"Lebih baik diriku membantu teman-temanku yang kekurangan, walaupun itu harus mengorbankan jiwaku. Daripada dirimu yang sibuk menertawakan dan menginjak-injak kekurangan orang lain, maka kamu itu sama artinya dengan sebuah sampah."
***
"Kalian mengerti?" tanya pembina apel.
"Mengerti," jawab para murid secara serentak.
Para murid ada yang menguap, bosan, dan mengantuk saat mendengarkan penjelasan dari pembina apel. Siang ini waktunya untuk makan siang. Bukannya untuk langsung makan, eh malah disuruh untuk bermain permainan terlebih dahulu. Permainan yang akan dimainkan adalah mencari sebuah bendera. Bendera tersebut ada tujuh dan berwarna-warni. Satu bendera itu hanyalah untuk satu kelompok saja. Fungsi dari bendera ini adalah untuk jatah makan siang. Bagi yang tidak mendapatkan bendera, maka tidak akan diberi jatah makan siang.
"Astaga, perutku sudah tidak kuat." Perut Gerry daritadi bersenandung mengeluarkan sebuah bunyi yang tak henti-hentinya. Cino hanya menahan tawanya saat mendengar keluhan Gerry. Ia tak tega mendengar keluhan Gerry. "Sabar ... kita bentar lagi bakal dapat bendera kok." Cino memperhatikan di sekeliling tempat ia berdiri. Tak ada benda apapun yang nampak, kecuali rumput-rumput yang terus bergoyang.
Memang, bendera tersebut sudah dipasang di beberapa tempat. Sayangnya beberapa kelompok yang lain malah berbuat hal licik. Saat mereka menemukan bendera, mereka langsung mengambilnya, dan kemudian membuangnya ke sembarang tempat.
Tak lama kemudian, tim Cino menemukan tim Mocha yang sudah tergeletak di hamparan tanah. Mereka sepertinya sudah tidak kuat lagi untuk berjalan. Iba. Hanya itu yang dirasakan oleh tim Cino saat melihat keadaan tim Mocha.
Kebetulan sebelum menemukan tim Mocha, tim Cino sudah menemukan satu bendera. Di ambang bimbang, tim Cino bingung harus melakukan apa. Apakah mereka harus membantu tim Mocha? Tapi nantinya mereka tidak akan dapat jatah makan siang. Apakah mereka harus menyelamatkan benderanya saja? Tapi nantinya tim Mocha bisa-bisa mati kelaparan.
Beberapa menit menunggu, pada akhirnya anggota tim Mocha digendong oleh tim Cino. Mereka membawa tim Mocha ke tim kesehatan yang ada di pusat pertemuan. Tim Cino takut jikalau mereka akan diinterogasi oleh tim kesehatan atau tim keamanan. Takut terjadi sesuatu hal tapi mereka harus berani untuk menyelamatkan temannya.
Menunggu terus menunggu, tim lain sudah menemukan benderanya masing-masing. Apel pun digelar kembali. Bagi yang menemukan bendera, maka mereka mendapatkan jatah makan siang sekarang. Bagi yang belum menemukan bendera, ternyata mereka akan mendapatkan jatah makan siangnya nanti sore. Hmm, sepertinya ada yang merubah peraturan. Tak lama kemudian, makan siang pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mochaccino
Teen Fiction[Novel pertama dari Trilogi Kopi] "Kau sudah memiliki dia. Jadi, tolong jaga dia baik-baik ya. Mungkin, ini sudah menjadi takdir cintaku." Mocha Ayunindya Eri, seorang gadis yang suka protes, bawel, dan suka membuat animasi. Namun, ada saja laki-lak...