6

23.2K 1.4K 43
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca

Jangan lupa pencet ⭐ ya kakak.

Afka pov

To : Ayana
Hari ini Aku pulang agak telat Ay, ada meeting di kantor, Shaila kamu tahan aja sampai Aku pulang.

Aku mengabari Ayana di waktu istirahat untuk shalat magrib, hari sudah petang tapi kerjaan seolah tidak ada habisnya, terlebih kunjungan tiba- tiba petinggi Negeri di jam kantor tadi membuat pekerjaanku sedikit tertunda.

Akhir-akhir ini memang ada sedikit masalah pemadaman listrik di kota yang membuat pekerjaan bertambah.

Setelah shalat Aku kembali ke ruang rapat,
Sebenarnya tidak ada jadwal meeting hari ini, tapi mengingat tadi kantor kami dapat kunjungan dadakan, para atasan menyuruh berkumpul untuk membicarakan solusi masalah ini kedepannya.

Sambil menunggu yang lainya masuk, kubuka kembali handphone, ada satu pesan dari,

Ayana
Iya.
Shaila, dia udah pulang tadi sore, Mas. Ada tugas katanya.

Membaca pesan dari Ayana membuatku khawatir, dia masih sakit dan Aku ngak mau dia kenapa-napa saat sendiri, kejadian kemaren membuatku lebih was-was. Tapi bagaimana lagi izin pulang sekarang yang ada aku di sembur atasan.

To : Ayana

Kamu ngak papakan tinggal sendiri? Badan kamu masih lemas ngak? Pintu rumah jangan lupa dikunci ya, Aku bakalan usahain pulang cepet."

Ayana
Iya, Mas ngak usah khawatir, Ay udah ngak papa kok. Ay tadi masak, mas udah makan?

Aku bernafas lega menbaca pesannya.

To : Ayana
A

lhamdulillah kalau gitu, nanti kalau ada apa-apa cepat hubungin Aku ya,

Aku belum sempat makan Ay, udah dulu ya, rapatnya mau mulai lagi.

Setelah mengirim pesan pada istri, kusimpan kembali handphone ke dalam saku, semuanya sudah berkumpul dan rapat dimulai kembali.

***


"Lo mau langsung pulang, Ka?" tanya Dafa yang berjalan beriringan denganku ke lobi.

" hmm." Aku hanya berguman sambil berjalan cepat menuju mobil yang sudah parkir di depan kantor.

"Eitttt dah, ni anak jalannya cepet banget kayak orang nahan boker aja." Bimo berusaha menyamakan langkahnya denganku dan Dafa, tentu saja sambil mengomel.

"Ikut kita dulu kuyyy, makan dulu di kafe depan, laparrr, ngak sempat makan gue tadi." Dafa berkata sambil menepuk pelan perutnya yang jauh dari kata seksi itu.

"Yee, si Afka kamvret gue ama si Dafa dari tadi ngomong, Lo malah kayak orang pikun diam-diam bae, kenapa Lo?"

"Sory Mo sory banget Gue harus buru-buru pulang, istri Gue lagi sendirian di rumah dia juga lagi sakit jadi Gue ngak bisa pergi makan bareng kalian."

Setelah berada di samping mobil baru kujawab perkataan mereka.

"Afka, Aku boleh numpang mobil kamu ngak, mobilku lagi diservice."

Cinta Luar Biasa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang