Seminggu berlalu setelah acara buber, lebaran kurang 4 hari, rencana mudik H-2 dengan naik pesawat tetapi gagal mas Erix ngajakin barengan bawa mobil, bayangin macet, huffft!! tak apalah nemenin di jalan kasihan kan kalau sendirian lagian bisa quality time denganya.
Setelah drama cemburu nya mas Erix gara-gara Nino Minggu lalu, paginya setelah sahur sambil nunggu subuh, mas Erix yang lanjut tadarus, aku telepon bunda, ku curhatkan isi hati pada beliau, dan ku utarkan juga rencana mas Erix, bunda berharap ini terakhir dan benar-benar serius.
☘️☘️☘️☘️☘️
Hari ini kantor ngadakan buka bersama dengan dokter umum sewilayah Jakarta Selatan, yang di adakan di salah satu hotel dengan sekali gus pengenalan produk-produk perusahaan.
Pujaan hati yang termasuk salah satu tamu undangan, menjadi kan ku bersemangat menjadi salah satu panitia, meskipun keadaan puasa.
Mengobati rasa kangen, seminggu ini kita tak lagi bertemu, karena menjelang libur panjang, sehingga menjadikan ku lembur mengerjakan laporan yang tertunda kemarin hingga menyiapkan keperluan user ketika nanti aku liburan.
Aku bertugas di depan sebagai penerima tamu, sore ini seragam kita bertema muslim karyawan perempuan memakai kerudung semua termasuk aku.
Pukul 17.00 WIB acara akan di mulai, pukul 5 kurang para undangan mulai berdatangan termasuk sak pujaan hati.
Doi yang terlihat masuk dengan temannya, entah tak ku kenal, di sambut sama mas Septian, kemudian mereka berbincang entah apa yang mereka bahas, terlihat tertawa lepas, selanjutnya mas Nusa terlihat menghampiri bersama pak Ucup, masih ku lirik mereka dari tempatku berdiri menyambut dokter wanita di sisi seberang.
"Ndel" mas Nusa memanggil sambil melambaikan tangan.
Kuhampiri mereka yang lagi ngobrol, sesampainya di depan mereka mas Erix memberikan tangannya, aku tau maksudnya di suruhnya aku cium tangan.
Kuraih tangannya, semua tergelak ,tawa yang tercium hawa pembulatan.
"Cieh udah cium tangan segala"
Di usapnya kepalaku yang sore ini kupakaikan pasmina.
"Gini dong cantik" asem ni pacar, gak tau apa kalau pacar nya ini korban bully kalo di kantor.
"Temenin masuk Ra, dokter Erixnya" perintah sang bos Ucup masih dengan tawa yang di tahanya.
Kuantar masuk, mencari tempat duduk yang sudah tertata melingkari meja dengan di kelompokkan asal tempat kerja masing-masing. Setelahnya ku pamit keluar untuk menyambut tamu lainya.
Selama acara tak kutemui mas Erix, tak enak dengan tamu lainya, ini bagian pekerjaan harus profesional.
Selesai acara, dan tamu berangsur pulang, kami selaku panitia melakukan beres-beres dan penutupan panitia. Keluar dari hall di lobby mas Erix sudah menunggu sambil berbincang dengan Mbak Susi.
Mbak Susi adalah pindahan dari Bandung ,dia juga asli Jawa, tepatnya Wonogiri. Sekarang memegang area mas Erix karena dia divisi primeri yang usernya khusus dokter umum.
Ku samperin mereka, mbak Susi mungkin belum tau hubungan kami, dia yang kaget kedatanganku tiba-tiba ikut duduk di sofa sebelah mas Erix.
"Ara, ngapain loe?"
"Nyuci piring" jawabku gk kalah sinis.
Di usapnya kepalaku lagi sama mas Erix, "ngomonya yang baik dong sayang".
"Ara, adiknya dokter Erix ya?" Tanya mbak susi sopan kepada mas Erix, emang terlihat banget ya kalau usia kami beda jauh.
"Iya mbak Susi, adik ketemu gede"masih sambil mengelus kepala ku mas Erix menjawab pertanyaan mbak Susi.
Mbak Susi yang tanggap maksud mas Erix, akhirnya pami undur diri "Oh, ya udah saya pamit undur diri ya dokter" kulihat Mbak Susi meliriku sinis.
Setelah kepergian mbak Susi kami pun ikut beranjak pergi, di gandengnya tanganku menuju parkiran mobil.
Di dalam mobil, kami ngobrol seperti biasa, dan hingga ke pembahasan mbak Susi.
"Dek, Susi itu emang gitu ya?"
"Gitu gimana to mas? Radak ganjen gitu to?"
"Hemm"
"Ati-ati mas, dia itu dipindahkan ke sini gara-gara kasus tidur sama user, terus ketahuan istrinya user. Terus ya, dia itu sama cowok keganjenan poll, kapan hari ke kost nyamperin pak Ucup, mancing-mancing gitu pak Ucup ketakutan, terus wa aku nyuruh aku ngetuk pintu suruh pura-pura ngantar flashdisk"
"Idihhhh, ngajakin gosib"
Lah, dia yang mulai ngajakin gosib kan tadi, kok jadi aku yang di tuduh.
Dalam perjalanan sebelum sampai kos kami mampir ke mini market buat beli roti isi selai, sama susu UHT buat sahurku nanti, karena di kost stok roti sudah habis, memang sengaja tak belanja karena besok sudah mau mudik.
Sesampainya di kost, terlihat Ucup sedang ngopi di ruang tamu kost, ada mas Septian dan bos-bos dari divisi lain, ku ucapkan salam untuk menyapa mereka. Setelahnya ku pamit permisi izin ke atas, ke kamar kosku. Mas Erix sudah naik duluan setelah tadi menyapa para bos.
"Ra masih sore, masak mau kelonan?" Dari suaranya sih si Ucup.
Sambil ku naiki tangga ku balas sambil teriak, "pengin to? Nanti ku telponin mbak Susi pak" hahaha.
"Anak buah kurang ajar" samar ku dengar teriakannya, dan tawa dari yang lainya.
Masuk kamar mas Erix sedang sholat isya'. Di kamarku gak bisa buat jamaah karena kamar penuh dengan kardus-kardus dan box-box sepatu, tas dan lainya, setahun lebih disini sudah berhasil bikin kamar kos yang awalnya lemari baju terisi hanya dua rak dan sekarang menjadikan bukan hanya lemari tetapi kamar seperti gudang.
Mas Erix setelah sholat, pamit pulang karena besok kerja hari terakhir dan lusa kami akan mudik setelah sahur, butuh istirahat biar strong.
Kuantar kan dia turun keluar kos, di tangga ketemu bang Sur yang pulang dari terawih karena masih pakek sarung , naik keatas mau ngantar paketan Hanin kamar sebelahku katanya.
Sampai bawah geng para bos belum bubar, mas Erix terlihat menyapa mereka dan pamitan. Kuantar sampai masuk mobil, cium tangan , di balas cium kening.
Masuk kedalam, para orang tua siap-siap mengeluarkan bullyanya.
"Kok pulang sih Erixnya?"
"Takut kalian grebek" jawabku ketus sambil jalan ke arah tangga, ku dengar mereka masih mengeluarkan ejekan.
Masuk ke kamar, ku buka Hp tadi di mobil sempat upload foto bareng mas Erix di story WA maupun IG.
Rama
Alhamdulillah, sekarang berhijab ya?Anti
Alhamdulillah, semoga Istiqomah.Mas Nusa
Cieh lengketnyaDokter Sandra
Semoga langgeng ya sama Erix.Brother
BucinDan masih banyak komen di WA lainya. Gara-gara upload foto berdua, karena selama ini kalau gak uploan foto Selfi ya foto acara rame-rame. Ini tadi stylenya lagi beda jadi nya bikin pingin pamer pacar.
Ngomong-ngomong tumbenan ya si Nino kagak komen. Kekeponku mengantar kan ku ke pengaturan WhatsApp. "Woalah mak" ternyata di blokir sama mas Erix, "hahahaha" pantesan seminggu ini tak ada teror dari pinky boy itu, dih segitu posesif nya pak dokter.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kudapatkan Duda Nya (Tersedia Ebook)
RomanceTak dapat perjakanya, tapi dapat dudanya. https://play.google.com/store/books/details?id=LevbDwAAQBAJ