Chapter 14. || Perpisahan
____________••••___________
Happy Reading Guys❣️ Semoga suka dengan ceritanya dan jangan lupa ketik ⭐️ dipojok kiri😉||||•••||||
❣️
😉Hari ini adalah hari terakhir Bella tinggal di panti. Besok pagi dia akan meninggalkan panti dan ikut orang tuanya ke Jakarta. Dia sebenarnya sedih ketika akan pergi jauh dari keluarga yang telah bersamanya sedari kecil, tapi mau bagaimana lagi orang tuanya menunggu dirinya disana
"Muka kmu jangan ditekuk gitu dong Bell. Jelek tau!"Ucap Lala jail.
"Hm. Aku sedih tau, hari ini adalah hari perpisahan kita dan besok aku akan ikut dengan Daddy. Aku tidak tau lagi harus bagaimana. Dilain sisi aku senang bertemu orang tua kandungku tapi disisi lain aku juga sedih saat dimana aku tidak tinggal disini dan tidak bersama kalian lagi"Ucap Bella sedih. Dia menunduk membuat ketiga saudaranya maju dan memeluk Bella erat.
"Kamu jangan sedih. Kita tidak apa apa kok ditinggalin kamu. Kan kamu bisa datang kesini kalau lagi libur. Kita tidak mau dihari terakhir kamu disini melihat wajah cantik ini berair. Kita harus tetap tersenyum. Jangan sedih sedih okay?"
"Aku sayang kalian!"
"Kita juga sayang Bella"Mereka berpelukan dengan erat, pelukan terakhir dengan Bella. Besok Bella akan ikut ayahnya dan besok juga mereka tidak bisa berpelukan seperti ini lagi.
||||•••||||
❣️
😉Pagi telah datang, Bella sudah bersiap siap untuk pergi. Didepan panti sudah ada dua mobil yang menunggunya. Oh iya aku belum kasih tau ya?
Soal Hutang Bu indah untuk membayar panti telah lunas. Jansen lah yang telah membayar semuanya kemarin tapi dia tidak memberitahukan pada Bella dan yang lainya. Ini rahasia Jansen dan juga ibu panti. Jansen juga memberi beberapa uang untuk kebutuhan anak anak panti.
Jansen berdiri didepan mobil menunggu sang putri dengan acara perpisahannya dengan para anak anak panti. Jansen terharu melihat semua itu.
Melihat putrinya begitu menyayangi keluarganya di panti. Jansen sudah menghubungi istri dan keluarganya di Jakarta bahwa hari ini dia akan membawa sang putri ikut dengannya. Berapa senangnya istrinya itu mendengar bahwa putri yang ditunggu tunggu nya akan datang kerumah.
Sarah dan kedua adik ipar Jansen dan adik kandungnya langsung menghiasi kamar sang princess dengan senang. Dia senang ketika mendengar nada senang istrinya.
Bella berjalan kearah sang Daddy dan memeluk daddy-nya kencang. Dia langsung masuk kedalam mobil dan pergi menuju bandara. Didalam mobil Bella duduk didekat sang Daddy dan memeluk daddy-nya itu kencang. Dia sebenarnya masih sangat ngantuk tapi mau bagaimana lagi pesawat akan terbang pada jam 07.00 dan mereka harus cepat berada disana sebelum ketinggalan pesawat.
"Apa Putri Daddy senang? Hmm"Jansen mengelus kepala putrinya itu dengan sayang. Membawa kepala itu didada bidang nya. Bella menoleh kedepan dan menatap ayahnya itu kemudian tersenyum.
"Iya dad. Bella senang tapi juga takut"
"Takut kenapa?"
"Takut kalau mereka tidak menerima kehadiran Bella dirumah Daddy. Bella takut"
"Hey. Mereka semua menunggumu dengan antusias. Tidak mungkin mereka tidak menerima princess dalam keluarga mereka. Kamu tau? Kamu satu satunya princess dikeluarga kita, mengerti kan nak?"
"Begitu ya dad"
"Iya princess"
"Bella sayang Daddy. Oh ya dad nama asli aku sebenarnya siapa? Aku pengen tau dad"
"Nama kamu sebenarnya Clori. Princess Clori"
"Clori?"
"Yah Clori. Nama yang cantik bukan?"
"Yah.... Cantik"
"Sama kaya orangnya"Menjepit pelan hidung Bella membuat Bella tertawa dengan senang.
Sang supir yang sedang menyetir didepan pun langsung tersenyum ketika melihat ayah dan anak itu tertawa. Betapa bahagianya sang tuan besar ketika bersama Putri satu satunya itu.
||||•••||||
❣️
😉"Kita akan masak makanan banyak hari ini"Ucap Sarah dengan senang sambil menatap para pelayan dirumahnya. Dia tersenyum dengan senang membuat para pelayan ikut tersenyum juga. Melihat raut kebahagiaan diwajah sang nyonya besar membuat mereka merasa damai.
Mereka bingung apa yang membuat nyonya besar tersenyum dengan senang seperti itu.
"Kita akan masak apa hari ini nyonya?"Tanya salah satu pelayan muda.
"Hmm. Makanan apa yang enak? Yang penting enak deh bisa dimakan. Kita akan masak yang banyak. Saya juga ingin ikut masak hari ini"
"Jngan nyonya biar kita saja yang masak. Nyonya istrahat saja"
"Tidak! Aku ingin ikut masak. Masakan spesial untuk putriku"Mendengar itu para pelayan saling menatap heran mendengar kata Putri.
"Kalian jangan melihat Nyonya kalian seperti itu. Nanti juga kalian akan mengetahui nya"Ucap Nabila Istri dari adik Jansen , Fatan.
"Iya nyonya"
"Ayo kita mulai masak"Sarah dengan semangat memulai masak dengan senang. Nabila memperingati kakak iparnya itu biar tidak sakit.
"Kakak jangan capek capek nanti sakit"
"Iya Nabila"
Mereka mulai memasak dengan disertai bercanda satu sama lain. Para pelayan begitu senang ketika melihat Nyonya besar begitu senang dan baik hari ini.
Seorang pria datang kearah Dapur dan melihat ibu dan tantenya ikut masak di dapur. Alisnya mengkerut. Tidak biasanya mereka ikut masak seperti ini. Apalagi melihat wajah senang ibu dan tantenya.
"Mom lagi ngpain sih? Ngpain ada di dapur. Lihat kening mommy kotor kan kena tepung"Mengelus pelan kening ibunya dengan lembut.
"Ya masak dong. Emang kalau di dapur mau mandi apa?"ucap Sinta dengan gemas membuat Nicol heran.
"Gk biasanya mommy masak. Ada apaan emang?"
"Hmm! Kmu ini. Mommy ikut masak karena hari ini seseorang yang kita tunggu datang dan mommy bermaksud akan memasak banyak hari ini?"
"Seseorang? Siapa mom?"
"Clori"
"Clori?"
"Iya ih kamu! Masa lupa sih sama adik sendiri. Jahat kamu!"
"Clori pulang?"Tanya Nicol memastikan.
"Iya nak! Clori pulang. Hari ini dia akan pulang. Daddy sedang menjemputnya dan mommy benaran senang banget kak"
||||•••||||
❣️
❣️
❣️
❣️
😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bella (Completed✅)
Dla nastolatkówBella Anastasya, itulah namaku. Sebuah nama sederhana yang diberikan oleh ibu panti yang telah mengasuhku dari kecil. Sebuah nama yang memberiku motifasi untuk tetap hidup walau kehidupan ku sangat susah. Aku hidup disebuah panti yang berada di Band...