Hari ini awal masuk kantor setelah libur panjang lebaran, pagi tanpa ada kabar dari tunangan dari kemarin sore. Masih ngambek sepertinya, entar pulang dari kantor rencana mau nyamperin ketempat praktek aja.
Masuk gedung kantor, suasana masih lebaran hari pertama biasanya di gunakan untuk acara halal bihalal setelahnya acara bebas dan masuk hanya separo hari kalau anak sekolah bilangnya pulang awal.
Masuk ruangan devisi, kusapa tiga priaku, yaaa, mereka bertiga adalah miliku, keluargaku di kantor ini.
"Assalamualaikum Wr Wb"
"Waalaikumsalam adik cantik" jawab mereka bertiga.
"Subhanallah, dapat ilham dari mana loe" mas Gian yang menyadari perubahan fashionku.
"Alhamdulillah, semoga kegilaan loe juga ilang" goda mas Nusa.
Ku keluarkan oleh-oleh khas kotaku kepada mereka, ada stik tahu dan getuk pisang khas kota Kediri. Di meja sudah ada makanan khas Semarang dari pak Ucup ada tahu bakso dan bandeng presto selain itu kue kering dari istri mas Nusa dan oleh-oleh dari mas Gian juga.
Berkumpul dalam satu meja kami berempat menikmati makanan kami, sambil menunggu acara alal bihalal.
Kutunjukan jariku di depan muka mas Nusa, dia tak merespon, tak ngeh dengan yang ku maksud, berganti ku tunjukan di depan mas Gian respon pun sama.
"Ih gak ngerti kode" gerutuku pelan,tapi mereka ternyata mendengarnya, dan setelah nya mereka bertiga kompak terbahak.
"Hahaha" pecah sudah tawa mereka.
"Kenapa sih?" Tanyaku heran dengan kelakuan mereka.
"Kenapa loe? Mau pamer cincin kan?" Kata mas Nusa.
"Hah, kok tau sih?" Tanyaku.
"Iyalah semua juga tahu, orang loe bikin story" jawab mas Gian.
Aku yang jadi malu, hanya bisa cengengesan.
"Mas tau nggak, gue senenggg banget, bentar lagi gue kawin" jawabku sambil senyum-senyum.
"Kapan sih acaranya?" Tanya si bos Ucup.
"Tiga bulan lagi bos, aku ambil cuti sebulan ya?" Izinku
"Kantor nenek loe ape izin sebulan, sekalian aja ajuan resign sana" ketus mas Gian.
"Izin nikah cuma tiga hari Ra, terus tambah aja jatah cuti tahunan loe" saran mas Nusa.
"Yah cuti tahunan gue udah abis, gue pakek cuti lebaran sekalian cuti pas gue pulang kampung sepupu gue nikah empat bulan lalu" cerita ku kepada tiga priaku ini.
"Entar gampang bisa di atur kok Ra, maksimal seminggu lah" solusi pak Ucup.
Setelahnya kita menuju ruang alal bihalal, untuk saling bermaafan dengan teman-teman kantor dari divisi lainya.
Di tengah acara kepala cabang mengumumkan nama-nama kandidat yang lolos kualifikasi untuk bisa mengikuti test menjadi supervisor, dan akan di karantina di Batam selanjutnya test produk di Singapura karena untuk produk dari pabrik di Singapura. Salah satu kandidatnya adalah aku. Di cabang ini yang masuk 9 orang dan perempuannya tetap aku seorang dan kedua mas ku yaitu mas Nusa dan mas Gian pun juga masuk dalam kandidat.
Entah harus bahagia atau sedih, acara karantina ini bersamaan dengan acara pernikahanku. Kesempatan tak akan datang dua kali.
Kembali keruangan badan terasa lemas, bingung harus bagaimana, entah lah mas Erix yang masih ngambek di tambah berita ini, bagaimana responya nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kudapatkan Duda Nya (Tersedia Ebook)
RomanceTak dapat perjakanya, tapi dapat dudanya. https://play.google.com/store/books/details?id=LevbDwAAQBAJ