[20] Bad Things

4.2K 541 208
                                    

Ekhm..
Berhubung tiga bulan lebih tidak update (((kayak bang Toyib))) inilah permintaan maaf ku❤️

Warn!!!
Many typos

***

Am I out of my headAm I out my mindIf you only knew bad things I likeDon't think that I can explain itWhat can i say, it's complicated

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Am I out of my head
Am I out my mind
If you only knew bad things I like
Don't think that I can explain it
What can i say, it's complicated

No matter what you say,
no matter what you do
I only wanna do bad things to you
Don't think that I can explain it
What can i say, it's complicated

***

Mikaela bangun, kepalanya pening luar biasa karena menangis semalaman. Perasaan bersalah yang menghantui membuat Mikaela merasa jahat karena telah mencoba bahagia di antara Bianca dan Nata.

Kini Mikaela sepenuhnya sadar kalau perasaannya salah. Tidak seharusnya Mikaela menyukai pacar perempuan lain, meski memang benar kalau kita tidak bisa memilih kepada siapa jatuh cinta, namun Mikaela menyalahkan kalau jatuh cinta pada pacar orang.

Seharusnya Mikaela tidak membiarkan perasaan itu tumbuh, seharusnya Mikaela membunuh perasaan itu sejak jauh-jauh hari.

"Gue bego!" Desisnya pelan, kemudian Mikaela berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi kuliah.

Menyesali perbuatan bodohnya menangis semalaman, Mikaela baru sadar kalau hari ini jadwalnya padat. Dari pagi sampai sore Mikaela ada kelas, sempurna!

Mikaela diantarkan oleh Gabriel karena mobilnya masih di bengkel. Abangnya marah-marah dan akan mencari tau siapa yang usil menakut-nakuti Mikaela sampai seperti ini.

"Udah jangan marah! Abang nanti makin tua loh? Udah yaa Ella pergi, dadaahh" Mikaela mengecup pipi abangnya sekilas dan turun dari mobil.

"Mesra banget sama Abang tercinta"

Mikaela berbalik menatap Farah yang ada di belakangnya. Mata Mikaela menyipit "Sejak kapan lo disini!"

"Udah lama keleus! Udah ayo, masuk kelas dulu! Bentar lagi Open masuk!" Farah berjalan buru-buru agar tidak terlambat masuk ke dalam kelas.

Mikaela terkekeh, Farah tidak takut pada siapapun kecuali Tuhan dan Pak Open.

Padahal Pak Open baik loh!

Sesampainya di dalam kelas, Mikaela dan Fatah duduk di tempat biasa. Kini disana ada Dewa yang menunggu. Belakangan ini Dewa akrab dengan mereka berdua, tidak jarang Dewa mengambilkam bangku kalau Mikaela dan Farah terlambat masuk kelas.

Pria yang katanya anti sosial itu, ternyata adalah sosok yang hangat dan menyenangkan. Itulah kenapa kita tidak boleh menilai sesuati dari sampulnya saja.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang