Only You

1.9K 216 60
                                    

Note : Sesuai janji untuk double update karena moment Yizhan yang banyak di Nanjing, jadilah chapter baru ini. Sebenernya ini mau saya selesaikan kemarin malam. Tapi maaf jika kurang memuaskan, mood saya sedang ga bagus karena beberapa hal. Pertama , Nyokap drop tiba-tiba, kedua sedih karena di konser kedua bnyak moment yang mengharukan terutama moment perpisahan cast untamed. Dan yang terakhir, mood saya rusak karena fans-fans kurang gizi yang merasa bisa menguasai idolnya. Fans Pe'A emang, kok bisa-bisanya ngatur idolnya dalam menjalin hubungan. jadilah fans yang supportive yang tau batasan mana yang harus dilewati. Idol tetap punya privacy jadi tolong hargai mereka. Kok bisa mereka dilarang dalam memilih sahabat mereka. Freak. Okay, mohon maaf atas ocehan saya tapi saya masih BT banget sekarang. Terima kasih buat yang masih menunggu update an cerita ini. Terima kasih atas dukungannya. Saya masih positif thinking dengan hubungan Yizhan apa pun namanya. Karena mulut bisa berbohong, tapi tatapan mata selalu mampu mengungkapkan semuanya. Enjoy reading, komen, kritik dan saran apa pun saya tunggu. Untuk yang kasih bonus vote, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

With Luv,

Vyn ^____^




Xiao Zhan menahan tangan Yibo yang menariknya masuk. Mereka sekarang berada di depan kantor Wang Corp. Wang Yibo menoleh ketika tangannya tertahan. Xiao Zhan menggeleng ke arahnya dan mengisyaratkannya jika dia tidak ingin masuk.

Ini kali pertama mereka keluar berdua. Setelah susah payah membujuk Acheng, akhirnya dia mengijinkan Wang Yibo membawa Xiao Zhan keluar. Tentu saja dengan campur tangan Huai Kuan di dalamnya. Acheng akhirnya luluh tapi tetap dengan pesan mengancam. Jika sedikit saja adik tersayangnya disakiti, maka Wang Yibo akan dihabisinya. Huai Kuan tersenyum diam-diam melihat tingkah Acheng, karena dia tahu Acheng bisa mengijinkan Wang Yibo hanya karena dia sudah percaya padanya. Jika tidak, seribu Huai Kuan pun akan percuma membujuknya.

Wang Yibo sendiri sebenarnya punya misi mengajak Xiao Zhan bersamanya. Dia ingin memperkenalkan Xiao Zhan secara resmi di depan semua anggota perusahaan Wang Corp. Dia ingin semua orang tahu jika Xiao Zhan orang terpentingnya. Dia ingin mereka menghormati Xiao Zhan sama seperti mereka menghormati Wang Yibo. Wang Yibo ingin memberi Xiao Zhan status terhormat di mata orang dan itu akan ia mulai dari seluruh penghuni kantornya.

"Hey, tenanglah. Kita sudah ada disini. Temani aku masuk sebentar." Wang Yibo membujuknya. Xiao Zhan menggeleng. Dia masih segan berjalan bersama Wang Yibo. Dia merasa tidak pantas jika harus bersanding dengan CEO Wang Corp.

"Ayolah, Xiao Zhan. Ini tidak akan lama. Aku hanya ingin mengambil beberapa dokumen lalu kita akan pergi. Aku janji. Ya?" Wang Yibo mengerucutkan bibirnya dan memasang muka manja. Xiao Zhan menghela nafas, menatapnya sebelum memukul ringan pundaknya. Entah sejak kapan Wang Yibo belajar trik itu. Tapi harus diakui, triknya melemahkan Xiao Zhan. Xiao Zhan akhirnya mengalah dan mengangguk lemah. Wang Yibo tersenyum penuh kemenangan, menggandeng tangan Xiao Zhan dan melangkah masuk.

Begitu mereka menyentuh lobby, betapa terkejutnya Xiao Zhan melihat banyak orang berdiri berjajar di kiri kanan pintu masuk. Mereka tampak mengenakan seragam berbeda-beda. Mulai dari jajaran paling rendah sampai kepala-kepala divisi. Semuanya serentak menunduk hormat ketika melihat Wang Yibo dan Xiao Zhan masuk. Rupanya, Wang Yibo sudah memerintahkan Yanli, sekretarisnya untuk mengumpulkan semua karyawan dan staff karena dia ingin mengumumkan hal penting.

"Selamat datang, Tuan Wang." Xiao Zhan sontak kaget melihat mereka semua menunduk hormat ke arah mereka. Jika saja Wang Yibo tidak memegang tangannya, mungkin dia akan terjatuh saat itu juga. Wang Yibo mengangguk pelan ke arah mereka dan berjalan ke tengah lobby masih menggandeng erat tangan Xiao Zhan. Berpuluh-puluh pasang mata mengamati pasangan itu ketika mereka berjalan. Diantara mereka mulai saling berbisik. Xiao Zhan merasa tidak nyaman diperhatikan oleh orang sebanyak itu, tapi Wang Yibo menenangkannya lewat genggaman tangannya.

Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang