[36] Betcha

3.7K 576 215
                                    

BetchaWe are destiny, I'm gonna getchaSuch fate that's going to get deeperNo doubt about it, ma girl I met ya, betcha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Betcha
We are destiny, I'm gonna getcha
Such fate that's going to get deeper
No doubt about it, ma girl I met ya, betcha

You're gonna be mine, I
Oh baby in time, I
Betcha, betcha
No doubt you're ma girl, I met ya
Betcha

Guys, many typos :(

***

Nata berdiri dengan tatapan khawatir melihat Mikaela sedang di tangani oleh Dokter di depannya. Bianca yang ada di samping Nata pun hanya bisa diam dan sedikit meringis melihat Mikaela yang terbaring tak sadarkan diri.

Kemudian diliriknya Nata yang tampak cemas, takut, bingung dan marah. Lama bersama dengan pemuda itu membuat Bianca sedikir banyak mengerti dengan perasaan Nata, ditepuknya punggung Nata pelan. "Dia bakal baik-baik aja"

Nata mengangguk pelan, bahu kekar pemuda itu tampak lesu dan suaranya sangat kecil, "Gue harap juga gitu, Bi"

Dokter sudah selesai memeriksa Mikaela, ditatapnya dua orang yang menunggui gadis itu dengan bingung, "Keluarganya?"

Nata dan Bianca kompak memggeleng, "Lagi di jalan, Dokter" Bianca berkata dengan kalem.

Nata melirik Bianca bingung, "Lo udah ngabarin?"

Bianca mengangguk santai "Udah, tadi waktu kita di jalan gue ambil hp Ella terus telfon Abangnya. Lo mana tau, kan panik banget"

Nata mengangguk lesu, kembali ditatapnya Mikaela yang tidur dengan wajah damai meski matanua bengkak karena menangis. Nata meringis, merasakan kasihan dan marah terhadap apa yang menimpa Mikaela. Perempuan itu, entah kenapa membuat Nata ingin melindunginya. Dunia terlalu jahat kepada Mikaela.

"Begini, tangan pasien sepertinya patah, dan benturan di kepalanya menbuat Pasien tidak akan sadarkan diri dalam waktu dekat. Akan kami adakan pemeriksaan lanjutan, karena sepertinya cederanya cukup serius" Dokter menjelaskan.

Nata membeliakkan matanya, "G-gimana Dok?? Mikaela koma? Atau gimana?" Jantungnya bertalu talu mendengar penjelasan Dokter tersebut.

Sang Dokter menarik napas pendek, kemudian menjelaskan "Yang pasti, Pasien akan diperiksa lebih lanjut agar kita tau dengan jelas cederanya separah apa. Dan ya, kemungkinan Pasien tidak akan sadarkan diri dalam waktu dekat. Mungkin beberapa hari kedepan bisa sadar"

Nata terduduk lemas, lututnya tidak mampu menopang tubuhnya lagi. Ditatapnya Mikaela yang tidur dengan damai di atas kasur rumah sakit, pemuda itu menarik napas dalam dalam.

Bianca mendekat dan mengelus punggung Nata dengan pelan, "Udah, gak papa! Nanti Mikaela juga sadar kok, jangan sedih gitu"

Nata diam, tidak mampu menjawab Bianca. Dalam hati pemuda itu berharap perkataan Bianca benar dan Tuhan mengabulkannya.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang