"Apakah aku punya alasan untuk melarangmu? Tentu aku tak masalah. Sebenarnya Lisa sudah mengatakannya padaku sebelum tadi aku bertanya tentang kekasihmu. It's oke" jelas Jennie.
Shuhua tersenyum mendengar penjelasan dari Jennie. "Tak salah jika aku dan Lisa menyukainya" batin Shuhua.
Lisa sedikit mencondongkan badannya dan melambaikan tangannya pada Shuhua yang sedikit melamun karena melihat Jennie. "Hei Baby Shu.. Apa kau bersama kami? Sadarlah babe"
"Yaa.. Bisa-bisanya kau memanggilnya begitu" pekik Miyeon.
"Wae? Sudah biasa bukan aku memanggilnya seperti itu? Lagi pula selama ini kau juga tak mempermasalahkannya. Cih ada-ada saja kau cemburu. Teman macam apa kau yang tak hafal dengan sifat dan kebiasaan temannya"
Miyeon yang ingin membalas ucapan Lisa pun langsung terdiam ketika Jennie melihat kearahnya dan menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan agar membiarkan Lisa berbicara semaunya. Sedangkan Lisa masih terus mengoceh dan masih belum menyadari jika Jennie bersamanya.
"Seperti itu.. Jadi kau tak perlu khawatir tentang Shuhua dan aku. Apalagi aku sudah memiliki Je... Eh" Lisa yang tersadar pun seketika menolah ke arah Jennie yang sedang tersenyum padanya.
"Umm Miyeon-ah.. Kau teman ter.. terbaikku.. Sungguh" ujar Lisa yang masih menatap Jennie sembari tersenyum paksa seakan meminta tolong pada Miyeon. Sedangkan Miyeon dan Shuhua hanya tersenyum remeh mengejek Lisa.
"Sepertinya aku akan menjadi teman baikmu Lisa-yaa. Aku akan menghafal semua sifatmu dan kebiasaanmu mulai dari sekarang" ujar Jennie dengan gummy smilenya.
"Ucapanmu tak semanis senyummu" batin Lisa.
Jennie bangkit dari kursinya lalu meraih Drawstring Beige miliknya "Kajja Shuhua. Kita pergi membeli es krim, sepertinya chagiyamu ini tak membelikannya untuk kita" Shuhua pun terkejut oleh ajakan Jennie lalu ia meminta izin pada Miyeon untuk mengikuti Jennie yang sudah berjalan keluar dari kafe.
Setelah melihat Shuhua sedikit berlari menyusul Jennie, Miyeon menghela nafasnya dengan kasar. "Lihatlah. Aku sudah membantumu tapi kau malah melakukan hal bodoh"
"Haissh.. Aku harus benar-benar memulainya. Aku akan lebih menyakiti Jennie dan Nyonya Kim jika terus seperti ini"
"Tentu saja kau harus melakukannya sekarang bodoh. Aku tak ingin Shuhua semakin menyukai Jennie seperti dia menyukaimu. Itu akan membuatku lebih gila"
"Kau benar"
...
"Eonni, kau yakin tak ingin nonton bersama mereka?" tanya Shuhua yang sekarang sedang berusaha lagi untuk menolak ajakan Jennie, apalagi kalau bukan nonton berdua.
Jennie yang sedang menikmati es krimnya pun menoleh pada Shuhua yang duduk disampingnya. "Tentu saja yakin. Aku lebih suka jika hanya nonton berdua atau sendiri. Apa kau keberatan? Kau tak ingin nonton berdua denganku?"
"Ah annieyo. Bukan begitu, tapi sepertinya Lisa sudah membelikan kita tiket"
"Dan kita juga sudah membelinya" Jennie menggoyang-goyangkan tiketnya dengan tangan kiri. "Jika kau keberatan tak masalah, aku akan membuang satu tiketnya dan kau bisa menonton dengan Lisa dan Miyeon"
Mendengar Jennie berbicara seperti itu Shuhua merasa kesempatan tak akan datang dua kali jadi ia langsung merebut dua tiket yang ada di tangan Jennie, lalu ia bangkit dan menggandeng tangan kiri Jennie.
"Kajja" ajak Shuhua. Jennie pun tersenyum dan ikut berdiri lalu mereka berjalan menuju bioskop.
Persetan dengan Lisa dan Miyeon yang akan marah padaku. Akan ku nikmati selagi ada kesempatan.
![](https://img.wattpad.com/cover/204135133-288-k795899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Past
FanfictionLalisa Manoban, seorang kurir yang kini sengaja memunculkan dirinya dihadapan seorang wanita bermarga Kim karena suatu alasan. Wanita yang sudah tak bertemu dengannya selama bertaun-taun dan wanita yang ia jadikan objek utama dalam permainannya. Per...