Aku berlari di sepanjang koridor, tidak peduli jika langkahku mengganggu tamu lain. Untuk saat ini, aku hanya fokus dengannya. Aku melihat ke sekeliling, mengarahkan mataku ke setiap sudut, tidak ingin kehilangan tanda-tanda darinya. Tiba-tiba mataku menangkap sesosok bergerak ke arah tangga darurat.
"HEI, TUNGGU !!!" Aku berteriak sambil aku bergegas menuju tangga darurat. Larinya begitu cepat, tapi aku mendapat nilai bagus dalam pelajaran olahraga dulu, jadi jangan pernah meremehkan kemampuan fisikku. Aku berlari menuruni tangga dan ketika aku bisa menangkapnya, aku terkejut. Itu dia. Itu benar-benar dia.
"Hei, berhenti." suaraku bergema. Tapi dia tidak mau berhenti. Sial. Lelaki cantik semampai ini sangat cepat. aku mencoba mempercepat gerakanku dan setelah berusaha keras, akhirnya aku berhasil menangkapnya.
"Mau kemana kamu?" aku meraih tangannya tetapi dia mencoba melepaskan diri dari cengkeramanku.
"Katakan siapa kamu? Kamu mengikutiku ya? Kenapa kamu melarikan diri dariku?" dia tidak menjawab aku. Yang dia lakukan adalah berjuang keras melepaskan diri. Ini seperti mimpi, dia lelaki cantikku. Aku akhirnya bisa melihatnya. Dia terlihat lebih manis dari pertama kali kita bertemu. Ini bukan imajinasiku, kan? Dia nyata. Aku yakin lelaki cantikku ini nyata. Dan aromanya, aroma yang sama yang selalu mengikutiku. Aku terlalu sibuk untuk mengaguminya sampai aku lengah dan melonggarkan cengkeramanku. Sejurus kemudian tiba-tiba aku merasa tubuhku melayang. Lalu semuanya menjadi gelap.
"... wang...Tuan Wang. Apa Anda sudah sadar?" sebuah suara terdengar. Suara siapa itu? Apakah itu kamu, lelaki cantikku? Aku membuka mataku perlahan dan melihat seorang pria dengan pakaian putih berdiri di depanku. Perlahan aku melihat sekeliling. Semua perabotannya pun berwarna putih.
"Dimana aku?"
"Anda di rumah sakit."
Rumah sakit? Bagaimana aku bisa sampai di rumah sakit? Terakhir kali yang aku ingat, aku menangkap lelaki bunga itu dan semuanya menjadi gelap. Perlahan aku bangun. Ouch. Kepalaku merasa pusing.
"Silakan berbaring. Kepalamu terbentur cukup keras. Tapi untungnya, Anda tidak mengalami gegar otak."
"Apa yang terjadi padaku?"
"Wanita yang membawamu kesini mengatakan Anda jatuh dari tangga. Apakah Anda tidak ingat apa-apa?"
Wanita? Apakah dia Lulu? Tetapi aku yakin bahwa aku bersama lelaki bungaku. Aku mengejarnya dan aku yakin sudah menangkapnya. Tapi ... kenapa semuanya jadi seperti ini?
"Tuan, istirahat saja. Aku akan memanggil istrimu untuk masuk. Dia terlihat sangat khawatir."
Aku tidak menjawab, aku terlalu sibuk untuk mengumpulkan kejadian sampai aku berakhir di sini. Dimana dia? Apa dia yang melakukan ini padaku? Tanpa kusadari, Lulu sudah berdiri di depanku.
"Wang Yibo, kamu baik-baik saja? Aku sangat khawatir ketika petugas kebersihan memberitahuku bahwa kamu pingsan di tangga darurat. Apa yang kamu lakukan di sana? Bukankah kamu mengatakan bahwa ada hal penting untuk dilakukan? "
Aku meliriknya. "Apa? Petugas kebersihan? Bagaimana petugas kebersihan itu menemukanku? Apa dia menemukanku sendirian di sana?"
Dia mengangkat bahu. "Aku tidak tahu detailnya tetapi dia sedang menunggu di luar sekarang. Aku memberitahunya untuk tetap tinggal guna memberikan informasi jika diperlukan. Apa kamu ingin bertemu dengannya?"
Aku mengangguk. Sesaat kemudian, dia datang menemuiku.
"Bagaimana kamu menemukanku?"
"Ketika aku sedang membersihkan tangga darurat, aku menemukan Anda sudah pingsan dan kepala Anda berdarah. Aku ingat Anda datang dengan seorang wanita jadi aku segera memberi tahu Ny. Lu dan setelah itu kami membawa Anda ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Cerita PendekTerinspirasi oleh lagu "Love Me Like You DO" Ketika seorang lelaki petualang cinta bertemu penjual bunga misterius yang membuatnya mabuk kepyang. "Cinta adalah bunga yang harus kamu biarkan tumbuh." ~ Helen Keller Cover sampul novel credit to the r...