Chapter 11.|| Daddy?❣️

46.6K 2.4K 6
                                    

Chapter 11. ||  Daddy?
__________••••__________
Happy Reading Guys❣️ semoga suka dengan ceritanya. Jangan lupa pencet ⭐️ dipojok kiri😉

||||••••||||


Bella jalan kearah panti dan ketika sudah sampai disana dia melihat beberapa mobil berada didepan panti. Kening Bella mengkerut heran siapa yang datang ke panti malam malam seperti ini?

Langsung saja dia berjalan mendekat dan masuk kedalam hingga dia melihat beberapa pria paruh baya, ibu panti dan saudara saudaranya. Bella diam terlebih dahulu menatap mereka semua hingga Lala tersadar akan kedatangan Bella membuat semuanya menoleh padanya termaksud beberapa pria paruh baya itu.

"Bella kamu udah pulang?"Bella yang ditanya pun hanya terdiam sambil menatap mereka semua.

Salah satu pria paruh baya yang duduk di kursi pun dengan cepat menoleh menatap seorang gadis yang dia tunggu tunggu kedatangan nya. Tampa bisa dicegah air matanya langsung turun ketika melihat wajah itu, akhirnya, akhirnya setelah sekian lama dia bisa bertemu lagi dengan gadis didepannya ini. Bagaimana kalau istrinya yang melihat ini? Mungkin saja dia langsung senang melihatnya.

"Clori"Lirihnya pelan.

"Bella ayo disini sayang. Ada yang mau bertemu kamu. Ayo nak"Mendengar itu Bella langsung berjalan kearah Bu indah dan duduk disampingnya. Dia menunduk dan memainkan kedua tanganya gugup. Apa salah satu dari mereka adalah orang tuanya?

"Ini pak, dia Bella. Bella Anastasya, Seorang Gadis yang dulunya saya temukan didepan panti dalam keadaan pingsan dengan beberapa bagian tubuh berdarah. Dia sekarang sudah besar"ucapan Bu indah membuat Bella menoleh kearahnya.

"Maksud ibu? Bella gk mengerti"

"Bella. Dia..... Salah satu dari pria disana adalah ayahmu. Ayah kandung mu nak. Dia ingin menjemputmu"Mendengar itu Bella pun langsung menoleh dan menatap beberapa orang disana. Hingga Matanya menangkap sosok pria paruh baya yang menatapnya dengan mata yang berair.

Dia menatap mata itu, mata yang sama persis dengannya. Mata birunya yang menenangkan. Apakah dia ayahnya?

"Clori. Daddy kangen nak. Daddy rindu, Daddy ingin sekali memelukku nak"Ucap pria itu dengan pelan. Menatap wajah putrinya yang telah lama menghilang. Ingin sekali dia memeluk Putri satu satunya itu dengan kencang, membuang semua rasa rindunya pada Putri semata wayangnya itu.

"Kau... Ayahku?"Bella bertanya dan pria itu mengangguk.

"Kenapa baru sekarang menjemputku? Apa kalian membuang ku dan tak menginginkan keberadaan ku hingga kalian tidak menjemput ku dari dulu. Dari dulu aku menunggu kalian, tapi lama kelamaan menunggu kalian membuatku bosan, menunggu itu bosan, capek. Hingga aku berhenti menunggu dan fokus pada sekolah dan saudara saudaraku Disini. Aku selalu berfikir apakah aku memang tidak punya orang tua atau aku memang tidak diinginkan"

"Kami tidak pernah membuangmu nak. Kamu adalah kesayanganya kami, putri satu satunya kami, hingga hari itu tiba, hari dimana semua orang dirumah menangis. Daddy dan mommy mencarimu disudut kota manapun, dinegara manapun tapi tetap saja kamu tidak pernah kami temui. Kmu hilang, Hilang tidak tau kemana, Bahkan mommy kamu selalu menangis setiap hari didalam kamar kamu, menangis menangis dan menangis. Hanya itu yang dia lakukan ketika rindu dengan kamu. Clori daddy mohon ayo ikut Daddy pulang dan temui mommy mu nak"Mohon Jansen dengan lirih menatap putrinya itu. Berharap putrinya ingin ikut denganya dan tinggal bersama mereka lagi.

Bella menatap ibu indah dan ibu indah pun mengangguk hingga bella menatap saudara saudaranya mereka juga mengangguk. Bella menunduk dan langsung mengangguk nganggukan kepalanya. Jansen yang melihat itu langsung tersenyum dengan senang dan berjalan kearah sang putri. Tampa bisa dicegah Jansen langsung memeluk putrinya itu dengan kencang, membawa kepala putrinya didada bidang nya.

Menangis dengan bahagia ketika dia sudah bisa lagi menekuk sang putri seperti ini. Dia menyesal tidak bisa melihat perkembangan putrinya sampai remaja seperti ini. Putrinya begitu cantik sama seperti istrinya.

Bella yang dipeluk seperti itupun Tampa bisa dicegah air matanya turun, dia memeluk ayahnya itu dengan kencang. Apa seperti ini rasanya dipeluk oleh seorang ayah? Rasa nyaman yang dia rasakan sungguh membuat dia betah. Bahu lebar milik ayahnya yang tegap kemudian dada ayahnya yang keras. Sungguh dia merasa sangat senang akhirnya sesuatu yang ditunggu tunggunya datang juga. ayahnya. Ayahnya datang menjemputnya. Betapa bahagianya dia sekarang.

Bella menatap Bu indah dan saudara saudaranya. Mereka semua tersenyum dengan haru melihat Bella yang begitu senang dipeluk oleh ayah nya. Melihat Bella senang mereka juga ikut senang.

"Apa tuan....."

"No Sayang. Mulai sekarang panggil Daddy. Jangan tuan okay, Daddy adalah ayahmu. Jangan sekali kali panggil tuan"

"Iya dad"

"Coba panggil Daddy"

"Daddy"

"Yah Daddy"

|||•••|||
❣️
❣️
❣️
❣️
❣️
😉

Dear Bella (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang