~Dream9~

28 2 0
                                    

Mentari memancarkan sinarnya dan membuat mira terbangun dan bersiap untuk ke sekolah..

06.00

Mira menuruni anak tangga dengan seragam putih abu-abu nya.

"Pagii mom" ucap mira lalu berjalan menuju meja makan.

"Pagi sayang" ucap mama mira.

"Pagi pah" ucap mira ketika papahnya keluar dari kamar mandi dengan seragam kantornya.

"Pagi juga" ucap papah mira.

"Sayang makan dulu sehabis itu kamu sekolah di antar papah ya nak" ucap papah mira.

Mira yang sedang makan teringat defan yang mengajak nya bareng hari ini.

"Pah kyknya mira gk bareng papah deh" ucap mira.

"Owh yasudah, kamu bareng temen kamu?" Tanya papah mira.

"Iya pah aku bareng temen ku" ucap mira sambil menyuapi dirinya.

Mira selesai makan dan langsung berpamitan kepada orang tuanya.

"Mom, pah aku berangkat bye" sambil menyalami kedua orang tua nya.

Mira berjalan menuju depan rumah, dan benar saja defan telah menunggu nya.

"Lama ya?" Ucap mira.

"Gk" jawab defan.

"Lain kali gausah jemput, takut kelamaan gua gk enak jadi nya" ucap mira.

"Yaudah naik" jawab nya.

Beberapa menit kemudian..
Motor defan sudah terparkir di area parkiran dan banyak pasang mata yg menatapnya aneh, mira agak risih dengan tatapan itu tapi ia berusaha cuek.

"Makasih" ucap mira.

"Ya" jawabnya.

"Gua ke kelas ya" ucap mira.

Namun ketika mira ingin berbalik defan menahan tangannya.

"Rambut lu" defan membenarkan rambut mira yang terhilir oleh sapuan angin dan membuat rambutnya agak sedikit berantakan.

"Defan jangan buat gua hanya mimpi"-batin mira.

Defan yang melihat mira bengong dia meniup mata mira.

"Ish defan" ketus mira.

Dan defan malah terkekeh karna menurut dia mira lucu.

"Yaudah sana ke kelas" ucap defan.

Mira segera berjalan ke kelas sebelum ia terhanyut dalam mimpi.

Mira masuk kelas dengan tatapan yang masih mengingat kejadian tadi.

"Heyy" sapa cewe berambut sebahu.

"Hah iya kenapa??" mira sadar dari lamunannya.

"Gue boleh duduk sini nggak" tanya cewe itu.

"Oh iya boleh" jawab mira.

Cewe itu mengulurkan tangan nya ke mira bermaksud ingin kenalan, mira pun menyambut tangan itu.

"Yovanca ericosta"ucap cewe itu. "Panggil aja yova"lanjutnya.

"Amira velentin vernatha" ucap mira. "Panggil gua mira" lanjut mira.

"Owh oke kita bisa jadi teman? Tanya yova.

"Boleh" ucap mira

Beberapa menit bu Nita guru sejarah pun masuk dan memulai pelajaran sampai bel istirahat berbunyi.

We only dream (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang