~Dream4~

30 2 0
                                    

"Sya,anterin gua yu" dengan muka yg memelas

"Kenapa si mir?"

"Kebelet nihh, ayoo sya"

"Ahh mager gua, lu aja sendiri"dengan muka yg langsung ia senderkan ke meja dan pura-pura tidak melihat mira.

"Ishh,lu mah jahat banget!" Meninggalkan syasa dan berlari.

"HEHE MAAPP MIRR"berteriak kepada mira yang sudah menjauh ke toilet.

Saat sedang berlari mira tidak sengaja menabrak seseorang..

BRUKK

"CK! Anjrrr" melihat dengan tatapan sinis.

"Kalau jalan hati-hati dong! "ucap defan dengan nada yg agak kesal.

Yaa mira menabrak defan yg sedang berjalan bersama rino..

"Hmm, ydh minggir!"ucap mira dengan nada yg ketus.

Mira melanjutkan perjalanannya menuju toilet yg sudah dekat.

"Gila! Tuh cewe udah tau dia yg salah bukan minta maap malah ketus banget"dengan nada yg kesal defan pun jalan dengan muka yg tidak bisa di kondisikan.

Rino yg melihat kejadian itu tidak bisa mengeluarkan satu kata pun, ia hanya melihat keduanya heran.

"WOII ANJR TUNGGUIN GUA FAN!" teriak rino, dan berlari menyusul defan

"Lama lu!" Ucap defan.

"Lagi lu ngapa jadi kesel gini?" tanya rino.

"Mata lu katarak apa congean!"ucap defan

"Lu ngapa sii?"dengan sedikit bingung dengan temennya ini.

"Lu gk liat tadi tuh cewe, udah tau dia yg salah bukan minta maap malah maen minggat aye"

"Yahh elah kirainn apaan nyet"ucap rino. "Nih ya fan, mira itu cewe paling ketus plus judes sama cowo" lanjut rino.

"Dihh najisenn gua punya cewe kek dia,bisa-bisa gua dia makan kali sama dia kalo lagi marah" ucap defan.

"Sttss,udah lah fan jangan begituu."

"Hmm"

---

"Anjr banget tuh cowo maen nabrak-nabrak gua, gk punya mata kali tuh" dengan nada kesel mengingat kejadian tadi.

Setelah selesai mira keluar dari toilet dan kembali ke kelas nya.

Saat sedang berjalan menuju kelas mata mira tidak sengaja bertemu dengan mata defan.

"Idhhhh" cibir mira dengan tatapan sinis

Defan pun yg melihat mira dengan tatapan kesal.

"Cewe gila!" Gumam defan karna mira melihat dengan tatapan sinis.

"Lu ngapa lagi si fan?" Tanya rino karna melihat temennya ini aneh.

"Gk" ketus defan

----

Mira masih dengan tatapan kesal, sambil mempercepat langkahnya.

"Untung aja belom ada guru"-batin mira.

Syasa melihat mira yg sangat aneh dia pun mendekati meja mira.

"Lu lama amat ke toilet doang, boker lo"

"Bctt!"ketus mira.

"Dihh gua nanya njr"

"Hmm, kesel gua!" Dengan nada yg datar.

"Kenapa? Yaelah mir kan gua udah minta maap sama lu, gua tadi mager banget ke toilet"ucap syasa.

"Bukan itu ogeb!"

"Lah terus apaan?"tanya syasa penasaran

"Tadi gua lagi jalan terus ada cowo,kalo gk salah yg pernah lu bilang cakep itu,siapa? gua lupa"ucap mira

"Maksud lu defan?"tanya syasa.

"Iya kali"ucap nya dengan acuh.

"Terus kenapa sama dia?"tanya syasa lagi.

"Gua lgi jalan terus nabrak tu orang,udah jelas dia yang salah jalan gk pake mata"cibir mira.

"Lah jalan mah pake kaki mir"dengan polos nya.

"Bodoo!"

"Hehe,btw lu kok bisa nabrak dia?gua rasa elu deh yang salah mungkin aja lu lari kan pas ke toilet"dengan alis yg terangkat.

"Iya emang gua lari"jawab mira

"Nahh berarti elu yang salah"

"Gk,dia yg salah"

"Serah lu dehh,makanya klo jalan hati-hati mir"

"Sama aja lu kyk dia"kesal mira.

"Ishh gua baik bilangin yg bener"ucap syasa.

"Hmm,ydh iya"cibir mira.


We only dream (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang