Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca
Jangan lupa pencet ⭐ ya kakak
***
"La mukanya si Adek bisa ngak jangan di unyel-unyel gitu, nanti dia nangis."
Afka yang baru saja dari dapur lansung menatap garang pada Shaila yang tengah bermain bersama anaknya, kelakuannya benar-benar membuat spaning Afka naik.
"Ihhhh, Abang biasa aja kaliiiii, Adek aja oke, kok Abang yang sewot." Mengacuhkan larangan Afka, Shaila kembali mengulang aksinya dan sekarang ditambah dengan ciuman bertubi-tubi yang membuat anaknya bergerak-gerak sambil terkikik geli, jangan lupakan celotehan bahasa planet yang entah dari mana.
Afka yang melihat kelakuan adiknya itu lansung mendekat dan menggendong anaknya.
"Abang, kok di ambil sih. Gue kan belum puas main sama si Adek bontot, taro lagi ngak!" Shaila terlihat kesal karna acara bermain bersama ponakannya diganggu oleh si mpunya bayi.
"Lo bukannya main ama dia, lo nyiksa dia ngak liat mukanya ampe merah gini lo unyel-unyel." kesal Afka sambil mengusap pelan pipi anaknya yang tampak sedikit memerah.
Ayana yang mambawa nampan berisi makanan anaknya dari dapur hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua bersaudara itu.
"Mas, udah Ay bilang kan, depan Adek bicaranya dijaga," tegur Ayana. Shaila yang mendengar itu menatap abangnya penuh kemenangan.
"Lain kali kalau dia datang jangan bukain pintu lagi ya," kata Afka pada Ayana sambil menunjuk Shaila, "kamu liat ni muka si Adek jadi merah-merah gini, dia siksa anak kita," tambahnya dramatis. Mana mungkin Shaila tega menyiksa ponakan lucu bin unyu bin bontot satu-satunya itu, palingan Shaila hanya punya rasa gemas berlebihan.
Tidak terima dengan perkataan sang Abang Shaila memukul pelan bahu Afka, yang membuat Afka kaget dan melotot ke arah Shaila, untung anaknya tidak jatuh.
Ayana hanya bisa menghela nafas, selalu seperti ini. Afka benar-benar berubah menjadi Ayah siaga untuk menjaga putri kesayangannya itu.
Dan ya, akhirnya setelah menunggu sekian lama, keluarga Afka memiliki anggota baru, bayi mungil yang berhasil membuat Afka menangis sambil tertawa saat menyambutnya lahir ke dunia, bayi mungil yang membuat Afka rela melakukan semua perintahnya saat masih dalam kandungan dan yang pasti bayi mungil yang berhasil membuat Afka jatuh cinta untuk ketiga kalinya.
Namanya Azkiya Inara Afka, nama yang sudah jauh-jauh hari disiapkan oleh sang Ayah untuk putri tercintanya. Panggilannya Kiya tapi kedua orang tua beserta keluarganya lebih sering memanggil 'Adek' seperti saat sang bayi masih dalam kandungan, semacam panggilan kesayangan.
Perempuan kecil yang mengcopy 99% gen ayahnya, sedangkan sang ibunya hanya nyumbang darah saja. Hanya matanya yang mirip dengan Ayana selebihnya semuanya mirip Afka.
"Lebay lo Bang, lo eh ... maksudnya, Abang pikir Aku siapa ah, tega nyiksa ponakan sendiri, itu tu sebagai wujud rasa gemas tauuuu." Bela Shaila.
"Gemas sih gemas tapi ngak sampai bikin pipinya merah juga kan," kata Afka sambil menyerahkan Anaknya pada Ayana.
Selalu seperti ini, Afka benar-benar sangat protektif pada Kiya, pernah waktu anaknya pertama kali disuntik Afka juga ikut menangis karna tidak tega melihat anaknya kesakitan.
Jam sudah menunjukan waktu makan siang, dan itu artinya si Adek harus segera makan, sebelum dia merengek karna kelaparan, diusianya yang sudah menginjak sepuluh bulan, Ayana memang sudah memberi anaknya MPASI yang dibuatnya sendiri. Afka melarang Ayana memberi anaknya makanan instan yang banyak dijual sekarang, dia bahkan rela bolak-balik supermarket atau pasar setiap harinya supaya bisa mendapat daging dan ikan yang segar sebagai campuran nasi untuk sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Luar Biasa (End)
Spiritual⚠️ awas baper Cerita ini mengandung tingkat kebaperan yang cukup tinggi. Di cerita ini kalian juga bakalan nemuin kalau laki-laki yang sabar, setia itu masih ada, Afka contohnya. Awal hubungan yang rumit, pertemuan dengan kondisi penuh kesalahpaha...