"APA????!!! Xiao Zhan diculik?" Wang Yibo beranjak dari kursinya dan segera pergi meninggalkan kantornya.
Dia melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kediaman Bibi Lan. Tak berapa lama mobilnya tiba di sebuah gang sempit. Bibi Lan sudah menunggunya di taman. Dia menggenggam ponsel Xiao Zhan dengan erat hingga kuku-kukunya memutih. Bibi Lan tampak gelisah.
"Katakan bagaimana Xiao Zhan bisa diculik?" suara lantang Wang Yibo membuat Bibi Lan tersentak dan menengok ke arahnya.
"A...Aku..."
"Cepat jelaskan padaku!!!" Wang Yibo meninggikan suaranya membuat Bibi Lan bergidik.
"Xiao Zhan hari ini kemari dan kami berjalan bersama menuju jalan besar itu. Lalu aku melihat ada dua orang berbadan besar dan berbaju hitam menarik Xiao Zhan masuk ke dalam van."
"Apa kau melihat ada ciri-ciri yang lain?"
Bibi Lan menggeleng. "Kejadiannya terlalu cepat. Aku hanya fokus menyelamatkan Xiao Zhan. Tapi, sekilas aku sempat melihat tiga angka belakang plat nomornya, 713." Bibi Lan mencoba mengingat-ingat.
"Sial! Siapa yang berani melakukan ini." Wang Yibo mengutuk sebelum mengambil teleponnya. "Yu Chen, kerahkan semua orang untuk mencari Xiao Zhan. Dia diculik di daerah distrik Gui Yang dengan mobil van hitam. Kau cari semua mobil Van yang berplat belakang 713. Aku mau laporan sesegera mungkin."
"Ini ponsel Xiao Zhan yang terjatuh saat penculik itu menariknya." Bibi Lan menyerahkan ponsel Xiao Zhan kepada Wang Yibo.
Wang Yibo menatap ponsel itu dengan tatapan sedih bercampur marah. Dia menggenggam erat ponsel itu kemudian berbalik melangkah pergi. Namun kemudian Bibi Lan memanggilnya. "Tuan Wang."
Wang Yibo berbalik ke arahnya. "Jika kau ingin bantuan lebih agar cepat menemukan Xiao Zhan, sebaiknya kau mencari Luo Bing He. Dia mungkin bisa membantumu menemukan informasi mengenai Xiao Zhan. Dia tahu seluruh pelosok Beijing, dia kenal banyak orang."
Ekspresi Wang Yibo berubah, matanya membesar. "Darimana kau tahu tentang Paman Luo?"
Bibi Lan tersenyum. "Aku sudah bekerja selama puluhan tahun, jadi aku tahu orang-orang yang setia dengan perusahaan Wang. Kau carilah dia. Ini alamat rumahnya. Dia mungkin bisa membantumu."
Wang Yibo menatapnya dalam diam, ada rasa penasaran di matanya tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengurusi hal lain. Dia harus bergerak cepat. Keselamatan Xiao Zhan yang paling utama.
"Terima kasih." Wang Yibo berkata pelan sambil mengambil kertas dari tangan Bibi Lan kemudian berlalu meninggalkannya. Tanpa dia sadari, Bibi Lan masih menatap kepergiannya dengan tatapan berkaca-kaca.
~0~0~0~
"Dia masih tidak bisa diam. Dia terlalu aktif untuk seorang pria bisu." pria dengan topi putih berkomentar, menatap Xiao Zhan yang masih meronta-ronta di kursi belakang.
"Tapi dia cantik dan mempesona," pria dengan bandana hitam terkekeh dari kursi depan, menatap Xiao Zhan dari kaca spion "Bos selalu tahu memilih korban, bukan? "
Keduanya tertawa, sementara Xiao Zhan yang mendengar komentar mereka meringkuk lebih jauh di kursinya dengan mata tertutup kain dan tangan terikat ke belakang. Lima belas menit kemudian, mobil itu berhenti di depan sebuah rumah jelek berlantai tiga di lingkungan kumuh yang jauh dari keramaian. Bangunan itu sudah tampak setengah hancur dan tertutup pohon-pohon besar. Orang yang lalu-lalang di sana bahkan tidak akan menyadari ada bangunan disitu. Kalau pun mereka menyadari bangunan itu, tidak akan ada yang pernah berpkir ada orang yang mau menempatinya, kecuali hantu atau hewan liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Short StoryTerinspirasi oleh lagu "Love Me Like You DO" Ketika seorang lelaki petualang cinta bertemu penjual bunga misterius yang membuatnya mabuk kepyang. "Cinta adalah bunga yang harus kamu biarkan tumbuh." ~ Helen Keller Cover sampul novel credit to the r...