatu."
Taehyung menyodorkan sebuah amplop putih bertuliskan nama salah satu rumah sakit.
"Bacalah ini J, kamu akan tau kelakuan Limario."
Dengan ragu ia menerima amplop yang diberikan Taehyung, sebenarnya ia enggan menerimanya tapi Taehyung menyebutkan nama suaminya.
Kata demi kata Jennie baca, hatinya terasa memanas saat membaca kata positif dan nama Park Chaeyoung tertulis disana.
"Selamat Jennie, sebentar lagi kamu akan mempunyai anak tiri." Ucap Taehyung, pemuda itu sengaja menekan dua kata terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY LILI
RomanceTerima kasih sudah mengizinkan saya masuk ke dunia kamu. Walaupun saya tidak tau akhirnya akan seperti apa, tapi saya yakin rencana Tuhan luar biasa.