Falling Deeper

2K 246 51
                                    

Credit : To the rightful owner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credit : To the rightful owner


Notes : karena terlalu bnyak moment manis Yizhan di Nanjing Concert, saya jadi ga kuat and baper abiss T___T Dan jadilah update an chapter yang ga jelas ini. Kenapa sih mata Yibo selalu liat Zhan-zhan begitu. Jiwa jombloku ambyar kan. Malam ini semoga ada moment lain. Dan terima kasih buat kerja keras smua admin-admin Yizhan yang udah berusaha kasih update berita terkini, sangat berarti buat shipper yang Cuma bermodalkan Quota seperti saya. Hikss. Setelah chapter ini, bakal balik lagi update ke cerita yang satu lagi ya. Saya biasanya update berdasarkan mood aja. Terima kasih atas kesediaan para pembaca budiman yang menyempatkan diri mampir, komen, dan vote. Tiada kata yang bisa saya ucapkan selain terima kasih. Maaf jika ada komen yang belum dibalas, soalnya kolom komentar kadang ga kebaca di saya. Kadang lama juga nongolnya. Jangan marah dan jangan bosen komen ya. Saran dan kritik welcome.

With Luv,

Vyn ^___^




Mata cantik itu akhirnya terbuka. Dia mengedip beberapa kali dan memperhatikan sekelilingnya. Efek obatnya pun sepertinya sudah lenyap. Kepalanya agak pusing karena tidur yang terlalu lama. Dia perlahan bangkit dari posisinya. Di seberang tempat tidur Xiao Zhan, Acheng sedang terlelap di pelukan Huai Kuan. Dia tampak kelelahan, terdengar dari dengkuran ringannya. Xiao Zhan menatapnya sedih. Dia tahu mereka kelelahan karena dirinya. Dia sudah membuat mereka kerepotan. Tapi dia tidak tahu apa yang dirasakannya. Perasaannya berkecamuk dan dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan atau pun mengendalikannya. Dia pernah berpikir andaikan dia tidak pernah ada, dia tidak akan merepotkan siapapun.

Matanya terus berputar memperhatikan seluruh ruangan bercat putih itu. Bau khas rumah sakit membuat perasaannya tidak enak. Andai saja ada bunga-bunga di sekelilingnya, pasti aromanya akan membuatnya lebih baik. Setelah mengamati seluruh ruangan di depannya, kini mata bulatnya jatuh ke pria tampan yang sedang tertidur dengan kepala telungkup di tepi ranjangnya. Xiao Zhan memiringkan kepalanya, berusaha melihat siapa lelaki itu. Dia mendekatkan wajahnya dan matanya melotot terkejut. Wang Yi Bo tertidur dengan damai. Helaian-helaian hitam selembut sutra menutupi sebagian wajahnya.

Xiao Zhan berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Kenapa pria ini bisa sampai ada disini. Akhirnya dia bisa mengingat sedikit dari kejadian sebelumnya. Dia ingat Wang Yibo datang, dia ingat Wang Yibo menggendongnya, dan dia juga ingat ulah apa yang sudah dia lakukan.

Xiao Zhan menghela nafas pelan, lelaki itu pasti takut melihat kegilaannya, dia pasti akan menganggapnya aneh. Tapi jika Wang Yibo berpikir demikian, kenapa dia masih tertidur disini? Kenapa dia tidak bergegas pergi?

Xiao Zhan menatapnya dalam hening. Matanya berkaca-kaca. Dia sedih mengingat Wang Yibo dengan wanita itu. Wang Yibo mencintainya. Ya, dia mencintai wanita itu. Itulah kenyataan pahit yang harus Xiao Zhan terima. Xiao Zhan beranjak perlahan dari tempat tidurnya. Dia tidak mau melihat Wang Yibo. Terlalu sakit jika dia terus berada di dekatnya. Xiao Zhan meraih botol infus di sampingnya dan hendak berdiri, tapi kemudian sebuah tangan kekar meraih lengannya. Xiao Zhan tersentak dan menoleh.

Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang