"..."
Brakk
"MWO??!!"
"..."
"Apa maksudmu?"
"..."
"Apa kau sudah tak waras?"
"..."
"Yaa-"
Tut
"Yeoboseo.. Hallo.. Hallo.. Haisssh.. SIPHAL!!!"
...
Hari ini Lisa lagi-lagi dibuat kualahan oleh paket-paket yang belum sempat terkirim, sebenarnya ada Bobby dan Hanbin yang biasa membantunya mengurus ini semua. Hanya saja mereka berdua beberapa hari kemarin meminta izin cuti untuk pergi ke Busan. Sedangkan Seulgi dan beberapa karyawan lainnya tak bisa membantu Lisa karena mereka mempunyai tugas masing-masing.
"Lisa-yaa.. Kau yakin tak ingin kuliah?" tanya Seulgi tiba-tiba, membuat Lisa mengerutkan alisnya dan menoleh kearah Seulgi.
"Umm.. Sejujurnya ingin"
"Lalu kenapa kau tak kuliah saja?"
"Sangat rumit untuk saat ini jika aku kuliah"
"Apa karena hal itu?" Lisa hanya mengangguk.
"Lalu.. Kau ingin ambil apa jika kuliah?" tanya Seulgi.
"Ambil jemuran" kekeh Lisa.
"Eoh pantas saja kau bodoh" cibir Seulgi.
"Jika aku bodoh, kau lebih bodoh"
"Stupid couple huh? Hahahaha" ujar mereka bersamaan yang diiringi tawa.
Tak lama setelah tertawa Seulgi teringat sesuatu. "Yakk Manobal, tadi Jennie menghubungiku. Dia bilang kau tak bisa dihubungi dan kau harus makan siang dengannya"
"Ah itu karena ponselku, ku mode silent. Thanks dummy bear" Lisa tersenyum dan hanya di balas anggukan oleh Seulgi.
"Jangan kau tunda lagi Lisa-yaa. Cepat lakukan rencanamu atau tak usah sama sekali. Jika kau mengulur waktu lebih lama, dia akan semakin tersakiti"
Lisa memejamkan mata sejenak kemudian menghembuskan nafasnya dengan berat lalu ia berjalan kearah Seulgi dan duduk disampingnya.
"Aku tak ingin menyakitinya sungguh. Tapi aku harus melakukannya sesuai rencana"
Seulgi hanya diam lalu meregangkan tubuhnya dan tersenyum getir menahan air matanya.
"Hwa Youngie, aku sangat berterimakasih padamu karena menepati janjimu padaku dan Appa"
"Seulgi-ah.. Appamu juga Appaku. Aku melakukan ini sebagai permintaan maafku padamu. Toh Jennie dan Nyonya Kim juga harus tau yang sebenarnya meskipun ini akan menyakiti kita semua" ujar Lisa sembari menepuk pundak Seulgi yang mulai terisak.
.
.
.Kini Jennie dan Lisa tengah duduk berdampingan, menikmati makan siang mereka di rooftop kafe tempat Jennie bekerja. Sudah menjadi kewajibannya membawakan bekal untuk dirinya dan Lisa setiap hari agar bisa makan siang bersama, namun tidak untuk beberapa hari kemarin karena Lisa mengatakan jika ia akan sibuk ditempat kerjanya.
"Eonni.. Ini enak" puji Lisa dan tersenyum. "Ku kira kau tak membuat bekal lagi setelah beberapa hari kemarin"
"Tentu saja aku membuatnya. Karena semalam kau tak mengatakan akan sibuk hari ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Past
FanfictionLalisa Manoban, seorang kurir yang kini sengaja memunculkan dirinya dihadapan seorang wanita bermarga Kim karena suatu alasan. Wanita yang sudah tak bertemu dengannya selama bertaun-taun dan wanita yang ia jadikan objek utama dalam permainannya. Per...