Chapter 2
Pola pikir manusia berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Mereka berlomba-lomba mencari peluang untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Rasa kepedulian terhadap sesama berangsur-angsur hilang digantikan dengan keserakahan. Uang memang dapat membuat manusia lupa diri. Tanpa memikirkan konsekuensi manusia rela menyakiti orang lain hanya untuk sejumlah uang agar dompet terisi.
Jaman sekarang jarang ada orang yang mau melakukan sesuatu tanpa imbalan. Jika kau membutuhkan jasa, berikan aku uang dan akan kulakukan semua yang kau inginkan. Kejahatan merajalela karena uang dapat didapatkan dengan mudah dengan melakukan tindakan kriminal. Itu sebabnya negara ini membentuk suatu agensi rahasia untuk mengurangi atau memperlambat tumbuhnya rantai kriminalitas.
Agen-agen yang dilatih keras sejak dini menjadi mesin pembunuh professional yang rela berkorban dan mati demi negara. Tak ada istilah libur atau istirahat untuk profesi mereka, karena kejahatan tak ada habisnya. Satu misi selesai, segera mereka akan menerima misi lainnya. Ada sebuah defisi kecil di agensi ini yang bertugas untuk mencari anak-anak berumur belasan tahun yang memenuhi kriteria dan mereka akan diasah agar tercipta agen-agen berbakat.
Sehun, Jongdae dan seorang agen pangkat 3 duduk dalam ruang rapat untuk briefing sebuah misi. Di ujung meja, Kris berdiri sambil menerangkan informasi penting tentang misi mereka kali ini. Sehun benci menjalankan misi dengan pangkat 3. Mereka cenderung pasif karna doktrin kesenioritasan yang harus dipertahankan dalam kondisi apapun. Karna itu mereka cenderung mengandalkan agen senior dan mengikuti segala sesuatu yang diperintahkan.
"Misi kalian kali ini adalah untuk menghancurkan sebuah gedung yang telah terbukti berfungsi sebagai markas penyimpanan narkoba jenis opium. Berdasarkan informasi yang kita dapatkan, ini adalah salah satu cabang bisnis ilegal geng Agmong. Tugas kita adalah menghancurkan semuanya tanpa sisa. Jangan sisakan barang bukti atau saksi hidup. Karna kita bukan sekumpulan pria baik yang menangkap penjahat dan menyita barang bukti, kita bukan polisi. Hanya kalian bertiga yang terlibat dalam misi kali ini, jadi siapapun yang berada dalam gedung itu wajib untuk dihabisi, termasuk anak kecil dan wanita." Kris meneguk whiskynya dari gelas kristal.
"Ini adalah misi bintang 4 pertamamu Jaehyun Jung. Jika kau kembali dengan selamat dan mendapat penilaian yang baik dari agen Oh, kau akan dipromosikan ke pangkat 4. Agen Kim, seperti biasa kau yang akan memberi aba-aba dan mengendalikan mereka berdua. Retas perangkat komputer mereka, ambil data-data penting, jangan lupa manipulasi cctv dan tugas tambahan, jaga agen Oh agar tak meledak dan berakhir dengan pelurunya yang bersarang di penis Jaehyun. Untukmu agen Oh, bersikap dewasa lah kali ini." Kris menghela nafasnya.
"Great, sepertinya selain menjadi ahli IT aku akan menjadi babysitter mereka." Kata Jongdae pada dirinya sendiri namun dapat didengar oleh yang lain. "Haahhhh..." Sehun menghela nafas panjang hingga semua orang menatapnya. "Apa? Aku hanya terlalu bersemangat." Alasannya. Jaehyun hanya duduk diam bukan karna takut karena misi ini atau karena reputasi Sehun yang buruk, ia hanya menghormati para seniornya dalam agensi ini.
"Semua informasi yang kalian butuhkan sudah dikirim ke ipad kalian masing-masing. Lakukan semuanya dengan rapi. Lakukan misi ini nanti malam dan besok pagi aku ingin menerima laporan dari kalian. Briefing selesai silahkan pergi." Mereka bertiga keluar ruangan. "Aku akan membriefing kalian tentang pola penyerangan kita sebelum kita berangkat nanti malam. Untuk saat ini, kalian bisa istirahat." Kata Jongdae. "Baiklah Agen Kim. Aku akan kembali ke apartemen jika begitu. Selamat siang." Jaehyun berjalan ke arah berbeda dengan mereka.
"Aku tak akan mendengarkanmu. Kau yang harus mendengarkanku." Klaim Sehun. "Sehun, untuk rencana di lapangan kau bebas menggunakan kepalamu, tapi untuk urusan IT, kau butuh aku." Sehun tak buruk dalam hal IT, hanya saja Jongdae jauh lebih baik dari semua agen dalam agensi jika menyangkut masalah IT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peaky Peril
ActionSehun adalah seorang agen pangkat 5. ia sering ditugaskan untuk menyelesaikan kasus-kasus kriminal kelas kakap. Menjadi agen sama dengan menjadi pembunuh bayaran, karna tugasnya berbeda dengan aparat kepolisian yang harus meminimal kan jumlah korban...