[30] Locked Away

3.6K 544 202
                                    

Many Typos

If I showed you my flawsIf I couldn't be strongTell me honestly would you still love me the same?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


If I showed you my flaws
If I couldn't be strong
Tell me honestly would you still love me the same?

***

Bianca memicingkan matanya kesana kemari, beberapa hari ini perempuan itu mencari keberadaan mobil merah itu di sekitar kampusnya. Bianca yakin kalau yang mengganggunya adalah mahasiswa gila yang kuliah di universitas sama dengannya.

"Pikir Bianca,, pikirr!" Bianca menjiat pelan kepalanya mencoba mengingat ingat siapa saja yang berselisih dengannya.

"Sial! Gue kan ngebully banyak orang mana inget!!" Umpatnya kesal setengah mati.

Dengan pelan perempuan itu menyandarkan kepalanya ke setir mobil dan mulai mencoba mengingat-ingat kejahatan yang telah di perbuatnya.

"Karma is bitch!" Desisnya dengan sebal.

Beberapa saat kemudian mata sayu perempuan itu langsung melotot. "Karma?"

Punggung Bianca langsung tegak dan matanya melotot sempurna, "Mikaela?"

Dengan cepat dinyalakannya mobilnya melaju membelah jalan raya, tujuannya hanya satu sekarang,

"Gue selalu kena ganggu setelah gue jahatin Mikaela, sebelum-sebelumnya selalu aman terkendali!"

Bianca menyeringai dengan keji "Well, Princess Mikaela ternyata gak sebaik itu ya? Hmm, menarik"

***


Mikaela yang duduk di hadapan Dewa menatap pemuda itu dengan tatapan kosong. Mikaela menarik napas panjang beberapa kali, sibuk dengan pikirannya yang sangat rumit. Entah kenapa suasana hati Mikaela sangat mendukung perempuan itu untuk bersedih.

Tidak jarang Mikaela memangis diam-diam di kamarnya, merasa bodoh tidak berani melawan Sadewa dan pasrah dengan semuanya. Tapi Mikaela sudah mengetahui segila apa pacarnya sekarang. Hanya akan menambah masalah kalau Mikaela mengadu kepada Gabriel—abangnya.

Mikaela tidak mau orang yang disaganginya terluka, cukup Farah yang terkena infeksi karena ulah Dewa. Sekarang tidak lagi.

Mata perempuan itu menerawang mengelilingi kantin fakultasnya, tidak ingin memandang Dewa yang ada di depannya. Tanpa sengaja mata Mikaela menangkap Nata yang juga sedang menatapnya.

Pemuda itu sepertinya sudah mengamati Mikaela sejak lama, tatapannya mungkin berbeda dari sebelum Mikaela mengungkapkan perasaannya.

Mahananta yang dulu tidak pernah memandang perempua lain dan hanya tersenyum ramah kepada Mikaela, sekarang berubah. Tatapan itu bukan tatapan ilfeel ataupun jijik, tatapan itu tatapan yang tajam, berani dan tanpa keragu-raguan membuat Mikaela terkejut.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang