Hari Sabtu ini hari terakhir di kantor Jakarta, nanti sore berangkat ke solo dengan manaiki pesawat dengan di antar mas Erix, katanya pengen liburan sekalian.
Akhirnya aku sudah mendapatkan kost, tempat kost khusus cewek dengan penjagaan satpam dan cowok di larang masuk, tak sebebas kos ku di Jakarta, itu juga request dari mas Erix, dia takut aku membawa cowok ke kost, lah dikira cowok kayak dia semua yang suka masuk kamar kos ku.
Satu Minggu kedepan tetap akan kunikmati fasilitas kantor yang dan tentunya nanti malam sampai hari senin pagi ,kelonan sama mas Erix di hotel, jangan mikir kelonan versinya mas Nusa dan mas Gian ya, kita masih sebatas semi kok. Hiiiihiii
Di kantor berpamitan denga semua penghuni kantor, karena hampir dua tahun menjadi keluarga di dalamnya, dan aku termasuk karyawan tercepat bisa lolos menjadi supervisor, karena biasanya lima tahun keatas menjadi MR baru bisa mengikuti test dan karantina, mungkin sudah rezeki ku.
Pulang lebih awal pukul dua belas, menuju stasiun lebih dahulu untuk mengirim motor melalui jasa paket kereta api.
Mas Erix pulang dari kampus pukul dua, nanti langsung ke kost dan aku nanti kembali ke kost dari stasiun bisa dengan ojek online.
Motor bisa ikut pengiriman besok pagi, tak apa yang penting terkirim dan akan ku ambil di stasiun solo besok malam. Jadi nanti sebelum motor sampai aku dan mas Erix jalan-jalanya bisa pakek taksi.
Pulang ke kost buat siap-siap pergi ke solo, dan melelang semua perabotan yang tak perlu kubawa karena jauh, mulai dari rice cooker, dispenser, kompor listrik, dan uangnya bisa ku belanjakan perabot lagi nanti di solo, untuk ember-ember sudah kuberikan bang Sur mau di buat ember pel katanya. Sedangkan pakaian tak banyak karena memang aku baru memakai jilbab jadi belum banyak koleksi pakaian, untuk tas dan sepatu sudah ku packing besok akan di kirim oleh mas Erix jika aku sudah menempati tempat kost.
Pesawat berangkat pukul empat lebih empal puluh lima menit, pukul dua mas Erix datang langsung berangkat ke bandara, karena nanti pastinya mengantri, dan lebih baik menunggu disana dari pada ketinggalan, dan tau sendiri butuh waktu antara kos ke bandara, hidup di Jakarta kita perlu mengawali waktu, karena kemacetan tak bisa kita prediksi.
Pukul dua lebih seperempat mas Erix datang, masuk ke kamar membantu mengangkatkan koper-koper ku, dan aku berpamitan kepada semua penghuni kost dari lantai satu sampai lantai tiga, tak lupa bang Sur, laki-laki yang selalu ku andalkan jika lampu mati.
Berangkat menuju bandara, dan nantinya mobil mas Erix akan tetap di parkir disini, besoknya pulang ke Jakarta sudah tak ada aku lagi yang setia menjemput nya.
Setelah check in, dan menunggu akhirnya berangkat, "Bismillahirrahmanirrahim, selamat tinggal Jakarta ,semoga akan bisa kembali kesini dengan status baru tentunya. Dan orang di samping ku inilah alasanku nantinya kembali" doa dalam batinku.
Satu jam , kami sampai di Bandara Adi Sumarmo. Mengantri koper tugas mas Erix, aku pergi ke toilet lebih dahulu.
Keluar toilet mas Erix belum muncul ,ku putuskan membeli minuman hangat buat kami karena ini sudah malam sudah habis magrib.
Keluar dari cafe ku hampiri mas Erix yang terlihat sudah menggu di kursi tunggu, "mas, minum gih" sambil ku angsuran minuman favorit nya kopi.
"Ada crem susunya nggak?" Tanyanya
"Ada dong"
"Yah padahal pengen kopi pahit aja" katanya sambil tetap meminum kopi.
"Sorry, nggak bilang sih"
"Sekarang kopi pahit aja, susunya entar malem" ujarnya cengengesan sambil mengedipkan mata.
"Jangan macem-macem, udah entar pisah kamar aja" takut lah seperti kejadian waktu dulu dan berujung aku setiap hari jadi bahan ledekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kudapatkan Duda Nya (Tersedia Ebook)
RomanceTak dapat perjakanya, tapi dapat dudanya. https://play.google.com/store/books/details?id=LevbDwAAQBAJ