13. mudik 2

8.1K 385 9
                                    

Setelah bermacet ria akhirnya ketemu Rumah Makan walau magrib sudah lewat tetapi belum memasuki waktu isya', kami putuskan singgah berbuka puasa di Rumah Makan khas Jawa, masuk rumah makan tempat masih penuh harus mengantri, tak apa kami pesan tempat duduk lebih dulu dan izin ke Mushola yang disediakan di tempat tersebut untuk sholat magrib yang tertinggal.

Setelah sholat ternyata tempat duduk kami sudah siap beserta minuman yang kami pesan, tinggal menunggu makanan saja.

Menunggu beberapa menit akhirnya makanan tersaji, langsung saja setelah berdoa makanan pun lenyap kita sikat habis.

"Dek, biasanya cewek kalau makan sama cowok tu anggun, jaim tapi kamu kok gak ada cewek-ceweknya sih?" Ini pertanyaan apa pernyataan.

"Aku kan apa adanya" jawabku yang sok kecantikan, aslinya butek karena belum mandi dari tadi sahur.

"Iya sih tapi tetep cantik kok dek, rahasia nya apa sih?" Ini tercium akan pembulyan, sebelum membuly ku ku kerjain dulu kau.

"Tak kasih tau rahasia mau mas?" Bukan menjawab malah ku kasih pertanyaan.

"Apa?" Tanyanya penasaran.

"Aku sebenarnya titisan Dewi" kubisikin di telinganya.

Meledak sudah ketawanya, hingga pengunjung yang duduk di sekitar kami menoleh.

"Dek, PeDe boleh tapi ngaca o itu lo, makan blepotan" masih sambil tertawa dia mengangsurkan tisu.

"Mas di drama Korea, itu cowoknya lo yang ngelap kalo makanya blepotan" kataku sambil menerima tisu darinya sambil ngelap mulut.

"Aku kalo ngelap ogak pakek tisu" katanya sambil ngedipin mata.

Asli ni dokter mesumnya kumat, mentang-mentang udah gak puasa.

"Mas, pinjam kunci mau ambil sesuatu di mobil"

Setelah di berikannya kunci, menuju parkiran ku cari CRV putih milik dokterku itu.

Ku ambil tas ransel ku yang udah ku siapkan keperluan perjalanan ku. Setelahnya ku samperin kasir yang sepertinya pemilik rumah makan ini, ku minta izin buat mandi di kamar mandi dekat mushola, Alhamdulillah rezeki anak Sholehah ,ternyata sama pemiliknya sekalian di ajakin di kamar mandi di ruangannya di lantai atas.

Mbak Ajeng, wanita asli Jawa Tengah tepatnya Kartosuro. Inilah bukti jika orang indonesia itu terkenal ramah.

10 menit cukup untuk mandi, menggosok gigi dan menggosok daki. Kusudahi dan segera mengganti baju. Keluar kamar mandi mbak Ajeng sedang mengobrol dengan adiknya, berbasa basi sebentar, aku pamit untuk kembali meneruskan perjalanan.

Kembali ke meja makan tadi, piring-piring sudah di bereskan berganti kopi milik mas Erix dan satu mangkok salad buah.

"Lama banget, tak kirain ilang dek" sambutnya, mungkin tadi beneran nyariin ni orang.

"Aku numpang mandi, gerah mas" jawabku sambil menduduki kursi.

"Buset, ni anak mandi gak ajak-ajak sih" jawabnya menggoda.

"Mau ku ajakin tadi cuma kamar mandinya kecil, gak bisa bereksplorasi nanti kita" fiks kita pasangan becandanya selalu di ranah dewasa.

"Nyewa hotel yuk!" Masih berlanjut

"Yang berbintang ya, gak mau aku kalo hotel kelas melati, kena grebek satpol PP" jawabku sambil makan salad buah.

Mas Erix akhirnya menyudahi, dan menuju kasir, bertemu dengan mbak Ajeng ku sapa dan berpamitan.

Melanjutkan perjalanan, ku gantikan menyetir mas Erix yang istirahat hingga pukul 23.00 WIB, ku belokan mobil di rest area karena badan mulai capek-capek.

Kudapatkan Duda Nya (Tersedia Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang