Yours

1.9K 210 51
                                    

Note : Saya agak kehilangan ide di cerita ini karena versi sebelumnya hanya sampai pada Wang Yibo menemukan Xiao Zhan terus end. Nah sekarang dipanjangin jadi bingung nyari plot. Wkwkkk. Jdinya plot mesum mulu deh. maapkeun yak. Hihi. Seeprti biasa, selalu ngingetin Saran dan Kritik Welcome.



Xiao Zhan menutup matanya dengan satu tangan saat merasakan sinar hangat mentari masuk melalui celah tirai kamar. Dia lalu melirik ke sisinya. Wang Yibo masih tertidur lelap dengan memeluk pinggangnya. Xiao Zhan tersenyum dalam diam, dia terlihat sangat imut saat dia sedang tidur. Wajahnya begitu damai, jauh dari kesan tuan muda yang arrogant. Xiao Zhan melayangkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Kamar itu terlalu besar untuk ditiduri seorang diri. Dia bertanya-tanya bagaimana Wang Yibo bisa melewati semua ini. Tinggal di rumah yang sangat besar hanya dengan pelayan. Dia pasti sangat kesepian. Xiao Zhan jadi teringat bagaimana Wang Yibo merayunya dengan gaya kekanakkan untuk memintanya menginap. Xiao Zhan tidak pernah menginap di rumah orang sebelumnya karena memang dia tidak memiliki teman. Lagipula dia tidak sanggup menolak rayuan maut Wang Yibo. Akhirnya dia mengalah dan berakhir di ranjang besar mewah milik kekasihnya itu.

Xiao Zhan melirik ke jam di meja samping. Sudah jam sepuluh. Untunglah itu hari Minggu jadi dia tidak harus membangunkan Wang Yibo untuk ke kantor. Dia terlihat lelah, begitu pun dengan Xiao Zhan. Kemarin malam Wang Yibo seolah tidak kenal ampun terhadap dirinya. Gairahnya seakan tidak ada padamnya. Xiao Zhan mengangkat tangan Wang Yibo yang ada di pinggangnya dengan sangat perlahan kemudian bangkit dari posisinya, badannya terasa seperti habis dilindas buldozer. Dia melihat lagi ke samping dan masih dihadapkan pada Wang Yibo yang tengah terlelap. Xiao Zhan tersenyum, dia berencana membuatkan sarapan special untuk orang tersayangnya itu, seperti yang biasa dia lakukan di rumah. Dia beranjak dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Begitu Xiao Zhan hendak bangun, ia merasakan lengan kuat menarik tangannya.

"Jangan mencoba melarikan diri saat aku sedang tidur." Xiao Zhan tersenyum, menulis di telapak tangannya. "Kau tidurlah lagi. Aku akan menyiapkan sarapan untukmu."

"Pekerjaanmu bukan menyiapkan sarapanku, tetapi memanjakanku." Xiao Zhan tersenyum lagi, memukul tangannya ringan. Sebagai balasan, Wang Yibo tiba-tiba menarik Xiao Zhan sampai kepalanya jatuh tepat di atas dadanya yang bidang. Aroma khas tubuh Wang Yibo menyeruak di hidung Xiao Zhan.

"Temani aku tidur sebentar lagi." Wang Yibo memeluk erat Xiao Zhan layaknya seorang bocah yang sedang memeluk boneka kesayangannya. Xiao Zhan berusaha bangkit dari pelukannya tapi alih-alih melepaskannya, Wang Yibo membalik tubuh Xiao Zhan dengan gerakan cepat. Sekarang dia berada di atas Xiao Zhan. Xiao Zhan menatapnya dengan mata bulat nan indahnya.

Tatapan dominasi Wang Yibo membuat Xiao Zhan salah tingkah. Dia menepuk dada Wang Yibo mencoba protes untuk membiarkan dia bangun. Wang Yibo menggeleng dengan wajah manja.

"Kau akan kulepaskan dengan satu syarat." Xiao Zhan menatapnya bingung, mengangkat dagunya menanyakan syaratnya. Wang Yibo menyeringai sebelum menyerangnya dengan ciuman dan gigitan tidak menyakiti di sekujur tubuh Xiao Zhan yang hanya dibalut kaos tipis. Xiao Zhan tertawa geli mendapat serangan dari Wang Yibo. Dia berusaha mendorong wajah Wang Yibo menjauh tapi dia terlalu kuat. Serangan berantai itu masih berlanjut hingga Xiao Zhan hampir kehabisan nafas karena kegelian. Akhirnya Wang Yibo menghentikan perbuatannya dan kembali menatap Xiao Zhan dengan penuh cinta. Tangannya menyibak rambut yang menutupi sebagian wajah Xiao Zhan. Xiao Zhan masih mengatur nafasnya sebelum menatap Wang Yibo. Mereka saling menatap sejenak sebelum bibir Wang Yibo turun menyentuh bibir Xiao Zhan. Tubuh Xiao Zhan bergerak otomatis menerima ciuman Wang Yibo. Dia menutup matanya dan mengalungkan tangannya di leher Wang Yibo agar Wang Yibo bisa memperdalam ciumannya, memagut lidah Xiao Zhan dengan penuh gairah. Tangannya turun ke bawah menyusup ke dalam kaos Xiao Zhan dan mulai bermain.

Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang