Chapter 3

3.8K 286 16
                                    

Lisa berusaha menahan air matanya, tak ingin jatuh di depan pria brengsek yang sedang menunggunya.

Lisa berjalan menuju pintu apartemennya tanpa memperdulikan panggilan dari pria itu.

"Lalisa!" bentak pria itu ketika Lisa mulai memegang gagang pintu.

Lisa yang mendengarkan itu seketika terdiam.

"Bahkan kau masih bisa membentakku" ucap Lisa dengan lirih tanpa menoleh ke arah pria tersebut.

"Lisa-yaa maafkan aku" pinta pria itu sembari memegang pergelangan Lisa, menahannya agar tak masuk ke dalam dulu.

Namun dengan cepat Lisa menghempaskan tangannya begitu saja.

"Jangan sentuh aku! Aku jijik sama mas"

Eh salah skenario

Ulang

"Singkirkan tangan kotormu bodoh. Itu benar-benar menjijikkan" ucap Lisa dengan sinis.

"Aku hampir lupa. Jangan pernah muncul di hadapanku lagi jika kau masih ingin hidup" lanjutnya.

"Apa kau ingin jadi sepertiku?" tanya si pria.

Lisa tak menjawab pertanyaannya.

Ceklek

Lisa membuka pintu dan....

Blammm

Lisa membanting pintunya. Terduduk di balik pintu. Ia tak sanggup untuk menahan air matanya lagi dan langsung menangis sesegukan.

Ting

Lisa tak memperdulikannya

Ting

Ting

Lisa masih tak membuka ponselnya

Drrrrrtt

Drrrt

Lisa mengambil ponselnya karna ada panggilan masuk. Dengan cepat ia menghapus air matanya dengan kasar dan berusaha menutupinya sebaik mungkin.

"Yeoboseo" ujar Lisa.

"Baca pesan dariku dasar bodoh"

Tut

Panggilan dimatikan secara sepihak oleh orang yang menelponnya. "Dasar menyebalkan" Lisa berdecih pelan.

Namun Lisa menurutinya dan membuka pesan dari si penelpon.

Jennie
Keluarlah bodoh. Aku ada didepan pintu apartemenmu.

Jennie
Apa kau mengacuhkanku huh?

Jennie
Perjanjian kita akan batal jika kau tak mau menemuiku.

Lisa mengernyitkan dahinya karna terheran bagaimana bisa wanita pesek itu mengetahui apartemennya.

Dengan cepat Lisa membuka pintu dan benar saja, sudah ada wanita yang melipat kedua tangannya.

Lisa masih mengerjapkan mata tak percaya.

"Tak bisakah kau mempersilahkan aku masuk terlebih dahulu?" kata Jennie.

"Silahkan nona Kim" Lisa mempersilahkan Jennie masuk dan menyuruhnya duduk di sofa ruang tengah.

Lisa berjalan menuju dapur untuk menyiapkan beberapa suguhan. Sedangkan Jennie melihat-lihat sekeliling ruang tengah.

Tak lama setelah itu Lisa kembali dengan membawa nampan, 2 cangkir choco uyuu dan sepiring camilan.

Lost My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang