Notes : Saya ga ada pengalaman dalam menulis tentang psikologi disorder, jadi saya hanya menggambarkan symptom umum yang saya tau dari gejala bipolar. Karena main point saya itu di Yizhan, bipolar hanya bagian dari bumbu dramanya saja. Hehe. Saran dan kritik dipersilahkan. Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu utk mampir, komen dan vote. Semua itu selalu berarti buat saya.
With luv,
Vyn ^___^
"Zhuo Cheng? Apa kabar? Kita bertemu lagi." Wang Yibo menyapanya. Tetapi dia tidak berbicara sepatah kata pun. Sebaliknya, dia hanya menatap Wang Yibo dalam-dalam. Ekspresinya tidak bisa dibaca.
"Zhuo Cheng, apakah ada yang salah? Mengapa kamu menatapku seperti itu?"
"Kau pemilik perusahaan ini? Kenapa kau tidak memberitahuku waktu kita pertama kali bertemu? Apa kau ingin mempermainkan kami? Menunjukkan pada kami kalau kau lelaki kaya yang bisa melakukan apapun? Termasuk mempermainkan perasaan orang?" Zhou Cheng berkata dengan ketus. Wajahnya tampak menahan marah.
"Hey, bisakah kau tenang dan menjelaskan duduk permasalahannya. Aku sengaja tidak memberitahumu tentang identitasku karena aku tidak ingin ada jarak. Lagipula aku ke tempatmu bukan untuk pamer kedudukan atau pun kekayaanku. Aku ke sana murni karena seseorang. Dan sampai saat ini aku yakin kalau dia tinggal di sekitar sana."
"Untuk apa kamu mencari orang itu? Untuk mempermainkannya? Untuk melukainya? Dengar, Tuan Wang Yibo yang terhormat, jangan pernah berpikir kekayaan dan kedudukanmu itu bisa membeli apapun dan siapapun. Jika itu tujuanmu, maka sebaiknya kau enyah jauh-jauh. Dan kami pun akan memutuskan semua kerjasama kita, kami akan berhenti mensuplai bunga ke tempat ini lagi."
"Cukup, Zhuo Cheng. Aku sudah cukup dibuat gila oleh seseorang. Jangan menambah masalahku dengan emosi tidak jelasmu ini. Aku tidak mengerti sedikitpun dengan maksudmu. Tapi aku mohon, jangan berhenti mensuplai bunga yang biasa kau kirim. Karena hanya itu yang mengingatkanku akan dia. Hanya aroma itu yang bisa menenangkanku, dan hanya aroma itu pengobat rinduku." Wang Yibo memohon dengan putus asa. Baru kali ini seorang Wang Yibo memohon dengan sungguh-sungguh pada seseorang. Dalam kamus hidupnya, dia tidak pernah merendahkan diri dengan memohon pada orang lain. Justru dialah yang suka membiarkan orang lain memohon padanya. Tapi kali ini berbeda. Perasaan kehilangan orang yang dia idamkan membuat semua arogansi dan kepercayaan dirinya sirna tersapu perasaan rindunya. Sekarang obsesinya hanya lelaki cantiknya itu.
Zhuo Cheng menghela nafas dan menatap Wang Yibo dalam dan lama. Dia terlihat sedang mempertimbangkan sesuatu, matanya sudah agak meredup dan pembawaannya sudah mulai tenang.
Wang Yibo menatapnya dengan penuh teka-teki, menunggu dia berbicara dan memberitahukan maksud dan tujuannya datang.
Akhirnya setelah beberapa saat, Zhuo Cheng buka suara. "Aku butuh bantuanmu. Ikut aku."
Wang Yibo mengernyit "Kemana?"
Zhou Cheng yang sudah membalikkan tubuhnya ke arah pintu, menjawab tanpa menoleh. "Kau akan tahu nanti. Ikut saja jika kau masih ingin menjawab rasa penasaranmu."
Wang Yibo tertegun. Rasa penasaran terbesarnya saat ini adalah lelaki bunganya. Tidak ada hal lain yang ingin dia temui, tidak ada lain yang ingin dia ketahui, dan tidak ada yang sangat dia rindukan selain Xiao Zhan, lelaki misteriusnya. Ya, dia hanya ingin bertemu Xiao Zhan.
Melihat Zhuo Cheng yang sudah meninggalkan ruangan, Wang Yibo segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar. Dia harus menemukan jawaban atas penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
NouvellesTerinspirasi oleh lagu "Love Me Like You DO" Ketika seorang lelaki petualang cinta bertemu penjual bunga misterius yang membuatnya mabuk kepyang. "Cinta adalah bunga yang harus kamu biarkan tumbuh." ~ Helen Keller Cover sampul novel credit to the r...