[23] Cruel Summer

3.8K 543 201
                                    

Many Typos

Said "I'm fine", but it wasn't trueI don't wanna keep secrets just to keep youAnd I, Snuck in through the garden gateEvery night that summer just to seal my fateAnd I screamed for whatever it's worth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Said "I'm fine", but it wasn't true
I don't wanna keep secrets just to keep you
And I, Snuck in through the garden gate
Every night that summer just to seal my fate
And I screamed for whatever it's worth

I love you, ain't that the worst thing you ever heard?

***



Nata dan Sakti langsung pergi meninggalkan tempat Mikaela menuju Bianca. Pesan yang diterima Nata beberapa saat yang lalu membuat semua orang yang ada di dalam kamar Mikaela heboh. Kecuali Nabila.

Dalam hati, perempuan itu mendoakan hal yang paling buruk menimpa Bianca. Kebenciannya di masa lalu membuat Nabila masih sangat mengingat bagaimana Bianca seperti orang gila mengoyak bajunya dengan pisau yang dibawa kemana mana.

Andai mereka semua tau kalau Bianca mempunyai pisau lipat yang dijadikannya mainan kunci yanh di gantung di tas kuliahnya! Dan andai Nabila berani mengungkapkam fakta tersebut.

Tapi tidak! Nabila masih ingin hidup aman dan nyaman. Tidak ingin mencari masalah dengan perempuan sejenis Bianca.

"Duh, gak enak nih kalau kita gak jengukin Bianca" Randy berkata kepada Rama.

Pria itu mengangguk, bagaimanapun Nata adalah teman dekat mereka. "Gimana? Kita kesana aja?"

Nabila memeluk lengan Randy dengan manja "Kamu mau pergi ninggalin aku?"

Randy menoleh kepada perempuan yang menolak cintanya beberapa waktu yang lalu, "Enggak, kamu mau ikut?"

Nabila menggeleng "Temen aku lagi sakit, ngapain jengukin orang lain?"

Rama menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Oke, Randy sekarang berada dalam posisi 'memilih teman, atau pacar'

"Gue nunggu di luar" Pria itu berpamitan pada Mikaela dan meninggalkan Randy yang berdebat dengan Nabila.

Mikaela menatap kepergian Randy sama seperti menatap kepergian Nata beberapa saat yang lalu. Sepertinya ini adalah cara Tuhan untuk menjauhkan Nata darinya.

Sekarang Mikaela sudah mengerti, tidak ada tempat, celah bahkan kesempatan untuk dirinya bersama dengan Nata. Mikaela telah ditampar oleh kenyataan ini berkali-kali, sakit berkali-kali namun tetap memilih mencintai.

Sekarang tidak lagi, sakit rasanya melihat prianyang dicintai bersama dengan yang lain. Namun tidak ada yang bisa di salahkan disini. Sekarang waktunya bangkit, Nata jelas mengkhawatirkan pacarnya. Pria itu panik dan pamit secepat kilat, dan Mikaela cukup sadar diri kalau dirinya harus berhenti.

Biarkan waktu yang mengobati.

***

Nata berlari kencang melewati lorong menuju ruang rawat Bianca. Peluh bercucuran di dahi Nata, Sakti sampai kewalahan mengejar pria itu. Kaki Nata yang panjang membuat Saktu tertinggal jauh.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang