Aku

5K 252 8
                                    

Tahun pertamanya di sekolah menengah atas, Chaeyoung memilih untuk tinggal berpisah dari orang tuanya. Walaupun sang ibu sempat menentang, namun Chaeyoung mampu meyakini kedua orang tuanya.

Chaeyoung tinggal di sebuah apartemen yang cukup mewah karena memang ia berasal dari keluarga kaya raya.
"Kau yakin akan tinggal sendiri nak?" tanya ibu Chaeyoung dengan sedikit cemas. "Aku yakin bu, lagi pula aku sudah sedang berkemas, apartemenpun sudah dibayar" tegas Chaeyoung dengan melemparkan senyum kepada ibunya

"Baiklah, tapi kau harus terus menghubungi ibu ya, selalu memberi kabar dalam keadaan apapun" sambung ibu Chaeyoung. Kemudian ia memeluk sang ibu dan berkata, "Ibu tenang saja, aku tidak akan melupakanmu, aku akan selalu mengabari ibu, dan jangan khawatirkan aku" kemudian melepaskan pelukannya

"Aku percaya padamu nak"

"aku pergi dulu" ucap Chaeyoung sambil mengecup pipi ibunya dan segera berjalan keluar memasuki mobilnya. "Hati-hati" ibu Chaeyoung melambaikan tangan kepada anaknya yang mulai menjalankan mesin mobil.

Memang terlalu muda untuk sudah mengendarai mobil, namun Chaeyoung memang sudah biasa dengan hal semacam itu. Karena keluarganya yang kaya raya. Chaeyoung dan keluarganya memang mempunyai segalanya. Tapi, meskipun begitu tidak membuat keluarganya terlepas dari sikap rendah hati.

Sesampainya di apartemen. Chaeyoung memasuki apartemennya yg berada di lantai 13. Dia memasukan kode untuk kamar nomor 1097


Chaeyoung's POV

"Hah.. koper ini berat sekali, seharusnya aku pindah dari kemarin-kemarin, jadi besok aku bisa istirahat dulu" gerutuku sambil membawa koperku masuk ke dalam apartement

Inginku langsung membereskan barang-barang, namun besok jadwalku masuk sekolah. Aku takut aku tidak dapat bangun pagi, jadi aku memutuskan untuk membongkar koperku besok saja

Aku memasang alarm jam 6 pagi. Tanpa melepas jaket dan sepatuku, aku duduk di sofa depan tv.

Tak berselang lama, tiba-tiba aku mendengar suara alarm hp, dan kulihat sudah jam 6.45. Aku langsung bergegas mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. "Dasar Son Chaeyoung bodoh, kenapa tidak mendengar suara alarm!" gerutuku gemas dengan diri sendiri sambil berlari ke kamar mandi.
Aku hanya mandi 10 menit karena terburu-buru, tidak ingin terlambat pada hari pertamaku.

Sial, aku rasa kira satu detik aku memejamkan mata.

Setelah bersiap, aku langsung menuju mobil "hmm sebentar. Jika aku mengendaraimu, nanti teman-temanku akan menyangka bahwa aku ini orang kaya, lebih baik aku naik bus sajalah!". Aku tidak ingin teman-temanku menganggap aku orang kaya. Karena sebelum-sebelumnya, teman-temanku hanya mau berteman karena orang tuaku kaya raya, bukannya aku tidak percaya dengan orang-orang, aku hanya takut itu terjadi lagi.

Aku berlari menuju halte, untung saja halte itu dekat dengan apartemenku. Aku mengejar bus terakhir yang sudah hampir berangkat "Tunggu, tunggu!!!" teriakku sambil berlari menuju bus. Aku masuk dan duduk di baris paling depan.

Bus berhenti tepat di halte samping gerbang sekolahku, aku turun dan sesekali menghela nafas "hm jadi ini yang akan menjadi tempatku belajar" Aku berjalan memasuki gerbang dengan sedikit gugup karena ini hari pertamaku.

--

Walaupun sudah tidak ada masa orientasi siswa, namun beberapa kakak kelas mengadakan kegiatan yang hampir sama, hanya saja namanya yang berbeda.

"Sekarang silahkan kalian melihat papan di sebelah sana, di sana tertera nama kelompok dan juga anggota kalian. Kemudian segera berbaris sesuai kelompok kalian!" Salah satu kakak kelasku memberi arahan menggunakan megaphonenya.
Aku langsung melihat ke papan dan mendapati aku masuk di kelompok 12

You're My Blue Rose (MiChaeng) -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang