Wang Yibo tersenyum melihat kekasihnya tertidur pulas meringkuk di sisi tempat tidurnya. Pakaiannya kebesaran di tubuh Xiao Zhan, tapi itu menggemaskan. Xiao Zhan tampak memukau dalam pakaian Wang Yibo dan dia tidak keberatan melihat kekasihnya mengenakan lebih banyak lagi pakaiannya jika itu terlihat begitu menggemaskan. Plus, itu menunjukkan bahwa Xiao Zhan adalah miliknya dan hanya miliknya. Dia bisa mendengar nafasnya yang lembut nyaris keluar dari mulutnya yang sedikit terbuka. Dia tampak cantik dan damai, dan itu membuat Wang Yibo tidak bisa mengalihkan pandangannya, ia terpesona. Matanya bahkan lupa berkedip.
Wang Yibo membetulkan posisinya dengan perlahan, ingin lebih dekat, merasakan nafas Xiao Zhan di wajahnya, membiarkan matanya menelusuri lekuknya, menatap kulit porselen dan wajah menggemaskannya. Wajahnya sekarang hanya berjarak satu inci dari wajah si cantik. Karena begitu dekat, godaan untuk menggerakkan jari-jarinya di sepanjang tubuh kesayangannya itu, untuk memutar-mutar rambutnya, untuk memegangi pinggangnya dan membungkusnya dengan lengannya, tidak tertahankan. Tapi untungnya, Wang Yibo masih mampu menahan dirinya sebelum jari-jarinya menyentuh wajah Xiao Zhan. Dia tidak ingin membangunkan si cantiknya, dia terlihat lelah.
Tidak heran dia kelelahan, setelah apa dialaminya beberapa hari sebelumnya, ditambah moment panas yang baru saja mereka habiskan. Ada senyum tipis di bibir Wang Yibo. Dia tidak pernah membayangkan Xiao Zhan yang pemalu bisa menjadi seagresif dan seberani itu. Selama ini, Wang Yibo-lah yang selalu aktif. Tapi kali ini, Xiao Zhan yang dengan bersemangat menyerahkan dirinya kepada Wang Yibo. Bahkan memaksanya melakukannya lagi dan lagi. Wang Yibo terkekeh mengingat ulang moment panas mereka. Dia mencintai Xiao Zhan yang pemalu, tapi Xiao Zhan yang agresif adalah bonus besar baginya. Terlepas dari efek obat atau bukan.
Kegiatan menatapnya terhenti ketika si cantik menggeliat dari tidurnya. Perlahan-lahan membuka mata bulat indahnya dan menatap ke sampingnya. Mereka melakukan kontak mata sesaat. Xiao Zhan yang masih mengumpulkan kesadarannya kemudian mengedipkan matanya dengan imut. Satu kedipan. Dua kedipan. Kemudian dia tersenyum manis ke arah Wang Yibo. Rasanya tubuh Wang Yibo seakan terbang ke langit ketujuh hanya dengan melihat senyum menawan itu. Perlahan-lahan, Wang Yibo membawa tangannya ke arah pundak Xiao Zhan dan menariknya lebih dekat. Xiao Zhan kooperatif dengan merapatkan dirinya bersandar di dada Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Short StoryTerinspirasi oleh lagu "Love Me Like You DO" Ketika seorang lelaki petualang cinta bertemu penjual bunga misterius yang membuatnya mabuk kepyang. "Cinta adalah bunga yang harus kamu biarkan tumbuh." ~ Helen Keller Cover sampul novel credit to the r...